Sekali lagi jangan? Wkwkwk
Happy reading!^^
~°~°~
"Noona! Appa pulang bawa makanan!"
Kegiatan belajarku terhenti ketika suara Doyoung terdengar dari luar kamar. Aku langsung menyahut, "Aku akan ke bawah!"
Setelahnya suara langkah Doyoung terdengar menjauhi pintu kamar. Aku meraih ikat rambut yang ada di dekat tumpukan buku kemudian beranjak sambil mengikat rambut.
Aroma rempah-rempah yang cukup kuat tercium ketika aku menuruni anak tangga. Suara laki-laki berbincang-bincang terdengar samar. Ayah dan adikku pasti sedang mendiskusikan sesuatu.
"Apa menu sarapan hari ini?" tanyaku begitu sampai di lantai dasar. Namun langkahku terhenti ketika sampai di ruang tengah karena menemukan sosok lain duduk di depan meja kecil yang telah disulap menjadi meja makan.
"Siang, (Y/n)!" sapanya riang. Rambut birunya berkilau karena sorot matahari dari jendela samping.
Aku mengerjapkan mataku pelan. Bingung mengapa ia ada di ruang tengah, duduk di samping ayahku dengan posisi rileks seperti ia sudah terbiasa.
"Apanya yang sarapan, Noona?" keluh Doyoung. "Ini sudah siang, tahu. Noona belajar terlalu keras. Bukannya aku sudah berkali-kali mengingatkan Noona untuk sarapan tadi?"
"Ehh, maaf ... aku tidak tahu sudah selama itu," ucapku kemudian duduk di samping Doyoung, tepat di hadapan Hyunsuk.
Hyunsuk masih tersenyum lebar. Deretan giginya ia tampakkan. "Selain melewatkan sarapan, kau juga melewatkan mandi pagi ya?"
Pertanyaan itu sontak mengundang tawa dari ayah dan Doyoung. Adikku sampai mengangkat tangannya untuk memberi high-five pada Hyunsuk seolah senang komentar itu diberikannya padaku.
"Hyunsuk," keluhku malu.
Lelaki itu tertawa. "Iya, deh, bercanda."
"Sudah, sudah, sekarang waktunya makan," ucap Ayah seraya memberi kami masing-masing sepasang sumpit dan sendok. "Hyunsuk, makan yang banyak ya?"
"Tentu, Abeoji!"
Aku membulatkan mata karena terkejut. Melihat itu, Hyunsuk terkekeh geli. "Aku sudah sangat akrab dengan Doyoung dan Abeoji jauh sebelum mengenalmu loh."
"Karena berteman dengan Doyoung?" tanyaku sambil mencicipi kuah sundubujigae.
Doyoung menjawab, "Bukan cuma teman satu klub. Hyunsuk Hyung itu sudah seperti kakak kandungku juga. Dia selalu mengajariku banyak hal."
"Hyunsuk sering menginap di sini dan menemani Doyoung kalau Appa tidak bisa pulang," tambah Ayah.
Aku tak bisa menyembunyikan senyum. Rasanya senang sekali mendengar bahwa mereka sudah sedekat ini. Bisakah aku mengatakan ini lebih dari kebetulan? Bisakah aku mengatakan bahwa takdir sudah mengaturnya?
Setelah berdoa, kami berempat mulai makan. Perbincangan ringan terselip di tengah-tengahnya. Hyunsuk seringkali melontarkan candaan yang membuat kami tertawa. Doyoung dengan semangat menceritakan betapa baiknya Hyunsuk selama mereka saling mengenal. Ayah ikut menceritakan beberapa momen lucu di antara mereka. Menunjukkan betapa eratnya hubungan mereka.
Ahh ... senang sekali rasanya.
Aku menopang kepalaku dengan tangan sambil memperhatikan tawa manis Hyunsuk. Senyuman tipis tak henti-hentinya menghiasi wajahku. Bahkan ketika Hyunsuk menoleh dan mendapatiku menatapnya, aku tak ingin melunturkan senyuman itu. Dan ketika ia turut menyunggingkan senyum, aku sadar bahwa bukan hanya aku yang merasa bahwa takdir telah mengatur pertemuan kami.
"Cieeee Noona memperhatikan Hyung," ledek Doyoung seraya menyenggol bahuku.
Aku tersentak kemudian menegakkan tubuh dan buru-buru minum untuk mengalihkan perhatian. Sayangnya Hyunsuk dan ayah sudah mendengar itu dan terkekeh.
"Yah, yah, sekarang pipinya merah," ledek Hyunsuk.
Aku sontak memelototinya. Tapi, tawa manis Hyunsuk kembali terdengar dan melunturkan kekesalanku.
Ayah tertawa pelan. Ia merangkul bahu Hyunsuk seolah menunjukkan padaku betapa dekatnya mereka. "Hyunsuk sudah Appa anggap anak sendiri sejak dua tahun lalu, nih. Appa akan senang kalau dia jadi menantu."
"Appa ...."
"Tolong restui kami, Abeoji!" seru Hyunsuk bersemangat. Ia tersenyum konyol tapi terdengar bersungguh-sungguh ... entah perasaanku saja.
Tbc~
The real Choi (gercep luar biasa) Hyunsuk 🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again [Treasure Imagine Series]
Storie breviDi bawah kelopak sakura yang gugur, sekali lagi, aku akan berlari ke arahmu-Choi Hyunsuk Dan sekali lagi, aku akan membiarkanmu membawaku berlari-Kim (Y/n) Cast: Choi Hyunsuk Kim (Y/n) Kanemoto Yoshi Kim Doyoung Park Jihoon Jung Lia Note: • Mengguna...