Pertandingan masih berlangsung karena Ana pemain cewek terbaik basket, dia patut diacungi jempol sehingga kelas lain banyak yang iri padanya karena prestasi dan kekompakan tim basketnya dan kedudukan ditim, dialah kapten tim basketnya.
Dan selain basket ia juga suka bermain futsal karna olahraga baginya itu seru dan sangat menyenangkan.
Entah kenapa di saat bermain basket merasakan ada seseorang yang memperhatikannya. Ternyata dugaannya benar disana ada laki-laki yang memang sengaja memperhatikan dirinya, namun dia tidak jelas siapa orang itu, sebab banyak kerumunan siswa-siswi yang menonton dilapangan ini.
Ana merasa tidak tenang karena merasa di perhatikan oleh orang itu dari kejauhan, dan ia tidak tahu pria itu siapa, hal itu membuatnya tidak nyaman. Ia merasa ia bukanlah salah satu siswa most wanted ataupun primadona SMA tapi ia tidak tahu jika ada seseorang yang menganggapnya seperti itu.
Setelah selesai bermain basket ia pergi ke kantin untuk membeli minum, tapi di sudut sekolah tanpa sengaja bertemu dengan kerumunan seniornya kelas 12 ipa 1.
Braaaakkkkk....
"Aduhhh," meringis Ana sedikit membuatnya terkejut
"Eh sorry sorry nggak sengaja" ucap Andre dengan tulus.
"Ah i...yaa nggak papa kak,"ucap Ana yang menahan umpatan, karena ia harus berhadapan dengan seniornya salah satu most wanted, yang sangat dikenal oleh kaum hawa di SMA Angkasa ini.
Andre mengulurkan tangannya agar dia bisa membantu Ana berdiri dan Ana menerima nya dengan malu-malu.
"Siapa nama lo?"tanya Andre pada Ana.
"Indriana Septiani kak, panggil aja Ana. Ah iya nama kakak Andreas Geraldy Baskara kan?"ucap Ana langsung dengan spontan, kenapa ia tidak dapat mengontrol mulutnya yang langsung menyebutkan nama laki-laki itu.
"Iya kok tau"ucap Andre menahan semuanya.
"ah iya kak maklum lah kak, kakak kan selain model juga jago basket kan soalnya itu teman cewek kelas gue banyak banget yang gosipin kakak"jujur Ana dengan polosnya menceritakan sedikit aib kelasnya yang suka menggosip.
"Oh jadi gitu ya. Kamu juga cewek yang jago basket di SMA ini juga kan?"kata Andre sedikit memuji perempuan yang didepannya, Ana yang mendengarkan pujian tersebut langsung blushing.
"Njir Eva butet kenapa gue harus blushing gini!"batin Ana
"Ah nggak gitu juga kak"elak Ana malu-malu.
"Selain itu kamu juga kalo ketemu orang ramah, mudah senyum sehingga banyak teman kakak nyeritain kamu"ucap Andre menceritakan sedikit tentang Ana yang ia tahu.
"Hmm gue duluan ya kak mau ke kantin beli minum"Saking tidak tahu blushing terus, Ana berpamitan pergi tanpa Andre malah mengajak nya bareng ke kantin.
"Yatuhan demi Eva yang selalu nolak cowok terus kenapa gue dag dig dug gini. Lagian dia cuma senior" batin Ana lagi.
"Kita bareng aja soalnya gue juga mau ke kantin dan sebagai tanda minta maaf gue tadi yang nggak sengaja" ucap Andre pada Ana, ia sengaja mengajak Ana ke kantin bersama supaya ia lebih dekat dengan Ana.
Ana hanya menganggukkan kepala pertanda ia mempersetujui. Setelah mereka dari kantin Ana pamit untuk kembali bersama teman-temannya.
"Hmm kak gue duluan ya soalnya teman Ana udah nungguin" kata Ana setelah membayar minumannya.
"Iya hati-hati An"ucap Andre.
"See you kak!!kata Ana sambil berlari.
"Gue baru tau ternyata tu cewek selain ramah orangnya juga ceria banget ternyata, manis lagi senyumnya,"gumam andre dengan senyum terlintas diwajahnya setelah Ana pergi.
Ditempat lain teman Ana sibuk mencari nya apalagi sahabatnya yang hebohnya amit-amit.
"Sini lo, dari mana aja lo hah tiba-tiba ngilang gitu aja. Udah lupa sama teman ya,"kata Eva berkacak pinggang.
"Gue cuma ke kantin bentar"ucap Ana dengan santainya.
"Iya bentar tapi hampir setengah jam, Ni anak gak kayak biasanya."cerca Eva melihat Ana yang nggak biasa-biasanya senyum-senyum seperti itu.
"Yauda oke, tadi gue nggak sengaja ketemu cogan"ucap Ana dengan jujur.
"Hmm Pantesan aja lu ye lupa sama temen."kesel Eva.
"Bukan lupa, tapi gue lupa ngajak lo soalnya buru-buru tadi gue haus banget"ucap Ana dengan jujur.
"Terus kok bisa ketemu cogan, siapa emang coganya? Tanya Eva dengan kepo.
"Hahaha kepo juga kan lo. Itu loh kak Andreas yang jago main basket"ucap Ana.
"What apa kata lo, sejak kapan lo yang jomblo lumutan dekat sama dia setau gue lo itu jomblo seperti gue."
"Suuutt. Tutup mulutmu, Orang baru kenal tadi. Dia tu nggak sengaja nabrak gue"
Setelah panjang lebar mengoceh, merek berdua kembali ke kelas untuk mengambil pakaian dan segera mengganti baju olahraga menjadi baju seragam.
"An, pulang sekolah lo sama siapa?"
"Sama lo lah kaya biasanya"jawab Ana.
"Gue bakalan di jemput sama mama, sorry"
"Tumben banget lo?"
"Iya nanti gue langsung ke tempat nenek karena ada acara keluarga gitu."
"Yauda nanti gue balik sendiri aja"
"minta jemput sopir aja lah" ucap Eva memberikan saran pada Ana.
"Iya gampang aja" ucap Ana dengan tenang.
"Btw lo nggak marah kan gue bilang mendadak gini," ucap Eva tidak enak hati pada Ana.
"Santai aja va"
"Lo nggak ngerasa apa gitu pas tadi ketemu kak Andre?"
"Biasa aja sih, tapi tadi agak gerogi gitu."
"Amnjinccc, btw lo nggak respon atau nerima cowok kemarin yang katanya ngedeketin lo?"
"Ogah ah, orang kek begitu cuma ada maunya aja"
"Emang kenapa An?"
"Banyak maunya"
"Masa iya sih?"
"Banyak nanya lo, terus kenapa tu anak ips lo tolak?"
"Wah kalo itu sih gue males juga haha"ucap Eva malas.
"Lah kenapa?"
"Masa nih ya belum apa-apa gue dipanggil sayang-sayang gitu. Jiji gue denger kek begituan An, lo tau sendiri gue anti banget kek begitu."
Mengingat beberapa minggu yang lalu menolak cowok karena cowok itu membuatnya tidak suka, bagaimana bisa tidak suka jika tidak ada apa-apa sudah memanggil sayang. Dan Eva paling tidak suka tipe cowok yang seperti itu.
***
Di tempat lain ternyata Andre diam-diam sudah menyukai sosok Ana, semenjak pertama kali saat Ana bermain basket dan dia terpesona dengan Ana.
Semenjak kejadian itu Andre ingin mengenal lebih atau lebih memperdalam perkenalan, namun sebelum itu terjadi andre selalu mengawasi Ana dari kejauhan untuk memastikan Ana baik-baik saja atau tidak.
Andre bukan tipe laki-laki yang mudah menerima perempuan yang dekat dengannya. Jangan salahkan Andre jika ia bersikap dingin pada perempuan yang berani mendekatinya.
Apalagi setiap kali Andre melakukan tugas menjadi model majalah remaja, untuk di sekolah selalu membuka lokernya. Ia akan menemukan banyak hal entah dari pengagumnya ataupun yang membencinya.
Ada juga setiap kali ia sampai di kelas ada kotak makan diatas mejanya, untuk dua kali ia bisa menerimanya. Namun, jika lebih dari itu ia tidak mempedulikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionIni kisah seorang laki-laki yang telah lama menyukai seorang perempuan yang bernama INDRIANA SEPTIANI , namun dirinya hanya memperhatikan dari jauh tanpa berani mendekati secara langsung. Dia jatuh cinta semenjak melihat perempuan itu sedang olahra...