21

1.3K 197 23
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, comment setelah membaca

Terima kasih :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dia memutuskan untuk pulang ke rumah, dia tidak mungkin kembali ke kantor dengan keadaan seperti ini.

Sesampainya di rumah, Wendy merebahkan tubuhnya di sofa. Dia merasakan nyeri di wajahnya membuatnya meringis menahan sakit. Ponselnya sedari tadi berbunyi, Irene terus menerus menghubunginya tapi dia mengabaikan. Dia tidak tahu harus bagaimana setelah ini, apakah dia akan terus menjadi pendengar Irene atau berhenti. Tentu saja, CEO WR Agency tidak main-main dengan ucapannya untuk menuntut Wendy dan itu membuatnya sedikit khawatir karena dia tidak memiliki cukup bukti.

"sebentar saja, biarkan aku beristirahat" Wendy memejamkan matanya sembari melempar ponselnya yang masih berbunyi ke atas meja.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya...

Wendy berniat pergi ke villa setelah meminta izin pada Taeyeon untuk tidak bekerja, bersyukur Taeyeon mengerti dan membiarkannya beristirahat. Dia pergi menggunakan taksi karena mobilnya masih berada di kantor dan akan memakan waktu lama jika dia harus mampir ke kantor terlebih dahulu. Luka di wajahnya menimbulkan memar dan membuat wajahnya sedikit bengkak, dia hanya mengompres lukanya seadanya karena dia sudah terlalu lelah dengan apa yang dialaminya kemarin.

1 jam kemudian dia sudah sampai di villa, dia melihat mobil Irene terparkir di halaman. "sedang apa dia di sini ?" Wendy berucap sembari berjalan masuk ke halaman.

Wendy langsung masuk ke dalam villa, dilihatnya Irene duduk di lantai ruang tengah sembari memegang ponsel.

"Irene-ssi, apa yang kamu lakukan di sini ?" tanya Wendy sembari berjalan ke arah Irene.

"Wendy-ssi..." Irene dengan wajah yang terlihat sembab langsung berlari ke arah Wendy dan memeluknya.

"kenapa kamu tidak menjawab teleponku ? aku takut !" ucap Irene menangis.

"sejak kapan kamu di sini ?" tanya Wendy melepas pelukan Irene.

"sejak kemarin, aku kira kamu akan menyusulku kemari" Irene terisak.

"aah aku minta maaf. Aku langsung pulang ke rumah kemarin" jawab Wendy.

"kamu tidak apa-apa ?" tanya Wendy mencemaskan Irene, Irene hanya mengangguk.

"kamu bahkan tidak mengganti pakaianmu, bajumu robek" Wendy memegang lengan baju Irene.

"sepertinya aku memiliki beberapa pakaian di sini, sebaiknya ganti pakaianmu" Wendy berlari ke kamar utama mengambil pakaian untuk Irene.

Di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang