CHAPTER 4

3.2K 257 8
                                    


Aku segera berjalan menuju ruangan appa.

Tok tok

"Masuk!!"

"Ada apa appa memanggil ku?"

"Dengar appa tidak ingin bertele-tele!"

"Kau akan appa jodohkan dengan anak teman bisnis appa!"

Degg...

Apalagi ini... bahkan hatiku masih hancur berantakan dan sekarang appa menambahi lagi dengan rencana akan menjodohkan ku.

Heoll.. apakah aku tidak boleh hidup tenang sehari saja??..

"T-tapi kenapa appa harus menjodohkan ku?"

"Kau ini berisik sekali sih tinggal terima keputusan ku apa sulit nya sih?!"

"Dengar saham perusahaan turun drastis, teman appa menawarkan bantuan dengan syarat appa harus menjodohkan kau dengan anaknya."

"A-apa tidak ada cara lain selain menjodohkan ku??"

"TINGGAL TERIMA SAJA APA SULIT NYA SIH?!!"

"Aku akan mengakui mu sebagai anakku jika kau mau menerima perjodohan ini!"

"T-tapi aku sudah memiliki kekasih appa!"

"Appa tidak peduli terima perjodohan ini atau kau tidak akan pernah ku anggap sebagai anak selamanya!"

Aku hanya bisa terdiam di satu sisi aku ingin diakui sebagai anak appa di sisi lainnya aku tidak ingin melepaskan Mingyu.

Kurasa aku akan memilih pilihan pertama aku tidak yakin jika aku memilih Mingyu aku akan bahagia.

Aku mencoba peruntungan kali ini.

"Baiklah aku menerima perjodohan ini."

"Bagus sebaiknya persiapkan dirimu nanti sore kau akan bertemu dengan calon suamimu!"

Appa keluar dengan membanting pintu.

Aku masih mencerna semua kejadian ini.
Aku memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Aku harus menyiapkan hatiku untuk segala kemungkinan terburuk yg akan terjadi.
Termasuk menyiapkan diriku untuk berpura-pura baik-baik saja.

"Ahh sepertinya aku terlalu banyak melamun." Monolog ku

"Baiklah Yoon Jeonghan semangat kau pasti bisa!"

Aku keluar dari ruangan appa menuju kamarku untuk mengambil perlengkapan kuliahku.

"Bi.. Hanii berangkat dulu yaa.."

"Baiklah.... Hati-hati dijalan uri cheonsa."

Aku segera keluar dari rumah dan berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke kampus.

Setelah sekian lama akhirnya busku sampai. Aku segera masuk dan mencari tempat duduk.

Aku mengeluarkan headset ku mungkin mendengarkan lagu bisa membuat ku sedikit melupakan masalah-masalah yang terjadi.

Sesampainya di kampus aku dikagetkan dengan sebuah teriakan melengking.

"YOON JEONGHAN!"

"Astagaa Boo bisakah kau tidak berteriak HAHH?!!" "Telingaku tidak tuli asal kau tau!"

"Ehehe maafkan aku, aku terlalu bahagia karena akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi."

Oh iya perkenalkan dia Boo Seungkwan sahabatku selain Jihoon. Dan dia baru saja kembali dari Paris karena neneknya sakit.

MY FAULT'S {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang