Bagian 4

125 103 13
                                    

Kondisi kelas yang dipenuhi dengan tukang ribut ada juga para perempuan yang selalu ngegibah didalam kelas ada pula yang tidur, ada juga yang bermain game online.

"Eva keluar yuk nyari cogan" Ajak Ana yang ngerasain kalo didalam kelas itu suntuk banget.

"Ayo, diluar kita bisa melihat pemandangan"seruu Eva.

"Bentar-bentar pemandangan apaan dulu?" Heran Ana.

"Yee kata lo tadi cari cogan ya nanti kita sekalian liat-liat senior-senior yang ganteng," dengan semangat nya Eva mengatakan seperti itu.

"Lo tuh ya pikirannya cowo terus coba belajar kali-kali."ucap Ana.

"Yee tadi lo yang ngajak, iya nanti belajar definisi cinta sejati haha,"

"Oh, Otak lo ya emang nggak ada habis-habisnya kalo masalah begituan enakan juga baca novel,"kata Ana sambil menunjukkan novel kesukaanya.

"Lo kan kutu buku, gue mah ogah begitu mendingan nonton ftv lebih enak."

"Ah udahlah debat sama lo nggak bakalan kelar,"

"Nggak ada yang nyuruh lo debat, dikira belajar matematika sama pak wildan apa."

"Bodoamattttt" kata Ana dengan kesal ia langsung pergi keluar Kelas dengan membawa novel yang ia bawa.

"Gila banget ni anak cepat banget kalo merajuk, Tapi bentar lagi juga ketawa-ketiwi," kata Eva sambil mengejar Ana yang setengah berlari.

Mereka sekarang berada di taman dan duduk di kursi dibawah pohon yang sejuk dengan disuguhi pemandangan para laki-laki yang sedang bermain futsal.

"Gue kira kagak jadi ikut lo"

"Gitu banget sama sahabat sendiri entar gue ngambek loh"

"Bodoamat deh, gue mau fokus baca jangan ganggu gue."pinta Ana.

Dan setelah itu tidak lama Eva mengeluarkan ponselnya dan cepat membuka sosial media nya.

Mereka berdua asyik dalam kesibukannya masing-masing.

Setelah beberapa jam kemudian bel istirahat berbunyi.

"An kantin yuk,"ajak Eva

"Lo aja lah gue malas," Tolak Ana kepada Eva.

"Ayolah An" Bujuk Eva.

"Udah lah sana sama yang lain aja, tuh sama Shela bareng atau siapa kek ntar gue nyusul" Ana tetap tidak ingin ikut.

"Yauda gue duluan, ntar lo nyusul awas aja kalo kaga"ucap Eva

"Iya va bentar lagi juga gue selesai"

"Shelaaaaaaa!! Tungguin gue woy mau ke kantin bareng"panggil Eva pada Shela teman satu kelasnya.

"Berisik gila lo ya? Tanya Shela.

"Jangan ngadi-ngadi lo sel haha"

"Nggak waras lo, yauda ayo buruan ke kantin"Ajak Shela.

"Gue duluan An sama Shela ntar lo nyusul aja"

"Iya cerewet banget sih lo"

Setelah Shela dan Eva pergi ke kantin tinggal lah Ana sendirian dan dia memutuskan untuk masuk kekelas agar lebih fokus untuk membacanya.

Disaat berjalan kearah kelas. Tiba-tiba Andre dan teman-temannya melewati kelasnya.

Mereka berdua berpapasan membuat Ana tak sadar bahwa di depannya itu adalah Andre. Dan ntah kenapa sikap Andre berbeda kepada Ana.

"An" sapa Andre kepada Ana sambil berjalan bersama temannya dan tentunya dia melesat ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar itu.

"Iya kak"jawab Ana dengan perasaan kaget dan ia membalasnya dengan senyuman. Ntah kenapa jantung nya berdetak lebih cepat dan terasa seperti sesak.

