13 ❐ Villa Mewah

5.8K 1.1K 152
                                    

Sayuran sudah dipetik dan tidak bisa menempel kembali ke batangnya. Jadi Le Yao harus menerima kebaikan Paman Ming dan membiarkannya membayar sayurannya terlebih dahulu. Saat menerima sayuran, wajahnya lebih ungu dari pada terong yang ada di kantong.

Paman Ming berhenti berjalan dan berkata pada Le Yao, "Jangan sedih, mohon tunggu sampai Jenderal kembali. Dia akan punya solusi."

Dalam perjalanan pulang, Le Yao dengan tegas mengatakan dia masih berhutang uang pada Paman Ming. Dia akan memikirkan cara untuk mengembalikannya nanti. Dia menganggukkan kepalanya dan berkata dengan lesu, "Aku sudah merepotkanmu hari ini, Paman Ming, aku akan masuk ke rumah dulu. Terima kasih."

Paman Ming menjawab, "Tolong panggil aku kalau kamu membutuhkan sesuatu nanti."

Le Yao melambai, menutup pintu, mengambil sayuran dan mulai mencucinya. Dia mengeluarkan terong, membuang batangnya dan memotong bagian tengah, yang membaginya menjadi dua bagian. Dia juga mengambil sepotong daging dan mencairkannya. Dia tidak tau kapan Xu Yao akan kembali, jadi dia tidak terburu-buru menyelesaikan memasak. Dia hanya berdiri di samping meja dapur dan mengupas siung bawang putih dan bawang bombay. Setelah dia selesai mengupas, dia ragu apa harus mengirim pesan ke Xu Yao atau tidak. Setelah beberapa pertimbangan, dia mengangkat pergelangan tangannya dan menghubungi komunikator Le Feishan.

"Le Yao?" Tidak butuh waktu lama bagi Le Feishan untuk mengangkat telepon. "Jarang sekali kamu meneleponku. Kamu masih memikirkan ayahmu?"

"Bagaimana aku bisa melupakanmu, ayah? Aku hanya ingin bertanya bagaimana kabarmu akhir-akhir ini."

"...Tidak baik." Tampaknya Le Feishan punya masalah di rumah. Bagaimana pun, dia tampak agak kesal. "Ibumu jatuh dari balkon hari ini dan dirawat di rumah sakit. Bagaimana denganmu? Apa kamu terbiasa tinggal di Huaxia?"

"Aku.. Aku sudah terbiasa. Harganya sangat tinggi di sini. Menurutmu apa mungkin bagimu untuk.." Le Yao mengertakkan gigi dan menguatkan dirinya, lalu bertanya, "Apa menurutmu kamu bisa mentransfer tiga juta yuan padaku? Kalau tiga juta terlalu merepotkan, dua juta tiga ratus ribu sudah cukup."

"Le Yao!!!" Le Feishan tiba-tiba meraung, menakuti Le Yao. "Apa kamu tidak punya hal lain untuk ditanyakan dariku? Aku mengatakan ibumu ada di rumah sakit, apa kamu tidak peduli padanya? Kamu meminta uang setiap kali kita berbicara! Apa kamu tidak punya hati?"

"Aku berjanji ini yang terakhir kali, ayah!" Le Yao berkata, "Aku meminjam sejumlah uang tiga bulan lalu. Kalau aku tidak membayarnya kembali, ini akan memengaruhi penyelidikan kreditku. Di masa depan, aku bahkan tidak akan bisa duduk di pesawat luar angkasa kalau aku tidak menyelesaikan ini. Tolong bantu aku kali ini."

"Menolongmu? 'Waktu' yang mana yang tidak kamu katakan adalah yang terakhir kali? 'Waktu' mana yang terakhir kali yang sebenarnya?! Ibumu mungkin sudah terbiasa tapi aku tidak!" Le Feishan berkata dengan marah, "Aku tidak akan mengirimimu uang! Mari kita lihat bagaimana kamu akan menyelesaikannya sekarang!"

Le Feishan memutuskan komunikasi.

Ketika Xu Yao kembali, dia mendengar suara 'clang clang' yang familiar di dalam rumah, tapi kali ini, sepertinya agak berat. Ketika dia membuka pintu dan melihat ke arah dapur, Le Yao memegang pisau di tangannya dan mencoba memotong daging di talenan. Xu Yao tidak tau apa yang salah, tapi Le Yao tidak terlihat seperti sedang memotong daging, tapi malah terlihat seperti ingin membunuh seseorang.

Apa dia tidak menyadari ada seseorang di sini? Kewaspadaannya sangat buruk.

Xu Yao melepas mantelnya dan membuangnya. Dia diam-diam pergi ke belakang Le Yao, lalu menekan tangan yang memegang pisau dan menutupi matanya dengan tangan lainnya. Dia merendahkan suaranya dan berkata dengan tajam, "Jangan bergerak! Ini perampokan!"

「√」 Jenderal Suka Mengoleksi Bunga Merah KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang