Wendy sudah berada di studio yang disetting menjadi tempat syuting drama yang diproduseri oleh Seulgi. Dia hanya melihat-lihat dan mengikuti proses syuting sebentar sebelum memulai editing untuk program acara lain.
"Wendy-ssi, bagaimana ? aku mencoba mengikuti idemu kemarin dan seperti inilah hasilnya" ucap Seulgi memperlihatkan set lokasi syuting drama.
"tidak buruk, aku harap hasilnya akan memuaskan asal semua lighting memadai" sahut Wendy.
"tenang saja, semua sudah dipersiapkan" tambah Seulgi.
"ingatkan kru yang lain untuk berhati-hati, membuat set drama seperti ini lebih beresiko dibandingkan di lokasi syuting yang sesungguhnya" Wendy mengingatkan.
"aku sudah mengingatkan kepada semua kru, aku harap semuanya berjalan dengan lancar. Apakah kamu akan berada di sini sampai proses syuting hari ini selesai ?" tanya Seulgi.
"sepertinya tidak bisa, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini. Jadi mungkin aku akan melihatnya sebentar" jawab Wendy dan Seulgi mengangguk.
===================
Proses syuting sudah di mulai, Wendy dan Seulgi memperhatikan dari balik layar monitor di mana Irene dan lawan mainnya sedang melakukan adegan.
"aku rasa dia memang lebih cocok bermain drama dibandingkan menjadi host" Wendy berucap dalam hati.
Wendy berdiri dari duduknya setelah hampir 1 jam melihat proses syuting yang sedang berjalan dan sekarang semua kru sedang beristirahat.
"kamu mau pergi sekarang ?" tanya Seulgi.
"aaah iya, rekanku pasti sudah menunggu" jawab Wendy.
"baiklah kalau begitu, kemarilah jika kamu memiliki waktu luang" tambah Seulgi.
Wendy berjalan menuju pintu keluar studio, saat itu para pemain dan kru juga sedang beristirahat. Pandangannya teralihkan ke Irene yang sedang berdiri sembari membaca naskah dan pada saat itu juga Wendy langsung berlari ke arah Irene. Wendy berusaha sekuat tenaga menyelamatkan Irene dari properti yang jatuh dari langit-langit studio. Seketika mereka berdua langsung terjatuh dan terseret di lantai dalam keadaan Wendy memeluk Irene.
Jantung keduanya berdebar karena terkejut, Wendy melepaskan pelukannya.
"kamu tidak apa-apa ?" Wendy membantu Irene yang sedang berusaha untuk bangun.
Irene tidak berkata apa-apa, dia masih terkejut dan tubuhnya yang bergetar. Jika Wendy tidak menyelamatkannya mungkin dia akan cedera apalagi properti yang jatuh cukup besar.
"Irene-ssi, kamu tidak apa-apa ?" tanya Seulgi panik.
"Wendy-ssi, bagaimana denganmu ?" Seulgi sama paniknya saat menanyakan pada Wendy.
"aku tidak apa-apa. Untuk semuanya lain kali lebih berhati-hati dan utamakan keselamatan" teriak Wendy pada semua orang yang ada di studio.
"aku pergi sekarang ya" Wendy berpamitan pada Seulgi dan berjalan menuju pintu keluar.
"Wendy-ssi !" teriak Seulgi dan membuat Wendy menoleh.
"ada apa ?" tanya Wendy menghentikan langkahnya.
"lenganmu berdarah" ucap Seulgi, Wendy langsung melihat belakang lengannya. Darah segar mengalir cukup banyak.
"aah tidak apa-apa, aku akan mengobatinya" Wendy tersenyum kemudian pergi.
=================
Wendy keluar dari lift sesaat sampai di lantai 8, dia meringis merasakan perih di lengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Layar
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka, tapi boleh sambil berkhayal bacanya