Scoups

650 20 0
                                    

"(y/n), kesini sebentar!" Aish, saat aku disana, ia mengacuhkan aku. Pada saat aku ingin mengisi perut di kantin, ia memanggilku. Mau nya apa sih?

"Mweo?" tanyaku ketus.

"Apa gaun ini cocok untuk Namjoo?" tanya Seungcheol kepadaku.

"Untuk apa kau bertanya seperti itu kepadaku? Mana aku tau, aku bukan dia." jawabku ketus. Aku masih kesal kepadanya soal dia mengacuhkan aku tadi.

"Kau kan perempuan, pasti kau tau baju kesukaan perempuan." jawabnya.

"Kau kan tau kalau aku bukan wanita feminim? Jangan bertanya padaku soal gaun." ucapku.

Ya, memang aku lebih menyukai kaos dan celana panjang. Lebih simple saja menurutku.

"Tolong lah aku, chingu. Kau kan chingu ku yang paling baik dan cantik." pinta Seungcheol sambil memohon-mohon padaku. Chingu? Hanya sebatas itu? Harusnya aku sudah tau itu.

"Menurut ku itu tidak terlalu bagus untuk Namjoo, cobalah menggunakan warna putih." jawabku memberitahu dengan pasrah.

"Gomawo chingu-ya." Seungcheol terlihat senang sekali.

Kami sudah berteman dekat selama 5 tahun. Aku sudah mempunyai perasaan kepadanya sejak 3 tahun yang lalu. Aku kira ia menyukaiku, nyatanya ia menyukai teman sekelas ku.

"(y/n), maukah nanti malam kau hadir di love's cafe?" tanya Seungcheol yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku.

"Eh, apa?" tanyaku.

"Aih, maukah kau hadir di love's cafe nanti malam?" tanya Seungcheol mengulang pertanyaan yang sama padaku.

"Ada acara apa?" tanyaku penasaran.

"Nanti kau akan tau. Jadi? Kau mau kan?" Aku hanya mengangguk saja.

Malamnya...

"(y/n)..." Sepertinya ada yang memanggilku.

"Aku disini." Tiba-tiba saja seseorang menepuk pundakku.

"Seungcheol-ah? Sebenarnya ada acara apa ini?" tanyaku memastikan.

"Sudah, jangan banyak bertanya dulu. Ayo masuk!" Seungcheol menarik tanganku dan menyuruhku duduk di salah satu bangku.

"Tunggu disini! Aku akan kembali." Ia tersenyum padaku. Aku hanya mengangguk saja.

Sebenarnya ada acara apa disini?

"Tes... Ekhem, tes... Baiklah, saya akan memulai acara pada malam ini. Untuk Choi Seungcheol, diperkenankan menaiki panggung."

Seungcheol berjalan menaiki panggung dengan tegap sambil memakai tuxedo.

"Malam ini, aku ingin melamar seorang yeoja yang sangat kusukai, bahkan kucintai. Majulah, Son (y/n)!" ucapan Seungcheol yang tiba-tiba membuat semua pasang mata menatap ke arahku sambil tersenyum.

Ada apa ini? Mengapa semua mata tertuju padaku? Apa aku sedang bermimpi? Ku rasa tidak.

"Majulah, Son (y/n)."

Aku berjalan hati-hati menuju panggung. Sesampainya aku dihadapan Seungcheol, ia langsung mengeluarkan sebuah cincin dan memperlihatkannya kepadaku.

"Maukah kau menjadi ibu dari anak-anakku nanti?" ucap Seungcheol sambil memegang tangan kananku.

"A... A... Apa kau sedang bercanda?" tanyaku terlalu gugup.

"Apa aku terlihat sedang bercanda padamu?" tanyanya. Aku menggeleng.

"Bagaimana dengan Namjoo? Apa aku tidak menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian?" tanyaku dengan tegang.

"Hahaha... Kau kira aku berpacaran dengan Namjoo? Oh, pasti kau berpikiran seperti itu karena gaun yang kutanyakan tadi?" Aku mengangguk.

"Lihat, itu Namjoo disana." Aku melihat arah yang ditunjuk oleh Seungcheol, Namjoo sedang tersenyum sambil duduk manis di salah satu bangku yang tersedia di love's cafe.

"Ia sepupu ku. Namjoo memintaku untuk memilihkan gaun untuknya agar bisa tampil cantik pada malam ini. Karena ia akan memainkan piano untuk kita." jelas Seungcheol padaku.

"Jadi, maukah kau menjadi ibu untuk anak-anakku nanti?"

Aku menahan haru sambil mengangguk. Seungcheol memakaikan cincin indah itu di jari manis tangan kananku.

"Semoga kisah cinta kita selanjutnya akan indah seperti cincin ini." ujar Seungcheol sambil memelukku.

Aku juga berharap seperti itu.

🍒

Baper gak? Atau b aja?

Seventeen Imagine With You || SELESAI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang