Budayakan vote sebelum membaca, comment setelah membaca
Terima kasih :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"aku yakin kamu tidak begitu, aku sudah memperhatikanmu sejak waktu itu. Jika kamu berkenan, hubungi aku. Aku pergi sekarang" Irene bangkit dari duduknya memakai masker dan kacamatanya kemudian pergi meninggalkan Wendy di ruangannya.
Wendy terdiam, tidak mengedipkan mata. Dia terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, seorang public figure bernama Irene meminta untuk menjadi pendengarnya.
"apakah dia serius ? kenapa dia begitu yakin aku akan menyimpan rahasianya ? apakah dia gila ? sepertinya aku yang akan menjadi gila !" Wendy bertanya-tanya tidak mengerti.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
2 hari kemudian...
Wendy memandang layar ponselnya di mana nomor telepon Irene tertera, dia masih memikirkan permintaan Irene. Dia benar-benar tidak mau terlibat apalagi Irene adalah seorang public figure yang namanya sedang naik daun, "tidak, aku tidak akan melakukannya" ucapnya.
Waktu telah menunjukkan jam 08.30am, dia bergegas untuk berangkat ke kantor. Hari ini Irene juga akan syuting program acara musik, Wendy memutuskan untuk tidak ke studio agar Irene bisa fokus bekerja tanpa terganggu karena kehadiran dirinya seperti waktu itu.
Setelah 1 jam melakukan perjalanan ke kantor, Wendy sampai di stasiun televisi, dia berjalan dengan santai sembari bernyanyi seperti biasanya. Ketika masuk ke lobby, dia melihat Irene sedang berada di depan meja resepsionis dan berbicara pada sekuriti. Wendy berjalan dengan lambat menuju lift tapi masih memperhatikan Irene dari belakang.
"Wendy-ssi !" teriak sekuriti memanggilnya.
"ck, kenapa dia mesti memanggilku ? aku sudah sangat berharap tidak bertemu dengan Irene" ucap Wendy dalam hati.
Irene yang melihat Wendy kemudian langsung berlari sebelum Wendy menghampiri sekuriti, "ada apa dengannya ?" Wendy bingung sembari berjalan menghampiri sekuriti.
"ada apa Ahjussi ?" tanya Wendy.
"kenapa wanita itu malah berlari ?" sekuriti bingung.
"memangnya ada apa ?" Wendy juga bingung.
"aaah ini, dia menitipkan makanan ini untukmu. Tapi ketika melihatmu dia malah berlari" ucap sekuriti.
"makanan ?" Wendy masih bingung.
"iya, selama ini kurir itu yang sering menitipkan makanan untukmu" tambah sekuriti.
"kurir ?" Wendy tertawa tidak percaya, akhirnya dia sadar bahwa selama ini yang suka mengirimkan makanan untuknya adalah Irene.
"baiklah kalau begitu terima kasih, Ahjussi" Wendy tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Layar
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka, tapi boleh sambil berkhayal bacanya