14. Niña

8.2K 912 855
                                    

(Sore sebelum peristiwa malam itu)
.
.
.

"Nenek, coba lihat puzzlenya sudah aku susun."

"Kau yang menyusunnya?"

"Iya."

"Aigo, pintar sekali cucu Nenek. Kemari Gulmi, Nenek mau menciummu."

Gulmi meletakkan puzzle lalu berlari untuk menghampiri Nyonya Kim yang sudah menekuk lutut agar bisa mendekap cucu kesayangannya. Cup, cup, dua kecup manis mendarat di pipi bulatnya. Gulmi tertawa sembari memeluk neneknya lebih erat lagi. Anak itu masih amat merindukannya.

Nyonya Kim adalah wanita hebat yang berhasil menghidupkan kembali perusahaan Kim semenjak suaminya meninggal. Dia wanita yang sangat baik. Wajahnya memancarkan aura keibuan yang kuat dengan senyum tulus yang tertarik di kedua ujung bibirnya. Penampilan Nyonya Kim pun sangat menawan walaupun usianya tak muda lagi. Ia sangat anggun.

Nyonya Kim belum melepas Gulmi, ia masih mendekapnya dengan erat karena rindunya tak tertahan lagi. Dia sangat menyayangi Gulmi lebih dari apapun. Rasa sayang itu ada karena Gulmi adalah cucu satu-satunya yang ia miliki dari putra tunggal yang begitu di banggakannya.

Walaupun hatinya masih sakit karena melihat sikap putranya sekarang.

Taehyung berubah, tak lagi menyayangi ibunya hanya karena satu kesalahpahaman diantara keduanya.

Mari cerita sedikit.

Sejak dulu, Taehyung tak pernah suka untuk mengambil bidang yang ditekuni ayahnya. Taehyung selalu memilih jalannya sendiri dan ia pun memutuskan untuk mengembangkan bakatnya di dunia seni peran. Berkali-kali Taehyung dipanggil untuk menjadi pemain film karena dia menjiwai segala karakter dengan baik. Ditambah, wajah Taehyung juga bisa menjadi daya tarik sendiri karena strukturnya yang khas.

Walaupun penghasilan pemain film lebih mumpuni, Taehyung tetap menolak.

Candunya adalah menjadi pemain teater, bukan bintang film. Walaupun jaman sekarang teater mulai ditinggalkan namun Taehyung tetap mencintainya. Taehyung enggan menjadi bintang film karena dia hanya ditonton oleh banyak kamera ketika memainkan perannya. Perannya tak akan maksimal.

Berbeda dengan teater dimana Taehyung bisa menampilkan dirinya secara langsung di hadapan banyak orang. Taehyung bisa mengeluarkan aura serta jati diri sesungguhnya dari karakter yang ia mainkan. Dia juga suka mendengar meriahnya tepuk tangan penonton di dalam gedung pertunjukan. Musik berirama, suara menggema, sorot lampu terang, dan beberapa properti cantik tentu akan lebih membantunya dalam menjiwai karakter yang diperankannya.

Pada akhirnya, Taehyung dapat merasakan manis dari profesi yang selalu ditentang ayahnya sejak dulu. Dia diangkat menjadi direktur utama dari perusahaan kesenian besar bernama Vinculum Victoria. Semenjak ia menjabat di posisi itu, Taehyung terus mengembangkan seni teater yang mulai ditinggalkan.

Taehyung memakai teknik yang unik dengan mengadakan pertunjukan teater gratis hingga berbayar. Tema pertunjukan yang dia ambil sangat langka, jarang sekali ada yang tahu sehingga banyak orang yang penasaran. Teater yang awalnya mulai ditinggalkan karena perubahan jaman, ia hidupkan kembali dengan rasa terbaru yang menagih hati.

Namun semua itu hilang setelah kematian Yuna, istrinya. Taehyung sempat depresi dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Dia melepas dirinya yang telah ia bangun untuk menjadi seorang pemain teater handal.

Ketika itu, ia pulang ke rumah ibunya. Taehyung membawa Gulmi ke rumah Nyonya Kim karena tak sanggup mengurus Gulmi seorang diri. Kondisi Taehyung sedang tak stabil. Ia sering mabuk-mabukan dan marah-marah tanpa sebab yang jelas.

COMMA : Forbidden Affair [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang