Bagian 11

58 45 13
                                    

Setelah Andre mengungkapkan isi hatinya pada Ana, Andre dan Ana makan malam dengan moment yang berbeda bagi keduanya mereka merasa ini mimpi tapi kali ini benar-benar nyata.

"Setelah ini kamu mau kemana lagi An, mau jalan-jalan dulu atau kalau gitu kita ke pelaminan aja sekarang?"tanya Andre.

"Berani gombal ya sekarang kamu,"ucap Ana terkekeh.

"Cie udah aku kamu aja "balas Andre dengan senyum manis.

"Gapapa dong"

"Iya deh gapapa, terus sekarang Ana mau kemana?"tanya Andre

"Pulang aja deh kak, Ana ngantuk soalnya pengen bobo cantik"ucap Ana rasanya ia merindukan suasana kamarnya.

"Ya sudah kalau gitu lagian ini udah larut malam, nggak baik juga buat princes Andre tidurnya kemalaman ntar mata nya panda"ledek Andre pada Ana.

"Nggak gitu juga kak, lagian cewek seimut aku yakali di samain sama panda"kesel Ana pada Andre.

"Maaf deh, Silahkan masuk tuan putri kita harus pulang karna waktu sudah semakin larut malam,"ajak Andre dengan gombalannya.

"Terimakasih pangeran grab sudah membukakan pintu mobil"balas Ana dengan sedikit meledak pasalnya Andre sedikit berlebihan padanya.

Mereka menghabiskan waktunya untuk bercanda riang, mereka merasakan senyuman kebahagiaan serta candaan yang mereka buat walaupun kadang tidak lucu tapi mereka tetap melakukan bercandaan itu.

Selama mereka dijalan Andre menghidupkan lagu yang penuh dengan alunan indah sesuai dengan malam yang penuh bintang ditemani rembulan.

Mereka masih dalam diam satu sama lain, Andre yang fokus menyetir dan Ana yang sedang melihat ramainya jalan dengan kemacetan.

Setelah perjalanan panjang yang dipenuhi dengan kecanggungan, akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah Ana, Andre turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Ana yang hanya di balas dengan senyuman manis.

"Aku bukan anak kecil yang harus keluar mobil di bukain kak!" ucapnya.

"Kata siapa kamu anak kecil? Kamu gadis manis yang sangat mempesona dan sedikit cerewet. Tapi aku menyukainya," Balas Andre menggoda dengan sembari mengerlikan matanya.

"Dasar gombal, sana pulang udah malam," balas Ana dan langsung melenggang masuk ke dalam halaman rumahnya.

Ana menutup pintu gerbangnya dan segera menguncinya lagi.

"Selamat tidur sayang, ketika aku sudah sampai rumah aku akan katakan pada kedua orangtuaku untuk melamarmu dan menjadikan dirimu nyonya Baskara," Seringai Andre.

Setelah memastikan gadisnya sudah masuk ke dalam rumah dengan aman, Andre melajukan mobilnya lagi untuk pulang dengan senyuman yang terus mengembang di wajah tampannya. Dia tidak menyangka bisa berpacaran dengan gadis yang di idamkan oleh para kaum adam.

Sementara itu gadis cantik yang kini tengah memasuki rumahnya dengan hati yang berdebar-debar dia tidak menyangka jika kencan pertama nya dengan Andre membuat hidupnya makin berwarna, rasanya ini seperti mimpi tapi ini nyata.

***

Saat ini Ana tengah berkutik dengan tugas sekolahnya. Namun ada yang terus mengganggu pikirannya semenjak kejadian tadi dengan Andre. Bayangan pria tampan itu selalu muncul di dalam pikiran Ana. Ini pertama kalinya lagi dia di buat jatuh cinta oleh pria primadona sekolah.

"Arrghh. Kenapa gue selalu mikirin kejadian tadi sama kak Andre!?" Teriak Ana.

Braaaakkkkk

"Kak... Apa yang terjadi? Apa kak Ana baik-baik saja?"

"Mira, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu jika masuk ke kamarku," kesalnya.

"Ya maaf, lagian kenapa kakak berteriak tadi hah?" Tanya mira.

"Kau tau Ra aku sedang...." Ucapnya terpotong oleh Mira

"Jatuh cinta?" Tanya Mira dengan hati-hati.

"IYAAAA RA AKU SEDANG JATUH CINTA!!!"

Kedua kakak beradik itu tengah sorak soray bergembira di atas kasur. Ana memeluk adiknya erat sampai Mira sesak nafas.

"K-kak lepasin dong!, le-pasin bodoh! K-au i-ingin aku mati hah?!". Ucap Mira terbata-bata.

"Sorry dek khilaf" Balas Ana dengan cengiran.

Lalu Ana segera menyadari penderitaan sang adik langsung melepaskannya dan kembali tiduran sambil memeluk boneka kesayangannya dan mengingat kembali setiap kejadian tadi saat Andre menyatakan perasaannya. Ana tak bisa menahan senyumannya saat mengingat kejadian dimana Andre menyatakan perasaannya di rooftop saat makan dengannya.

Mira yang melihat tingkah laku sang kakak hanya bergidik ngeri, Mira yang mulai takut karena sikap aneh kakaknya hanya melangkahkan kakinya perlahan keluar dari kamar Ana, karena takut tertular gila karna sedang jatuh cinta. Tapi ketika dia membuka pintu kamar sang kakak dirinya berhenti untuk mengatakan sesuatu.

"Jangan terlalu senang saat jatuh cinta kak, jangan terlalu tergesa-gesa memberikan hatimu untuknya, biarkan semesta dan waktu saling bekerja sama untuk membuat kalian dekat dengan sendirinya" ucap Mira, Setelah mengatakan itu Mira pergi keluar kamar Ana.

Ana terdiam setelah mendengar ucapan Adeknya, ada benarnya juga apa yang diucapkan oleh Mira harusnya dia tidak terlalu terburu-buru menerima Andre. Tapi, apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur.

__________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________________________________

Jangan lupa kasih Vote dan Comment nya.

Gimana sama part ini?
Dan kalian harus kasih semangat buat aku, karna hari ini aku terserang oleh tugas sekolah hehe (curhat🤣)

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang