Aina sampai dirumahnya lalu dia pun masuk, ternyata nara dan ha-joon ada dirumah dan sedang berbincang bincang.
"aina sudah pulang? Eh kamu kenapa?" -nara menghampiri aina, dan memegang kening aina dengan telapak tangannya.
"astaga,kamu demam, ayo kita kerumah sakit"-nara
"ga usah omma, aina gapapa"-aina
"lebih baik kamu kerumah sakit saja aina biar sakitnya tidak tambah parah"-ha joon
"tidak apa apa appa, aina kekamar dulu istirahat"-aina pun pergi kekamarnya lalu merebahkan badannya.
.
.
.
"bagaimana ini?aina sedang sakit, besok kita akan menikah"-nara"gapapa, kamu tenang dulu
Kita tunda saja pertemuan aina dengan anak anak.
Nanti saja kita kenalkan mereka saat kita sudah menikah"-ha joon"baiklah, aku pergi ke kamar aina dulu"-nara
"oke,aku pulang dulu ya
Kalau ada apa apa telpon saja aku"-ha joon
.
.
.
Nara membuka pintu kamar aina, ternyata aina sudah tidur dia berjalan kearahnya lalu mengusap rambut aina."rambutnya sangat halus dan lembut"-nara
Ngghh
"omma?"-aina duduk ditempat tidurnya."kamu sudah gapapa?"-nara
"iya omma, aina sudah gapapa"-aina
"kamu kenapa?matamu bengkak begini,kamu habis menangis
Apa ada yang mengganggu mu?"-nara"hemm ti-tidak ada omma"-aina
"aina,jujur sama omma
Sekarang omma bukan orang lain lagi, tapi kamu sudah bagian dari hidup omma"-naraAina menangis lalu memeluk nara, nara mengelus punggung aina, hatinya sakit melihat aina seperti ini.
Aina melepas pelukannya lalu menceritakan semuanya dari traumanya dan membuatnya begini.
Nara terkejut mendengar apa yang terjadi pada aina, dia langsung memeluk aina yang menangis sesunggukan."hustt tenang sayang omma ada disini. Maafin omma, jika omma tau dari awal omma akan membawa ini kehukum. Sekarang juga omma bisa menuntutnya karena membuat anak omma seperti ini."-nara
"ga usah omma, dia sudah pergi keluar negri setelah itu.
Tapi omma, aina merasa bersalah karena sudah membentak dan mengusir mereka yang mau membantu aina"-aina"tidak papa,itu hal yang wajar karena kamu masih takut dan traumamu belum hilang. Sekarang tidur yuk, bsk omma akan menikah, apa aina tidak usah datang?"-nara
"tidak omma,aina mau datang
Aina mau melihat omma memakai gaun pengantin dan wajah omma yang cantik ini tersenyum bahagia."-aina"hahaha kamu ini bisa aja buat omma malu. Yaudah tidur ya"-nara
"omma, tidur disina yaa"-aina
Aina selalu begini jika dia sakit dia akan manja dengan orang yang terdekatnya."yaudah tidur ya,selamat malam syg"ucap nara memeluk aina lalu mengecup kening aina
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 04.00,nara terbangun dan melihat aina yang masih tertidur.
Dia turun kebawah lalu memberikan sebuah kotak kepada bibi."bi,tolong beri ini kepada aina jika dia sudah bangun, dan tolong bangunkan dia sebelum jam 08.00"-nara
"baik nyonya"-bibi
"baiklah,saya pergi dulu"-nara
.
.
.
Toktoktok
"non aina bangun non"
"nonn, non sudah bangun?"
Karena ga ada jawaban bibi langsung masuk kekamar aina.
Aina masih tidur, bibi berdiri disamping tempat tidur aina.
"non, bangun non
Hari ini pernikahan nyonya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Baby
FanfictionKehidupan Aina yang berubah drastis setelah dia bertemu dengan bts yang menjadi abang tirinya. Bagaimana kehidupan mereka?