epilog

919 121 25
                                    


brother & sister

epilog : all we have is a happy ending




•°•




senyum bahagia tercetak indah di masing-masing wajah tokoh utama kita hari ini. binar matanya pun tidak bisa menutupi sebesar apa rasa bahagia yang mereka rasakan sekatang, meski sempat gugup setengah mati, namun ketika seisi ruangan meneriaki kata 'sahh!' kegugupan keduanya meluap.

tergantikan dengan wajah haru yang bercampur raut bahagia menyambut kehidupan yang baru.

serempak yang ada di ruangan mengangkat tangan, turut mendoakan sepasang pengantin yang telah resmi itu.

benarifo taeyong desvara meski mulutnya ikut mengucap kalimat doa yang selaras dengan sang penghulu, tidak bisa menahan diri untuk melirik ke samping. baginya wajah cantik sang istri terus menarik perhatiannya.

tidak pernah taeyong bayangkan kalau jisoo bisa berubah berkali-kali lipat lebih cantik. bagai menjelma menjadi bidadari yang sesungguhnya.

"punten A' coba atuh ditatap istrinya," ucapan sang penghulu, yang tersirat menggodanya itu membuat taeyong meluruskan pandangan.

"ya?"

"jangan dilirik terus A' udah sah sekarang mah, mau dicium juga gak masalah."

satu kalimat yang sukses membuat seisi ruangan riuh, mulai terang-terangan menggoda sepasang pengantin yang hanya bisa menunduk dan tersenyum malu.

"masih malu-malu ya, wajar, yaudah dipegang coba buku nikahnya. difoto buat jadi kenang-kenangan sakral."

ketika pasangan pengantin itu meraih buku nikah mereka, orang-orang yang menonton segera berpindah posisi untuk menangkap gambar.

taeyong tidak bisa menutupi cengirannya, berbanding terbalik dengan jisoo yang nampak gugup dan hanya sempat mengulas senyum yang amat tipis.

klik!









instagram update!

taeyong_benafro Bertemu denganmu awalnya hanya sebuah ketidaksengajaan, tapi bersama denganmu adalah takdirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

taeyong_benafro Bertemu denganmu awalnya hanya sebuah ketidaksengajaan, tapi bersama denganmu adalah takdirku. Selamat datang, cinta sejatiku, bidadariku @jso.ristha














•°•






"teteh!"

yang dipanggil meskipun tengah berkutat dengan wedges setinggi tujuh centi tetap menyempatkan diri untuk menoleh, menemukan sang adik yang berjalan tergopoh-gopoh.

rok span ketat warna pastel itu terlihat menyulitkan langkah kaki sang adik, hingga langkah kaki yang seharusnya selebar poster kini tidak lebih lebar dari lebar lantai granit.

"awas jatuh!" kiara mengabaikan wedgesnya, kini mengalihkan seluruh fokusnya guna meraih tangan panjang adik. menahan agar tubuh oleng yang lebih besar itu tidak jatuh.

"lucy, kamu pakai rok dan hak tinggi, jangan lari-lari!" tidak ada siratan amarah, yang ada hanya siratan kekhawatiran.

lucy hanya menyengir lebar sambil kemudian menuruti perintah sang kakak untuk duduk di kursi kosong sebelahnya.

"teteh udah liat instagram abang belum?" tanya lucy penuh semangat.

jari tangannya tanpa disuruh langsung mengotak-atik ponsel pintarnya, kemudian sengaja menyodorkan benda itu ke arah sang kakak.

"baca deh teh, geli banget ya allah!" komentarnya seraya mengusap-usap lengan berbalut kebaya, tiba-tiba merinding geli sendiri.

kiara menerima ponsel pintar sang adik, dalam diam memandangi potret sang kakak bersama kakak iparnya yang tengah tersenyum ke arah kamera.

"Pffftt!"

tidak ada yang salah dari potret pasutri itu, hanya saja caption cheesy yang taeyong tulis membuat siapa pun akan merasa geli.

orang seperti taeyong menulis kalimat penuh keju seperti itu, tentu saja terkesan aneh. sangat aneh hingga berakhir ditertawakan oleh dua adik kandungnya.

"kayanya abang kemarin terlalu banyak makan keju deh, jadi menggelikan gitu." cecar lucy masih dengan sisa tawa yang sulit dikendalikan.

kiara mengangguk menyetujui. "memang terkadang cinta itu bisa merubah karakter seseorang," balasnya sok bijak.

lucy menoleh, keningnya berkerut sempurna. "apasih, teteh jangan berubah sok bijak gitu ih. lucy geli sendiri dengarnya."

kiara terkekeh lalu mengembalikan ponsel pintar di tangannya kepada sang pemilik. "maklumin aja kalau kak taeyong mendadak berubah cheesy, dia tuh lagi berbunga-bunga banget kan."

"iyasih," sambil menggenggam ponselnya lucy merubah posisi, merapatkan diri dengan sang kakak. "teteh kapan mau nyusul abang?"

gara-gara pertanyaan asal itu paha lucy dicubit pelan, "nanyanya kok asal!" semprot kiara.

"kakak mau skripsi dulu, abis itu cari kerja. sukses dulu baru nanti kepikiran nikah." jelas kiara. ia ikut menyandarkan kepalanya di atas kepala lucy yang sudah lebih dulu bersandar pada bahunya.

"rencana allah mana ada yang tahu sih teh," lucy menepuk-nepuk paha sang kakak. "bisa aja sekarang tiba-tiba ada yang datangin teteh, ngajak teteh nikah."

kiara berdecak. "ngawur kamu, yang begitu gak akan terjadi. lagian siapa sih yang mau sama cewek galak kaya kakak?"

tapi siapa yang tahu kalau ucapan lucy yang terbilang ngawur itu justru jadi kenyataan.

dua jam setelah obrolan itu seorang laki-laki mendatangi kiara. dengan buket bunga serta satu kotak berisi cincin emas di tangannya.

"kiara, will you marry me?"












epilog yang gak nyambung wkwkwk abisnya begitu dapet notif dari work ini aku jadi kangen nulis tentang taeyong-kiara-lucy. gak nyangka aja cerita gak jelas ini biar udah tamat masih ada yang baca wkwkwk,.

makasih banyak buat kalian yang udah baca cerita ini dadaahhhhh~

Brother & SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang