Gue gak pinter, gue diam.
-Sapta Aljunoir zevanio-
Happy reading guys....
Sebelum baca vote dulu ya, mari saling menghargai :)"Pulpen gue manaa??!!!"
Masih pagi, kegiatan belajar juga belum dimulai Gelora sudah dibuat kesal. Bagaimana tidak, pulpen mahalnya yang dia letakkan di meja bahkan belum sampai 1 menit sudah raib. Baiklah sebenarnya itu bukan pulpen mahal miliknya. Melainkan punya Papanya yang dia curi. Tidak! tidak! dia tidak terima dibilang mencuri, dia hanya mengambil pulpen itu tanpa izin dari papanya.
"Budi....!!!!" Suara Gelora menggema di kelas besar itu. Sejenak siswa lain memperhatikan Gelora yang ngamuk, namun kemudian mereka mengalihkan pandangan mereka. Ada yang sibuk belajar, main game, ghibah, dan lainnya. Wajar saja jika lebih banyak murid yang belajar karena kelas Gelora adalah kelas unggulan.
"Apa sih, Ra?!" Budi yang tengah mengintip guru dari jendela menoleh dan menatap Gelora.
"Siniin pulpen gue!"
"Pulpen yang mana woi? gak ada, gak ada!"
"Jangan ngeles deh lo. Lo gak ada bakat bohong. Tuh liat lobang hidung lo kembang kempis. Siniin!!" Paksa Gelora. Budi memang terkenal sebagai The maling of pulpen di kelas XI IPA 1. Jadi jangan heran jika Gelora langsung menuduhnya.
"Gak ada, Ra!" Ucapnya dengan tangan di balik badannya.
"Itu lo sembunyiin apa?" Gelora berusaha meraih tangan Budi yang dia taruh di belakang tubuhnya seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
"Gak ada!" Budi langsung menepis tangan Gelora, dia pun berlari dengan tangan menggenggam pulpen yang sangat banyak jumlahnya.
"Tuhkan, itu tuh pulpen gue" Ucapnya tak terima. Gelora melihat Pulpen warna gold milik papanya yang dia curi, ralat yang dia ambil tanpa seizin papanya dibawa oleh Budi.
"Bukan Ra. Batu banget sih lo!"
Bukan Gelora namanya jika mau kalah. Dia berlari mengejar Budi.
"Satya Budiman!! Itu pulpen yang Gold punya gue. Itu pulpen mahal papa gue woi, balikin!!"
"Punya gue!" Bantah Budi tetap berlari
"Punya gue!!" bentak Gelora
Budi menyusup masuk ke perkumpulan cowok yang sedang main game. Sapta, Bayu, Irfan, dan Syafii sedang mabar. Daripada ribut di kelas dan di beri tinjuan maut oleh Gelora, sepertinya lebih baik jika mereka Mabar saja.
"Woi kiri Fii kiri!! Owalahh" Ucap Irfan fokus pada layar ponselnya.
"Fii depan ada musuh" Bayu memperingatkan mukanya sangat serius berbeda ketika belajar di kelas.
"Mana woi?" Tanya Syafii heboh.
"Itu.. ituu...!!! Owalah tuhkan. Gimana sih? noob banget sih lo hari ini Fii."
"Ya mangap. Gue gak fokus"
"Kanan-kanan, Ta!" Ucap bayu tanpa menatap Sapta. Sapta pun demikian dia hanya memainkan jari di atas layar ponselnya.
"Budi jangan lari lo!" Gelora berusaha menangkap Budi namun budi berlindung di belakang tubuh Sapta.
"Wekk, gak kena!" Budi mengejek Gelora yang berusaha meraih dirinya.
"Sini lo!"
"Ada apaan sih?" tanya Bayu merasa terganggu.
"Siniin pulpen gue Budi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelora (Hiatus Sementara)
Teen FictionGimana rasanya jadi ratu diantara dua cowok? Ini adalah perjalanan Gelora dalam mengungkap teka-teki hidupnya, bukan hanya diiringi dengan tawa bahkan derai air mata juga menghiasi. Rahasia besar menantinya. Hai guys, yuk kepoin cerita seru dari Gel...