If my son is happy, so am I
--- SeinAkhir pekan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Seperti yang Renee janjikan sebelumnya, keluarga yang terdiri dari tiga orang akan pergi bersenang-senang ke taman bermain terbesar di ibu kota.
Tidak seperti hari biasanya, Caleen bangun lebih pagi karena terlalu bersemangat. Sein dan Renee hanya bisa menggeleng tidak berdaya melihat senyum cerah pria kecil itu.
Sekitar pukul sepuluh pagi, keluarga tiga akhirnya bersiap untuk berangkat. Dua pria di rumah telah selesai mengganti pakaian dan menunggu Renee yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk berdandan.
Setelah setengah jam menunggu, dua pria di sofa ruang keluarga menoleh saat mendengar suara langkah kaki di tangga. Renee memakai kaos putih yang dipadukan dengan kardigan peach, jeans, dan sepatu kets senada. Wanita itu menguncir rambutnya memperlihatkan leher putih dan jenjang. Seluruh tampilan elegan dan anggun di hari kerja kini telah menghilang. Riasan yang ringan membuatnya terlihat seperti mahasiswa baru yang segar dan muda.
“Mama sangat cantik!”
Suara Caleen yang ceria dan memuja membuat Renee tidak bisa menahan tawa bahagia. Ia berjongkok dan mencium pipi putranya dengan sayang. Renee juga tersenyum puas melihat penampilan putranya dengan sweatshirt putih dan celana selutut. Pria kecil itu sangat tampan dan imut.
“Little bun juga tampan!”
Pujian Renee membuat Caleen tersenyum malu-malu dan bergelayut manja di lehernya.
Sein yang sejak awal menatap tertegun akhirnya berdehem kecil dan ekspresinya kembali acuh. Renee mendongak pada pria itu sambil tersenyum manis. Sein juga menggunakan kemeja putih dan jeans. Auranya yang dingin dan acuh berkurang banyak dan tampak lebih mudah didekati. Pria seperti ini benar-benar terlalu menarik bagi wanita dan membuat jantung berdebar-debar.
“Sayang, kau sangat tampan!”
Sein hanya berdehem acuh, tetapi ujung telinganya yang memerah menjadi bukti responsnya yang pemalu.
“Sudah waktunya berangkat.”
Renee mengangguk dan tidak lagi berniat menggoda suaminya. Ia menggandeng putranya di kanan dan mengapit lengan suaminya di kiri.
“Baiklah, ayo berangkat!” Renee memimpin langkah.
Melihat keluarga tiga berjalan keluar seperti model majalah membuat senyum Pak Han sangat lebar. Ia mengambil alih tugas sopir untuk membukakan pintu mobil dan mempersilahkan keluarga tiga masuk.
“Selamat bersenang-senang, Tuan, Nyonya, Tuan Kecil!”
Pria tua itu tidak lupa memberikan sepatah kalimat sebelum menutup pintu mobil. Senyumnya makin lebar melihat Caleen melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal.
Mercedes bergulir meninggalkan halaman vila. Sepanjang perjalanan, Caleen tidak pernah berhenti menarik dua sudut bibirnya. Akhirnya setelah setengah jam perjalanan yang lancar, mereka sampai di tujuan.
Karena hari Sabtu, ada banyak pengunjung baik pasangan atau pun kelompok keluarga di pintu masuk taman hiburan. Sein mengambil tanggung jawab untuk mengantre membeli tiket di loket. Presdir Sein bisa saja memyewa seluruh taman hiburan. Hanya saja, Renee mengatakan bahwa mereka harus bersenang-senang seperti keluarga biasa.
Jadi ketika seorang pria tampan berdiri paling mencolok untuk mengantre, ada banyak wanita yang diam-diam mencuri pandang. Beberapa gadis muda bahkan saling mendorong dan tersenyum bodoh. Sayangnya meskipun aura Presdir Sein yang dominan berkurang banyak, ekspresi dingin dan acuhnya membuat orang lain takut mendekat. Apalagi melihat pria itu datang bersama seorang wanita dan anak lelaki yang sama-sama memiliki penampilan mengagumkan, para wanita akhirnya patah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth Become A Good Mother
RomanceRebirth Become A Good Mother Renee dilahirkan kembali tujuh tahun sebelum kematiannya di saat akhir tragis kehidupan dua orang yang dicintainya masih bisa diubah. Yah...belum terlambat, karena Tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya untuk ke...