Jun

202 15 0
                                    

"Jun..." panggilku menahan lengan Jun, kekasihku.

"Yak! Apa lagi? Kau masih ingin menyangkal?" tanya Jun kesal denganku.

"Tolong dengarkan aku dulu, Jun. Aku mohon." pintaku.

"Sudah jelas semuanya, (y/n). Aku sudah melihatmu memeluk Wonwoo di restoran. Apa lagi yang perlu kau jelaskan? Jawab aku!" Jun memebentakku. Air mata jatuh membasahi pipiku.

"Ka... Ka... Kau tidak tau yang sebenarnya, Jun." ucapku sambil terisak.

"Tidak tau katamu? Tidak tau apa? Apa yang tidak kuketahui? Yang tidak kuketahui adalah kau berselingkuh dengan Wonwoo. Itu kan maksudmu?" tanya Jun sarkas.

Ia bukan Jun yang aku kenal. Jun yang aku kenal sangat lembut dan pengertian.

"Aku tidak berselingkuh, Jun. Aku bersumpah." ucapku masih sambil menangis.

"Sumpah katamu? Salah aku mencintaimu, (y/n). Seharusnya dari awal aku tau, kau mendekatiku hanya ingin mengambil hati Wonwoo. Mulai detik ini, kita putus." Jun berlalu meninggalkanku di taman seramai ini.

Aku tidak peduli dengan tatapan mata orang yang menatapku menangis sendirian.

"(y/n)? Dimana Jun?" tanya seseorang membuatku menoleh.

"Dia pergi, Won. Kita putus." Aku yang sudah tidak kuat menahan beban ini segera saja memeluk Wonwoo.

"(y/n), nanti Jun marah lagi melihat kau memelukku." ucap Wonwoo terkejut.

"Aku tidak peduli, Won. Dia telah memutuskan aku." Aku kembali terisak dipelukan Wonwoo.

"Apa Jun belum mengetahui kebenarannya?" Aku menggeleng.

"Mengapa kau tidak memberi tahunya?" tanya Wonwoo.

"Aku ingin memberitahunya, tapi ia sudah pergi dan tidak mau mendengar penjelasan ku." jawabku kembali terisak. Wonwoo menarik napas kasar.

"Biarkan aku yang berbicara padanya." tegas Wonwoo.

"Jangan, Won, jangan. Biarkan Jun sendiri dulu." ucapku menenangkan hati Wonwoo.

"Baiklah jika itu maumu."

Wonwoo membalas pelukanku. Aku pasrah jika Jun melihat kami. Ia tidak mengetahui yang sebenarnya.

Aku sudah lama mengidap penyakit kanker otak dan sekarang kanker otak itu sudah stadium empat. Aku rasa waktuku sudah tidak lama lagi.

Selamat tinggal, Jun. Selamat tinggal kenangan kita. Aku harap kau selalu bahagia, denganku atau tanpaku.

🐱

Jun memegang kertas yang diberikan Wonwoo.

"Kau sedang tidak bercanda, kan?" tanya Jun dengan badan gemetar.

"Memangnya wajahku terlihat seperti orang yang sedang bercanda, Moon Junhui? Apa yang harus aku bercanda kan jika menyangkut (y/n)?" tanya Wonwoo cuek.

"Mengapa dia tidak pernah bilang, Won?" tanya Jun.

"Kau sendiri yang membuatnya tidak bilang. Kau sendiri yang tidak ingin mendengar penjelasannya. Kau terlalu egois, Jun." ucap Wonwoo.

"(y/n) ingin bercerita segalanya denganmu. Namun ia tak sanggup jika kau menjauhinya karena penyakit itu. Kami memang berpelukan, awalnya aku tidak mengizinkannya, tapi ia memaksa.

Aku tau kalian berpacaran, tapi ia sudah tidak kuat, Jun. Ia ingin kau tau semua, tapi kau sendiri yang membuatnya seperti itu."

"Ma... Ma... Maafkan aku, (y/n)." Jun terduduk dilantai rumah sakit.

"Sudah, Jun. Aku tau perasaanmu. Sekarang coba kau baca surat dari
(y/n). Anggap saja sebagai permintaan maaf mu." Jun mengangguk. Ia membuka secarik kertas yang ia genggam sedari tadi.

Dear Moon Junhui tersayang,

Aku tau, jika kau membaca surat ini, tandanya aku sudah tidak ada bersamamu selamanya. Aku tau, jika kau membaca surat ini, tandanya aku sudah pergi menemui Tuhan.

Jun, semua orang pasti pernah salah dan kita pun seperti itu. Jun, semua orang pasti pernah merasakan kenyamanan dan tidak ingin melepaskannya.

Jun, aku sudah terlalu nyaman denganmu sebagai kekasihmu. Aku tidak ingin kau pergi barang sedikitpun. Aku takut, jika aku mengutarakan segalanya, kau akan menjauhiku. Aku takut, Jun.

Jun asalkan kau tau, kau tidak pernah bersalah. Aku yang bersalah karena kau tidak mengetahui yang sebenarnya. Jun, jangan kau sesali segala yang telah terjadi, biarlah semua menjadi masa lalu.

Jun, maafkan aku. Jun, jika kau meminta maaf padaku, kau telah ku maafkan. Biarlah aku pergi menjemput ajal dengan tenang, jangan kau tangisi aku terlalu lama. Jun, aku mencintaimu, selamanya, dan sampai kapanpun aku tetap mencintaimu.

Salam sayang, kekasihmu,

Kim (y/n)


🐱

Gimana? Baper?


Seventeen Imagine With You || SELESAI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang