Bagian10

87 71 23
                                    

Andre terlihat sedang bersiap-siap untuk menjemput Ana, Malam ini Andre ingin menyatakan perasaannya pada Ana ia juga telah menyiapkan semua moment untuk mengungkapkan perasaannya dari jauh-jauh hari. Dirinya seperti gugup ingin mengungkapkan perasaanya pada Ana, padahal sebelumnya ia juga pernah menyatakan perasaan pada seseorang di masa lalu nya namun kali ini terasa berbeda, Andre benar-benar jatuh pesona pada pandangan pertama pada Ana yang membuat dirinya hampir gila yang setiap saat senyum-senyum sendiri dari kejauhan sambil memperhatikan Ana.

Setelah 30 menit akhirnya Andre telah sampai di depan rumah Ana, ia ragu-ragu untuk mengetuk pintu rumah Ana.

"Njir ngapa gue jadi dag-dig-dug begini, kalo orangtua Ana galak gimana ya abis dong riwayat hidup gue,"batin Andre mendadak mengingat orangtua Ana. "Tapi kalo gue bilang lewat chat nggak gentle dong masa cowok ngungkapin nya lewat chat, apalagi gue manusia yang diidam-idamkan oleh kaum hawa, duh kok gue jadi bingung begini. Pulang lagi atau jangan ya,"lanjut Andre bermonolog di depan pintu rumah Ana.

Asisten rumah tangga Ana mendengar suara pintu diketuk ia segera membukanya.

"Maaf mas cari siapa ya?"tanya Bi Eem sopan.

"Ana nya ada bi?"tanya Andre menanyakan keberadaan Ana.

"Non Ana nya ada di kamar mas, mari masuk mas. biar saya panggilkan Non Ana nya"ucap Bi Eem sambil mempersilahkan Andre duduk di ruang tamu.

Bi Eem menaiki tangga menuju lantai atas untuk memanggil Ana yang sedang berada di kamar.

Tok... Tok..

"Non Ana"Panggil bi eem dari luar kamar.

"Iya bi, kenapa?"jawab Ana dari dalam kamar.

"Itu loh Non di bawah ada cowok ganteng nyariin non Riana,"ucap bi eem dari luar kamar memberitahu.

Ana yang mendengar hal itu ia langsung bangun dari tidur nya, ia berfikir itu pasti Andre.

"Iya bi, bilang bentar lagi Riana turun"ucap Ana yang masih berada dalam kamar sambil memilih baju.

Ana malam ini berpenampilan dengan polesan natural yang tak mencolok dan dia memilih dress selutut berwarna hitam dan rambutnya yang di cepol sehingga poninya yang terlihat rapi. Ia terlihat lebih feminim dari sebelumnya dan memakai highels warna hitam juga, terlihat modis dan simple.

Setelah ia rasa semuanya beres ia menghadap pada cermin ia tersenyum dengan hasilnya yang beberapa menit ia dandan. Ia keluar dari kamar menuruni tangga satu persatu dan ia melihat Andre yang sedang memainkan ponselnya, ia berjalan menghampiri Andre.

"Maaf ya kak nunggu lama"ucap Ana setelah berada di dekat Andre.

Andre menengok pada Ana dia seperti terhipnotis oleh pesonanya Ana, Andre melihatnya tanpa berkedip sedikitpun karena penampilan Ana hari ini tidak biasa, ia benar-benar terlihat lebih feminim dari biasanya tapi khusus untuk malam ini.

"Ehmmm kak!"Dehem Ana menyadarkan Andre yang sejak tadi tidak berkedip.

"A..ah iya An. Nggak kok nggak lama"ucap Andre kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh iya deh"

"Ayo An kita berangkat"ajak Andre pada Ana.

"Iya kak"jawab Ana mengiyakan.

Andre langsung menggandeng tangan Ana, membuat Ana tersadar jika tangannya di gandeng ia masih diam dengan tingkah Andre yang sangat mengejutkan ini.

Susana dalam mobil hening seperti tidak ada orang, mereka berdua belum ada yang memulai untuk membuka percakapan.

Setelah sampai tujuan Andre menyuruh Ana untuk menutup matanya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang