PROSPEK kerja yang tidak akan habis masa dan pendapatannya di Jepang (dan negara lain) kemungkinan ada pada Sub Keamanan Negara, khususnya sektor Pahlawan. Setimpal dengan keamanan diri ketika bertugas di lapangan, gaji yang pemerintah beri sudah pasti sesuai. Buktinya, setelah tiga tahun, Ochaco jadi salah satu orang yang bisa kembali menyetabilkan keuangan keluarganya. Bahkan lebih dari kebutuhannya ketika Ochaco dengan nama hero Uravity itu masuk peringkat tiga puluh besar Hero Chart tahunan. Gadis itu yakin bisa jadi sultan macam Momo atau Tenya suatu hari nanti.Omong-omong Hero Chart tahunan, setelah tiga tahun kelulusan U.A. beberapa murid kelas A merangsek masuk daftar lima puluh besar chart dengan cepat. Paling tinggi diambil Izuku-Deku-pada peringkat ke sembilan. Disusul Ground Zero dan Shouto pada peringkat sebelas dan dua belas. Paling rendah Mineta, di posisi ke lima puluh. Lumayan, 'kan? Rambut lengket lelaki kekurangan kalsium itu setidaknya berguna di lapangan meski mesumnya luar biasa.
Hanya karena Hero Chart tahunan itu dihitung berdasarkan popularitas dan kinerja para pahlawan di Jepang, otomatis posisi seorang hero dalam chart akan bergeser ketika hero itu sedang bertugas di luar negeri. Kamu bisa tanya Shouto dan Ground Zero kalau tidak percaya. Setelah dua tahun melakukan program pelatihan intensif di Amerika, nama keduanya lenyap dari daftar grafik hero tahunan Jepang yang diumumkan melalui saluran TV dan radio. Tidak ada yang aneh ketika mereka mendengar posisi pertama dan kedua masih diduduki pro hero Endeavour dan Hawks. Namun, Ground Zero hampir membuat mobil milik pemerintah meledak saat mendengar posisi ke empat ditempati rival abadinya, Deku. Petugas pemerintah yang mengendarai mobil itu hampir menekan tombol darurat.
"Shitty Deku," gerutu Ground Zero dengan suara tertahan. Tombol off pada radio mobil itu ditekan. Ground Zero, Katsuki, enggan meluapkan emosi malam itu.
"Maaf, Shouto, ada bau hangus." Supir mereka sekarang bicara pada Todoroki Shouto yang duduk di bangku belakang.
"Oh," Shouto refleks menepuk api kecil pada kursi mobil, "maaf." katanya.
"Wtf, Sho, lu kebakaran jenggot?" Katsuki meliukkan kepala dari kursi depan, kacamata hitamnya-yang Shouto heran kenapa mesti dipakai di malam hari begini, diturunkan sebatas hidung. "Gue paham, shitty Deku bakal gue geser secepanya dari posisi ke empat!" Ia sempat memajang cengiran lebar sebelum kembali melihat ke depan.
Shouto menarik napas, "Ya, nanti gua geser lo sekalian dari posisi itu, Kat."
"Try me, you fuckin' Halfie." Shouto memutar bola mata mendengarnya, sekarang pelafalan bahasa Inggris Katsuki dalam mencerca jadi makin bagus.
Belum sempat merespon, mobil yang mereka tumpangi berhenti. Shouto keluar dari mobil, membaca sejenak rangkaian tulisan Kediaman Todoroki yang tertera di samping pintu gerbang tradisional, sebelum mendekati bagasi mobil yang terbuka otomatis. Satu koper besar dari bagasi Shouto keluarkan, ia sempat memberi ucapan terima kasih pada sang supir lewat jendela sebelum mendapat jari tengah dari Katsuki dan mobil itu melaju.
***
"Ayahmu di ruang kerjanya," ibunya menunjuk ke arah pintu sebentar, "katanya ingin bicara sesuatu." wanita itu tersenyum, membawa mangkuk kotor bekas makan malam ke arah dapur. Shouto mengangguk, ia berdiri dari posisinya bersamaan dengan Natsuo.
"Kalau dia macem-macem, bilang sama gua." Natsuo sempat berbisik pada Shouto sebelum berbelok ke kamarnya sendiri.
Shouto hampir tertawa, dibanding dengan Fuyumi atau dirinya sendiri, Natsuo yang paling susah menerima kehadiran Endeavour-Enji. Setelah Fuyumi menikah, Natsuo memilih tinggal di rumah itu. Melepaskan indekos sewaannya dan mencari perusahaan untuk bekerja yang tidak begitu jauh. Lelaki itu masih khawatir jika ibunya kembali merasa takut pada sang ayah, meskipun selama ini keadaannya membaik. Bahkan satu rumah dengan Enji sudah kembali bisa Rei terima. Shouto sendiri tidak sepenuhnya memaafkan Enji, tetapi setelah semua hal yang terjadi sejak empat tahun ke belakang, sedikit banyak Shouto mulai membuka hati. Setidaknya, komunikasinya dengan Enji tidak sealot sebelumnya. Juga entah sejak kapan, panggilan 'ayah' sudah kembali ia gunakan pada lelaki kekar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Todoroki Shouto | Bakugou Katsuki] RIVALS=PARTNER²
Fanfiction[COMPLETED] Selepas kelulusan dari U.A. dan tepat setelah tiga tahun bekerja di bawah agensi masing-masing, hero Deku berhasil menempati posisi ke-9 disusul Ground Zero pada posisi 11 dan Shouto pada posisi 12 dalam Hero Chart tahunan. Adanya progra...