Setelah berpapasan dengan Andre dia cepat-cepat masuk ke kelasnya. Dengan perasaan tak menentu.

Andre adalah ketua osis yang populer dan seorang model majalah remaja. Dan dia cukup memiliki prestasi yang lumayan dibidang akademik. Sehingga dia banyak dikagumi para wanita karena pesonanya. Dan dia cukup cuek saat bertemu dengan orang yang tak dikenalnya. Apalagi jika bertemu dengan adik kelas lebih tepatnya jika dia menjadi pusat perhatian.

***

Andre pov.

Gue selalu lihat dia dari kejauhan, perempuan yang akhir-akhir ini membuat gue penasaran. Gue juga nggak tau apa yang membuat gue jadi tertarik untuk terus merhatiin dia dari jauh, namun seperti ada kutub magnet tersendiri agar gue bisa mendekat ke arahnya.

Yang gue tau dia selalu sama sahabatnya, yang gue denger namanya Eva. Pertama gue ketemu dia dilapangan futsal, waktu itu dia nggak sengaja nabrak gue, setelah itu kita ke kantin bareng. Namun, semakin kesini gue makin penasaran sama dia, dan gue suka aja gitu kalo liat dia tertawa lepas bersama sahabatnya ataupun senyum nggak jelas kalo udah berhadapan dengan buku tebal yang selalu ia baca.

Gue melihat dia sendirian duduk dibawah pohon yang sejuk, tumben sekali tidak bersama sahabatnya.

"An"sapa gue, dia melihat gue dengan wajah yang tidak bisa didefinisikan, ia terlihat sangat terkejut.

"Iya kak" ia merespon dengan cepat, tidak lupa juga ia menampilkan senyuman manis nya. Membuat gue lebih tertarik untuk mencari tau siapa dia sebenarnya. Sehingga membuat teman-teman gue selalu membicarakan tentang nya.

Gue basa-basi menyapa nya disaat berpapasan, setelah gue menyapa ada rasa getaran hati yang menjalar, entah itu perasaan apa gue sendiri aja nggak bisa mastiin.

Sebenarnya gue tau rasanya jika sudah mulai jatuh hati bakalan dapat konsekuensi yang bakalan gue rasain. Tapi, gue juga nggak bisa menyangkal perasaan yang tumbuh sendiri tanpa aba-aba.

Jangankan untuk membuka hati sebelumnya rasanya sulit meskipun banyak cewek yang dekatin gue. Dalam prinsip hidup gue, nggak ada yang namanya gue diperjuangkan cewek tapi gue lah yang harus merjuangin buat cewek yang udah menangin hati gue.

Dan menurut gue perempuan itu kodratnya dikejar bukan mengejar. Meskipun begitu gue selalu ngabaikan cewek yang dekatin gue bukan berarti gue berbuat seenaknya, jika gue jadi pusat perhatian menurut gue itu ujian. Iya, ujian kenapa gue jadi bahan sorotan sehingga mereka ngejar-ngejar gue. Dan soal popularitas yang gue dapat karena gue mengikuti apa yang seharusnya udah jadi takdir gue dan gue harus ngikutin alur yang dibuat.

Entah kenapa harus dia yang buat hati gue terbuka untuk dia, padahal sebelumnya gue emang nggak kenal dia, namanya aja gue baru kenal dari teman-teman tongkrongan, btw teman-teman gue suka update nama-nama daftar list cewek SMA Angkasa. Jangan salah mereka tau siapa aja good girl SMA apalagi yang namanya Most wanted girl Si Firman lah yang paling tau hal itu.

Kadang gue juga heran apa coba manfaatnya ngumpulin daftar list kayak gituan terus ada yang diam-diam nggak pernah cerita tentang cewek ataupun ungkapan gitu ya contohnya gue, gue kalo udah denger teman-teman pada ngegibah atau ngegosip cewek-cewek gue lebih memilih diam, sampai-sampai gue dibilang pengagum rahasia karena gue tipe orang rahasiaan kalo masalah perasaan.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang