Bagian 9

87 75 6
                                    

Suasana kantin saat ini sangat ramai Ana dan Eva kembali menuju kelas karna mereka sudah menghabiskan waktu istirahat di jam kosong sebelumnya.

Saat di tengah jalan menuju kelas Ana di cegat oleh seniornya yang bernama Arindra Karina, geng syok cantekk dengan make up tebalnya menurut Ana. Banyak para seangkatannya tidak menyukai dengan penampilan Karin dan teman-teman setianya.

"Jangan sok lo jadi adik kelas!"ucap karin mencegat Ana dan Eva. Karin datang bersama gengnya yaitu Putri, Aulia dan yang terakhir Ajeng.

"Maaf kak ada apa ya sebenarnya?"tanya Ana dengan sopan berhubung karin seniornya. Ana menghadapinya dengan senyum manis sekaligus kesabaran dan masih ditemani sahabatnya Eva yang sudah sangat geram melihat tingkah laku senior nya yang suka membully adik kelas.

"Lo kalo jadi junior gak usah sok lugu!"ucap Karin di depan wajah Ana.

Karin adalah siswa kelas IPA 1 yang satu kelas dengan Andre. Dia sangat menggilai Andre tetapi Andre tidak menyukai nya dan Andre menolak nya dengan mentah-mentah.

"Maaf kak saya lagi buru-buru ke kelas"ucap Ana dengan tergesa-gesa untuk ke kelas tapi lengannya dicengkeram oleh Karin. Ana meringis kesakitan dan menghempas tangannya.

"Berani juga lo ya sama gue, pake segala ngelawan!"Karin menatap Ana seolah menantang tetapi Ana tetap dalam pandangan datarnya.

"Kalo ada masalah itu di selesain baik-baik jangan main keroyokan begini kak. Pengecut banget!"bentak Ana melawan Karin yang sudah mulai kesal.

"Apa lo bilang!!"balas Karin akan melayangkan tamparan pada Ana, namun dengan sigap Eva menahan tangan Karin.

Ana melindungi pipinya yang akan ditampar oleh Karin sadar ia tidak merasakan sedikitpun rasa sakit dipipi nya ternyata Eva melindunginya.

"Jangan pernah lo sentuh tangan kotor lo itu buat nyakitin teman gue. Sekali lo nyakitin dia abis lo sama gue!"ucap Eva dengan nyalang, yang sudah geram melihat tingkah Karin sejak tadi.

Eva menghempaskan tangan Karin dengan kasar sehingga Karin mengaduh kesakitan.

Teman-teman Karin hanya ikut menonton saja mereka tak ingin ikut untuk melakukan hal seperti yang dilakukan oleh Karin.

"Aww bgst"Karin meringis kesakitan.

"Mamposss haha"ucap Eva pada Karin.

Eva langsung menarik tangan Ana untuk meninggalkan Karin.

"Awas aja lo berdua tunggu pembalasan dari gue,"ancam Karin

Karin sadar ketiga temannya tidak ikut membantunya melawan Ana dan Eva, hal itu ia menoleh ke arah tiga temannya.

"Kalian bertiga ngapain diem aja hah!"teriak Karin pada temannya.

"Kita nggak mau ikutan buat masalah kayak lo Karin"ucap Aulia pada Karin yang diikuti anggukan oleh Putri dan Ajeng mempersetujui ucapan Aulia.

"Gue yang tanggung jawab, kalian bertiga harus bantu buat balas dendam sama junior yang sok belagu itu!"ucap Karin nyalang akan membalas dendam pada Ana dan Eva yang sudah berani melawannya.

***

Di dalam kelas

"Lo gapapa kan?"tanya Eva memastikan Ana baik-baik aja atau tidak.

"Nggak Va, gue nggak papa, kan ada lo yang bantuin gue tadi. Makasih loh udah bantuin gue lo jadi ikut-ikutan kena imbas mereka"ucap Ana tidak enak pada Eva.

Ana menatap Eva, ia beruntung memiliki sahabat seperti Eva.

"Namanya juga sahabat Ana, cukup butuh beberapa teman saja asalkan baik dan selalu sediain waktunya untuk menolong kamu di kala kamu lagi kesulitan,"ucap Eva pada Ana dengan senyuman manis nya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang