Bagian 7

100 90 4
                                    

Setelah sampai ditempat tujuan mereka memasuki toko buku Gramedia yang cukup terkenal. Ana dan Andre berjalan beriringan menuju rak-rak buku, namun. Sebelum itu Ana memberhentikan langkahnya dan ia menghadap Andre.

"Kak Andre mau ikut Ana atau mau cari buku yang bagus menurut kak Andre sendiri?"tanya Ana pada Andre.

"Aku ikut kamu aja deh An, gapapa kan?"jawab Andre meminta persetujuan pada Ana.

Ana membalas dengan anggukan kecil dan Ana berjalan menyusuri setiap rak buku dibelakang Andre mengekori nya. Ana mengambil dan membaca novel sekilas, lalu ia mencari lagi dan membaca di setiap judul, sampai ia merasa puas ketika menemukan dan tertarik dengan judul novel yang sesuai dengan keinginan padahal jika dipikir-pikir novel yang ada dirumah nya sangat banyak tapi dia ingin mencari novel keluaran terbaru.

"Kak itu novelnya bagus deh, ehmm tolong ambilin ya," tunjuk Ana ke arah novel yang ada di rak paling atas dan Andre mengambil novel tersebut sesuai dengan arahan Ana, Novel itu berjudul Glen Anggara. Ana melihat nya terkesan dengan novel tersebut ketika melihat cover novel.

Andre memberikan novel tersebut pada Ana setelah mengambil nya di rat paling atas.

"Iya An, gue cari disana dulu ya"ucap Andre meninggalkan Ana sendirian.

"Ah iya kak"jawab Ana

Sepeninggalan nya Andre, Ana membaca novel tersebut dengan seksama di bagian cover belakangnya.

Hampir satu jam mereka menghabiskan waktu untuk mencari novel. Ana memutuskan untuk menghampiri Andre yang sedang fokus membaca sinopsis dibelakang cover novel tersebut.

"Udah nemu buku yang kakak cari?"tanya Ana disamping Andre.

"Ini"Andre menunjukkan bukunya pada Ana, judul novel tersebut adalah pengagum rahasia

"Pengagum rahasia, bagus tuh Ana juga suka sama buku itu"Ana sangat menyukai novel tersebut tapi novel itu sudah didapatkan Andre, sangat disayangkan kenapa juga harus Andre yang mendapatkan nya. Ana melihat rak novel itu. Tapi, hasilnya nihil ia rasa stok novel tersebut terbatas.

"Nih buat kamu"Andre menyodorkan novel itu pada Ana. Terlihat wajah Ana bahagia dengan senyum manisnya yang membuat Andre bahagia melihatnya.

"Makasih loh kak, tapi kan ini punya kak Andre,"ucap Ana tak enak hati.

"Gak papa An santai aja,"ucap Andre menyakinkan Ana bahwa hal itu tidak masalah baginya, setidaknya novel itu telah mewakilkan suasana hatinya kepada Ana.

"Serius nih kak"ucap Ana dengan berbinar. Andre membalas dengan anggukan kecil. Dia senang bisa membuat perempuan yang ia kagumi tersenyum bahagia karenanya.

Ia bisa dekat dengan Ana sekarang dan dia hanya bisa merhatiin dari kejauhan selama ia tidak dekat dengan Ana. Bukan masalah ia tidak memiliki keberanian untuk mendekatinya, ia rasa semuanya harus dipertimbangkan dari kejauhan dan is paling tidak menyukai memperlihatkan pada semua orang tentang hal siapa yang ia sukai.

Mereka berjalan ke kasir untuk membayar novel yang mereka dapatkan sejak tadi. Setelah novel dibayar oleh Andre dia mengajak Ana untuk makan karna sejak tadi mereka berdua belum makan.

"Kita makan dulu aja An"ajak Andre pada Ana setelah mereka berdua sampai di parkiran.

"Kak Andre lapar?tanya Ana dengan polos.

"Iya lah Ana kalo gak lapar nggak mungkin aku ajak kamu, kalo aku nggak lapar pasti nanya kamu dulu"ujar Andre pada Ana yang terlihat Ana masih berpikir antara menerima tawaran Andre atau menolaknya.

"Yauda ayo kak"

Mereka telah sampai di resto dan Andre memarkirkan mobilnya dan segera turun.

Saat mereka berjalan menuju resto ntah apa yang terjadi pada Ana yang membuat dirinya terjatuh, untung saja ada Andre yang sigap menangkap nya. Mata mereka saling terkunci membuat detak jantung keduanya tak karuan ada rasa bahagia tapi ntah itu akan menjadi miliknya atau hanya semata antara kakak kelas dan adek kelas biasa saja, biar lah takdir yang menentukan semuanya.

"Kamu gak papa kan An?"tanya Andre dengan nada khawatir.

"Nggak apa-apa kak, makasih juga udah nolongin Ana"ucap Ana tulus.

"Iya sama-sama. Btw kita sekarang pesen makanan nya, habis itu kita pulang aja ya An. Soalnya hari ini gue ada Photoshoot. Gak papa kan?"tanya Andre tak enak hati mengigat hari ini ia harus mengikuti photoshoot untuk memenuhi kontrak kerjanya.

"Iya gak papa kak"ucap Ana memaklumi kesibukan Andre.

Mereka memilih tempat duduk di bangku paling belakang, disana pramusaji menghampiri mereka tidak lupa memberikan daftar menu makanan.

"Kamu mau pesan apa An?"tanya Andre melihat ke arah Ana.

"Samain aja kak"jawab Ana.

"2 lobster crispy dan 2 milkshake strawberry,"ucap Andre pada pramusaji.

"Itu saja mas gak ada yang lain lagi?"

"Nggak ada mbak,"

"Baiklah, tunggu sebentar pesanan kalian akan saya antar"ucap pramusaji tersebut dan meninggalkan mereka berdua.

Setelah mereka berdua selesai makan mereka keluar dari mall. Dan mereka berdua menuju parkiran memasuki mobil. Suasana hening dan Andre berusaha mencairkan suasana agar tidak sepi.

"Kita langsung pulang aja ya An?"

"Oh iya kak"

"Pacar kamu gak marah kan An kamu jalan sama pria lain?"

"Aku nggak ada pacar kak hehe"jelas Ana.

"Bagus deh kalo gitu, lain kali kita jalan berdua lagi boleh dong"

"E..eh iya kak, btw pacar kak Andre juga gak marah kalo kak Andre jalan sama wanita lain?

"Kalo aku sih belum nemu yang pas aja makanya jomblo hehe"senyum kikuk terukir di wajah Andre. "Sebenarnya gue udah lama suka sama lo An. Tapi gue rasa belum saatnya gue nunjukin perasaan suka gue sama lo"gumam Andre dalam hati.

"Oh gitu hehe, btw ini udah sampe kak makasih udah mau nganterin Ana pulang"

"Tunggu bentar An"ucap Andre tiba-tiba dan refleksi memegang tangan Ana.

"Kenapa kak?tanya Ana dengan gugup.

"Nggak sih cuma mau bilang lo hari ini cantik banget. Dan makasih juga untuk hari ini An udah nyempetin jalan bareng gue."dengan hati-hati Andre berbicara dengan menatap hangat mata Ana.

"I..iya kak sama-sama"pipi Ana sudah merah seperti kepiting rebus. Andre menyukai pipi merona Ana saat dirinya menatap wajah Ana.

Ana melepas tangannya dari genggaman tangan Andre dan segera keluar dari mobil.

"Hati-hati Dre dijalan"ucap Ana cepat tanpa embel-embel kakak.

"Iya"jawab Andre.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang