Pagi yang sangat cerah disambut oleh sinar matahari yang terbit dari timur yang bersinar dipagi hari.
INDRIANA SEPTIANI sosok perempuan yang sangat ramah suka senyum sama semua orang dan dia banyak dikagumi para laki-laki SMA Angkasa dia pintar tetapi dia tidak terlalu terkenal dan dia perempuan yang biasa-biasa aja.
"Sayang cepet sarapan ini udah hampir jam 7 nanti terlambat!!!"Panggil Zakia mama Ana.
"Siap ma!! Tunggu sebentar,"jerit Ana dari dalam kamar yang sedang merapikan bajunya didepan cermin.
Setelah ia merasa telah Perfect ia segera keluar dari kamar dan langsung mengambil roti sandwich yang telah di buatkan oleh mamanya.
"Ma, Ana nanti pulang nya agak telat gapapa kan?"ucap Ana pada mamanya.
"Mau kemana lagi kamu?"tanya mamanya.
"Mau cari pacar, itu loh ma disekolah kan ada clasmeeting jadi setiap siswa harus memilih salah satu kegiatan lomba," panjang lebar yang di ucapkan oleh Ana.
"Wah bagus tuh cari yang ganteng mirip artis korea aja An, jadi kamu ikut lomba apa?" Ucap Zakia, yang mengoleskan roti tawar yang ia siapkan untuk suaminya.
"Boleh nanti Ana cariin. Ana ikutan futsal putri ma," ucap Ana sambil melipat roti tawar yang ia telah oleskan.
"Hmm oke, nanti kalo pulang jangan sore-sore banget,"ucap Zakia mengingatkan Ana.
"Nanti Ana usahain. Ana berangkat ya, Assalamualaikum ma,"pamit Anaa pada mamanya dan mencium punggung tangan Zakia.
"Waalaikumsalam, hati-hati An,"ucap Zakia mama Ana.
Dikarenakan sesudah ujian semester 1 mereka mengadakan clasmeeting di sekolah dan memiliki banyak macam cabang dan diikuti para siswa-siswi lainnya.
Ana berjalan di sepanjang koridor sekolah, dari arah belakang Eva memanggilnya.
"Anaaa!! Tunggu gue njir," panggil Eva sahabat Ana.
"Iya tet nggak usah jerit-jerit nggak bisa ya lo, pecah telinga gue," kesel Ana.
"Lagian lo sih di panggilin nggak denger-denger, budek baru tau rasa lo." Ucap Eva pada Ana yang sedari tadi ia panggil namun Ana malah tidak mendengarnya.
"Udah dong, malas debat gue sama lo akhirnya nanti ribut," cemberut Ana.
"Bagus, yauda skuy kita ke kelas," Ajak Eva tak ingin memperpanjang debatannya.
Saat berada di kelas seperti biasa suasana kelas yang sedikit runyam.
"Njirr ngapain coba pake segala jamkos semuanya pada ngerumpi sedangkan gue kurang hobi yang begituan," kesal Ana.
"Haha ngapain lo manyun-manyun bibir lo segala jelek banget gila," canda Eva.
"Diem lo va gue pusing, mending kita keluar dari pada disini bising,"ajak Ana.
"Oke kita ngobrol-ngobrol aja ditaman belakang"ajak Eva pada Ana.
"Skuy"ucap Ana lalu berdiri menerima tawaran Eva, mereka berjalan menuju taman belakang.
"Emang ya jamkos itu nggak enak, tapi. Kalo jomblo gini apa enaknya coba dikelas kan pada main-main sendiri kalo nggak ya berduaan pada pacaran,"gerutu Ana.
"Nahkan lo apa kata gue jomblo tu jangan lama-lama kan jadi lumutan idup lo," ucap Eva meledak Ana.
"Emang nya situ gak jomblo ya. Bosen gue topik nya jomblo terusss. Tunggu aja nanti ada sosok pangeran yang jemput gue."ucap Ana dengan asalnya.
"Idih ngarep banget idup lo, kalo jomblo tu ya jomblo aja An, biarpun gue jomblo tapi gue udah banyak nolak cowok ya,"ucap Eva dengan sedikit sombongnya.
"Malas va ceritanya itu lagi itu lagi,"ucap Ana yang mulai badmood.
"Yauda kalo gitu kita kekantin aja," ajak Eva pada Ana yang dijawab oleh Ana dengan anggukan kepala.
Mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.
"Va gue ke toilet bentar ya, atau lo mau ngikut? Tanya Ana.
