Pieces 2 - Family Of Three

30.9K 2.9K 583
                                    

Will Papa and Mama stay with me forever? --- Caleen

Ketika mentari pagi bersinar cerah, semua penghuni di vila O'Vallois bertindak normal seakan tidak terjadi apa pun. Saat Sein turun dari kamar, ia sedikit terkejut melihat Renee memakai celemek dan menyajikan sarapan dibantu oleh beberapa pelayan.

Kenyataannya, Pak Han dan para pelayan bahkan lebih terkejut dan ketakutan saat melihat Nyonya Muda bangun awal dan mengatakan akan membuat sarapan. Selama 4 tahun pernikahan, Renee tidak pernah bergulat dengan urusan rumah tangga. Mereka juga sangat tahu bahwa Nyonya Muda lebih suka pergi bekerja.

Sebenarnya keahlian kuliner Renee sendiri sangat baik karena sejak di universitas ia sering memasak dan pernah bekerja paruh waktu di sebuah restoran. Tapi setelah menikah dan memasuki perusahaan, ia praktis tidak memiliki keinginan membuang waktu untuk memasak. Lagi pula ada banyak koki dan pelayan profesional di vila O'Vallois.

"Duduk untuk sarapan," Renee menyambut Sein dengan senyum cerah, lalu melepas celemeknya, "Tunggu sebentar, aku akan membangunkan Caleen."

Sein mengedip tetapi kakinya tanpa sadar menuju ke meja makan. Ia memperhatikan istrinya menaiki tangga menuju kamar putranya dan baru tersadar saat Pak Han berdehem pelan.

"Nyonya Muda bangun sangat pagi untuk membuat sarapan," Ucap pria tua itu penuh senyuman sambil menuang secangkir teh, "Nyonya Muda mengatakan di setiap akhir pekan, ia akan memasak sendiri."

"Ya."

Mendengar jawaban Sein yang hanya mengangguk dan mengiyakan, Pak Han tersenyum tipis.

Di kamar bernuansa biru cerah, Renee menjatuhkan ciuman bertubi-tubi di pipi Caleen. Pria kecil yang lelap itu terganggu dan akhirnya bangun. Caleen tampak sedikit linglung melihat ibunya adalah orang pertama yang muncul saat bangun. Karena Renee dan Sein berangkat lebih awal dan pulang sangat terlambat, anak itu jarang melihat orang tuanya.

"Mama..."

"Little bun, ayo bangun."

Renee memeluk putranya dan mengusap rambutnya dengan sayang.

"Mama tidak bekerja?"

"Ini hari Sabtu, Mama dan Papa libur bekerja," Renee menjelaskan dengan sabar, "Ayo bangun. Mama memasak sarapan untuk Caleen."

Mendengar ibunya memasak untuknya, mata Caleen mendadak cerah. Renee merasa sedih tapi juga bahagia. Ia menggendong putranya menuju kamar mandi untuk membantunya mencuci muka dan menggosok gigi.

Beberapa saat kemudian, pasangan ibu dan anak itu akhirnya turun menuju ruang makan. Ada kursi khusus untuk Caleen agar mencapai meja makan. Renee mengisi piring Caleen dengan makanan, lalu beralih pada piring Sein untuk melakukan hal yang sama. Pak Han yang menyaksikan dari kejauhan bahkan merasa sangat emosional.

"Selamat makan!"

Renee menyaksikan pasangan ayah dan anak di depannya makan dengan tenang. Ia tidak pernah menemukan orang lain yang memiliki etiket makan lebih anggun dari Sein. Sebelumnya, ia tidak memperhatikan.

Tetapi saat beralih pada putranya, Renee merasa cemas dan panik. Caleen menundukkan kepala, tetapi wanita itu dengan jelas bisa melihat ada dua aliran air mata di pipinya. Sein tidak luput memeriksa putranya dengan tatapan lekat.

Rebirth Become A Good MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang