Budayakan vote sebelum membaca, comment setelah membaca
Terima kasih :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Wendy tersentak dan terbangun dari tidurnya karena ponselnya berdering, "aaarrgh mengganggu saja !" gerutu Wendy kesal.
"ada apa ?" tanya Dongjin yang juga terkejut mendengar Wendy menggerutu.
"Seulgi, ada apa dia meneleponku ? tumben sekali" ucap Wendy yang tidak sempat menjawab panggilan.
"Seulgi ? Seulgi PD ?" Sooji terkejut.
"iya, dia akan membuat drama baru kalau tidak salah" jawab Wendy.
Ponselnya berdering lagi dan Wendy langsung menjawab telepon tersebut.
Wendy : halo, Seulgi-ssi. Maaf aku tidak sempat menjawab teleponmu tadi, ada apa ?
Seulgi : Wendy-ssi, apakah sekarang kamu sibuk ?
Wendy : hmm, sedikit. Ada apa ? tumben sekali kamu menghubungiku.
Seulgi : aku mau meminta tolong padamu, bisakah kita bertemu ?
Wendy : kapan ?
Seulgi : sekarang ? aku akan ke ruanganmu
Wendy : tidak usah, aku yang akan ke ruanganmu. Aku akan ke sana setelah finishing
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy menutup teleponnya. Seulgi adalah seorang produser drama dan bekerja di stasiun televisi yang sama dengan Wendy, usia mereka sama makanya Wendy bisa berbicara santai pada Seulgi.
"dia ingin menemuimu ? tumben sekali" ucap Dongjin.
"aku juga tidak tahu, katanya dia ingin meminta tolong" sahut Wendy.
"waaah, jika dia memberimu pekerjaan aku akan sangat iri" tambah Sooji.
"kenapa ?" tanya Wendy.
"dari dulu aku sangat ingin bekerja dengannya" jawab Sooji.
"kalau begitu pindah saja ke departementnya" sahut Wendy tertawa.
"bagaimana ? sudah selesai ?" tanya Wendy menanyakan proses editing yang dia serahkan pada dua rekannya.
"hmm, tinggal finishing sedikit lagi. Tenang saja, kamu bisa mengandalkan kami" jawab Dongjin dengan bangga.
"baiklah, kerja bagus. Aku akan pergi ke lantai 10 menemui Seulgi" Wendy beranjak dari sofa kemudian keluar dari editing room.
Pikirannya sudah kembali tenang dan moodnya sudah membaik. Tidur memang obatnya jika dia kesal atau tiba-tiba moodnya berantakan. Lagipula itu juga karena dia memang kurang tidur selama ini akibat pekerjaan yang menuntutnya begitu.