"Kagak, cepetan gue tunggu bentar lagi jamnya pertandingan lo kan ikut tim basket, jadi jangan sampai telat,"ucap Eva sambil menyeruput minumannya.
"Iya cuma bentar doang bawel banget gila lo"ucap Ana meninggalkan Eva.
Saat ini clasmeeting sedang berlangsung dan mereka bertanding melawan kelas ipa 1. Terik matahari yang begitu menyengat panasnya, tak heran riuh-riuh terasa mereka mulai mempersibukkan dengan cuaca hari ini.
Meskipun panas matahari di atas kepala tak membuat patah semangat untuk Ana dan teman-temannya.
"Ayo semangat Anaaa!!! Sorak Eva saat Ana bedrible bolanya dan hap dia mendapatkan point.
Ya begitulah saat Ana tanding, support Eva tak pernah surut untuk Ana. Ana sangat menyayangi Eva ya meskipun kadang mereka terlihat sering baku hantem namun tak membuat persahabatan mereka cek cok.
"Njir gila temen gue berhasil woy!!!jerit Eva sambil melompat-lompat dengan girang menghampiri Ana memberikan minum dan handuk.
"Aaaa makasih Eva sayang,"ucap Ana merentangkan tangan akan memeluk Eva namun Eva menolaknya.
"Heh gak boleh,"ucap Ana.
"Biasanya kan lo suka nyium ketiak gue haha," ucap Ana memegang ketiaknya lalu mendekati Eva, dan terjadi aksi kekonyolan mereka berdua dan berlarian kesana kemari.
Teman-teman sekelasnya tidak heran lagi dengan tingkah mereka berdua. Jangankan di kelas mereka suka bermain berdua, sekedar nongkrong ataupun ngumpul-ngumpul selalu bedua dan kalo beda kelompok mereka akan tetap untuk mengerjakan berdua, kalo nggak Ana yang nempelin Eva, Eva yang nempelin Ana. Jadi, tidak heran lagi untuk teman-temannya yang melihat hal itu.
Dari ujung sana ada yang memperhatikan mereka berdua, laki-laki sangat terlihat fokus pada perempuan yang sedang menjahili sahabatnya dengan menyuguhkan ketiaknya. Aneh, tapi sang pemilik mata yang melihat itu tertawa geli hanya melihat tingkah perempuan itu.
"Dre, lo ngetawain apaan?" Tanya teman disebelahnya.
Temannya memperhatikan apa yang dilihat Andre. Ternyata yang membuat sahabatnya tertawa melihat 2 gadis cantik dilapangan yang sedang bercanda gurau lari-larian saling menjahili.
"Hmmm"temannya berdehem namun tak membuat Andre sadar juga.
"Gak keren, kalo beraninya cuma dari kejauhan"ucapnya lagi.
"Kagak jelas lo,"
"Dre, lo dari tadi senyum-senyum terus loh,"
"Sibuk aja lo nyet,"ucap Andre mengabaikan Bagas.
"Gue tinggal baru tau rasa lo dikatain orang gila!"ucap Bagas pada Andre yang tak kunjung mengerti.
Bagas baru mulai menyadari, apa iya jatuh hati pada seorang perempuan membuat orang menjadi gila. Nyatanya Andre senyum-senyum sendiri hanya melihat gadis yang ada di sebrang sana.
"Mau kemana lo?"tanya Andre sadar akan ditinggal oleh Bagas.
"Ngantin mie ayam mang asep lah, lo beneran suka sama dia Dre?"
"Kepo lo,"ucap Andre lalu meninggalkan Bagas.
"Njir, malah lo yang ninggalin gue. Biadab lo emang jadi sahabat gue Dre,"ucap Bagas segera menyusul Andre
"Dre seriusan gue nanya ini"ucap Bagas pada Andre setelah berjalan beriringan dengan Andre.
"Kenapa?"Tanya Andre.
"Gue dapet info katanya itu cewek susah untuk didekatin"ujar Bagas membuat Andre berhenti berjalan mengalihkan pandangannya ke Bagas.
"Kata siapa?"tanya Andre penasaran.
"Biasalah, eh tapi gak tau deng haha."
"Yang benar kalo ngomong bangsat!"ucap Andre kesal.
"Dia itu hatinya susah untuk didekatin,"ujar Bagas lalu mereka berdua melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionIni kisah seorang laki-laki yang telah lama menyukai seorang perempuan yang bernama INDRIANA SEPTIANI , namun dirinya hanya memperhatikan dari jauh tanpa berani mendekati secara langsung. Dia jatuh cinta semenjak melihat perempuan itu sedang olahra...