7

1.1K 185 15
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, comment setelah membaca

Terima kasih :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terlihat Irene memperhatikan Wendy dengan tatapan datar sampai Wendy kembali duduk di kursinya. Wendy yang merasa Irene sedang memperhatikannya kemudian langsung menatap Irene dengan tatapan datar pula, "ada apa dengan orang ini ? apakah dia dendam padaku ? seharusnya aku tidak menerima tawaran Seulgi jika tahu dia pemeran utamanya" Wendy bicara dalam hati dengan masih menatap Irene.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ponsel Wendy berdering, terlihat nama Yeri memanggil dan dia langsung menolak panggilan tersebut kemudian langsung mengirim pesan pada Yeri.

Wendy : ada apa ? aku sedang menghadiri pembacaan naskah

Yeri : pembacaan naskah ? kamu menjadi aktris sekarang ?

Wendy : akan aku ceritakan nanti !

Yeri : baiklah, makan siang di tempat biasa ya

15 menit kemudian pembacaan naskah selesai, semua yang ada di ruangan saling menundukan badan mengucapkan terima kasih. Wendy bergegas merapikan barang-barangnya dan berniat langsung pergi untuk menemui Yeri.

"Wendy-ssi, mau makan siang bersama kami ?" tanya Seulgi yang juga mengajak Irene.

"hmm, sepertinya tidak bisa. Aku sudah berjanji akan makan siang bersama Yeri" jawab Wendy tersenyum menolak dengan sopan.

"waaah, sayang sekali. Lain kali kita harus makan bersama ya" Seulgi menyayangkan.

"iya, aku akan mentraktirmu lain kali. Aku pergi dulu ya" Wendy pamit kemudian langsung keluar dari ruangan.

Lagi-lagi Wendy harus menunggu lift di jam sibuk seperti ini, dia sudah lapar tapi dia tidak mungkin turun ke lobby melalui tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi Wendy harus menunggu lift di jam sibuk seperti ini, dia sudah lapar tapi dia tidak mungkin turun ke lobby melalui tangga. Seulgi, Irene dan manajernya menyusul Wendy dan bersama-sama menunggu lift. Wendy hanya menyapa dengan senyum, masih ada sedikit rasa kesal pada Irene dan manajernya.

Tak lama lift pun tiba di lantai 10, lift terlihat penuh dan hanya bisa memuat 3 orang saja.

"kalian duluan saja, aku akan menunggu lift selanjutnya" Wendy mempersilahkan Seulgi, Irene dan manajernya.

"terima kasih, Wendy-ssi" Seulgi tersenyum kemudian langsung masuk ke dalam lift.

Irene mengikuti Seulgi masuk ke dalam lift, tapi secara tiba-tiba pintu lift perlahan dan membuat Wendy dengan spontan langsung menarik tubuh Irene keluar. Jika tidak, tubuh Irene akan terjepit oleh pintu lift.

Di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang