Budayakan vote sebelum membaca, comment setelah membaca
Terima kasih :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sabtu, 08.25am
Wendy memarkirkan mobil di halaman villa miliknya, di sana sudah terdapat satu mobil dan dia yakin bahwa orang itu adalah Irene. "jam berapa dia kemari ? ck, dia lebih cepat dari aku" ucap Wendy. Tanpa pikir panjang dia langsung masuk ke dalam villa, sebelumnya dia sudah memberikan sebuah kunci pada Irene jadi tentu saja Irene bisa sesukanya datang.
Wangi semerbak masakan menyeruak ke seantero ruangan, Wendy berjalan menuju dapur dengan perlahan. Dilihatnya Irene sudah berada di sana sedang sibuk memotong-motong bahan makanan.
"selamat pagi..." sapa Wendy yang membuat Irene terkejut sampai-sampai pisau yang dipegangnya mengenai jari telunjuknya.
"kamu tidak apa-apa ?" Wendy langsung berlari ke arah Irene dan langsung meraih jemarinya, tanpa pikir panjang Wendy langsung menghisap darah di jari Irene agar darahnya berhenti.
Irene terdiam memandang wajah Wendy yang fokus dengan jarinya, kepanikan terlihat di wajah Wendy. Kemudian Wendy berlari mengambil plester luka di kotak P3K dan kembali menghampiri Irene.
"maaf sudah membuatmu terkejut ?" Wendy membalut luka di jari Irene dengan plester.
"hmm, tidak apa-apa" jawab Irene tersenyum.
Wendy melihat ke sekeliling dapurnya, sangat berantakan dengan semua bahan makanan dan juga beberapa snack yang masih ada di kantung belanja.
"apa yang sedang kamu lakukan ?" tanya Wendy terlihat bingung.
"akan lebih aman jika memasak sendiri" jawab Irene melanjutkan aktivitas memotongnya.
"bukankah bisa pesan antar makanan ? aah, aku lupa. Kurirnya sedang berada di sini" Wendy tertawa meledek Irene dan membuat Irene tersenyum malu.
"mau aku bantu ?" tawar Wendy.
"kamu bisa memasak ?" tanya Irene.
"hmm, aku bisa memasak tapi tidak yakin dengan hasil akhirnya. Bagaimana kalau aku membantu memotong bahan makanannya saja ?" Wendy menawarkan diri.
"baiklah kalau begitu" Irene tersenyum menyerahkan pisau yang dia pakai pada Wendy, Wendy sengaja berkata membantu Irene dengan memotong bahan masakan agar Irene tidak terluka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Layar
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka, tapi boleh sambil berkhayal bacanya