First night.

10.7K 1K 319
                                    

15+⚠️

acara pernikahan sudah berakhir sejak 1 jam yang lalu. tubuhku terlalu lelah, menggunakan gaun yang sangat panjang dan berat itu, untung pernikahan hanya dilakukan sekali seumur hidup. aku membaringkan tubuhku di kasur sambil menunggu shinsuke mandi. diriku mulai gelisah, jantungku berdetak cepat, aku menutup kedua mataku.

"(Name)-chan?" suara shinsuke membuatku kaget. aku mengubah posisiku menjadi terduduk.

"h-hai?" ucapku gugup. shinsuke mendudukkan dirinya pinggir kasur, aku duduk disebelahnya dengan jarak dari ujung keujung. tiba-tiba shinsuke menggeser tubuhnya mendekatiku.

"a-aku belum siapp!" ucapku dengan panik. aku memalingkan wajahku ke arah lain, wajahku memerah padam. aku mendengar shinsuke terkekeh pelan.

"he... apa kau menginginkannya?" tanya shinsuke. menggodaku, shinsuke menggengam tanganku. shinsuke menarik dagu agar menatap padanya, wajahnya juga memerah seperti ku. tiba-tiba shinsuke berdiri di hadapanku, dan mengulurkan tangannya padaku. aku bingung, tapi aku tetap menyambut uluran tangan itu.

shinsuke menyalakan lagu dari speaker.

We could leave the Christmas lights up 'til January
This is our place, we make the rules.

"eum.. mau ngapain?" tanyaku kebingungan. shinsuke mengenggam erat kedua tanganku, dan mengecup punggung tanganku sejenak.

"ayo berdansa" ucap shinsuke dengan senyum tipis.

"eh.. aku ga bisa dansa" ucapku gugup dan kebingungan.

"aku juga tidak bisa" ucap shinsuke dengan seringaian kecil dibibirnya. shinsuke mendekatkan wajahnya denganku, dahi kita menyatu. aku merasa udara semakin menipis di sekitarku.

Can I go where you go?
Can we always be this close forever and ever?
And ah, take me out, and take me home
You're my, my, my, my lover

kita hanya saling menatap mata satu sama lain. mata shinsuke memancarkan kelembutan dan cinta, bukan tatapan nafsu seperti kemarin. tiba-tiba shinsuke menurunkan tangannya kepinggangku, membuatku geli.

"gelii.." ucapku lirih. shinsuke beralih memeluk pinggangku. shinsuke mendekatkan bibirnya denganku dan mengecupnya, dalam-dalam. shinsuke tidak sengaja menggigit bibir bawahku, membuat mulutku terbuka sedikit. dengan cepat shinsuke memasukkan lidahnya pada mulutku, lidah kita saling beradu.

shinsuke melepaskan ciumannya saat aku sudah hampir kehabisan nafas. jantungku berdetak dengan kencang, dengan nafas menderu. aku menutup mataku sejenak, sambil berusaha menetralkan degupan jantungku. shinsuke menyampirkan rambutku ke belakang telinga.

"kenapa ya rasa cinta bisa sehangat ini?"

tiba-tiba shinsuke memeluk tubuhku erat, rasanya hangat. shinsuke menjatuhkan kepalanya pada bahuku, rambutnya bergerak-gerak di tengkukku membuatku merasa geli. tapi aku menyukainya, aku mengusap pelan surai silver shinsuke rambutnya sangat lembut tanpa sadar aku mengacaknya hingga berantakan.

"jangan diacak, sayang" ucap shinsuke dengan suara berat, lengannya masih memeluk pinggangku erat. tiba-tiba shinsuke menjilat tengkuk leherku, membuat rasa geli menyebar ke seluruh tubuhku. hal itu membuatku kaget, shinsuke menyesap dan sedikit mengigit leherku, membuat kissmark disana.

"s-sakit, shin-kun" ucapku lirih. aku ingin meronta tapi, tubuhku terasa membeku. shinsuke tidak mendengarkan ucapanku, dan mencari tempat lain di leher jenjangku.

"be-berhenti, eunghh.. s-sakit" ucapku lirih, mataku mulai berkaca-kaca.

Oh, you're my, my, my, my
Darling, you're my, my, my, my lover

"oke-oke udah selesai," ucap shinsuke sambil menarik tubuhnya dariku. shinsuke memegang kedua pipiku, dan mengusapnya dengan lembut. shinsuke mengangkat tubuhku ala bridal style , aku terkejut.

"shin-kun, turuninn" ucapku yang sudah mulai tersadar dari lamunan. shinsuke membawaku ke atas kasur dan menjatuhkan tubuhku disana. tiba-tiba saja tubuh shinsuke sudah berada di atasku, aku hanya menatapnya dengan polos. mata shinsuke menatapku datar, aku jadi bingung sendiri.

"mau ngapain?" tanyaku bingung.

"laper, mau makan kamu" ucap shinsuke, matanya sudah berubah menjadi lebih tajam. auranya sangat mencekam, aku seperti kancil yang siap menjadi makanan harimau. aku menghela nafas kasar.

"ga mau, aku mau tidur" ucapku sambil menyampingkan tubuhku. wajahku memerah padam, "uh.. aku gak akan pernah siap" batinku. shinsuke beralih tertidur disampingku, tangannya memeluk pinggangku erat.

"besok harus siap ya?" ucap shinsuke tepat ditelingaku, tangannya menyibakkan rambutku membuat leher belakangku terlihat. shinsuke mendekatkan, kepalanya pada leherku membuat hembusan nafasnya terasa dileheku, "ugh.. geli".

"besok main ya?" ucap shinsuke lagi, setelah tidak ku respon dari tadi. seringaian kecil terbentuk di bibirnya. pelukannya semakin erat di pinggangku, dan punggungku menabrak dada bidangnya.

"kamu tidak menjawabnya?" tanya shinsuke sekali lagi. sementara dari tadi aku sedang melamun dengan wajah yang memerah, rasanya semua yang diomongkan shinsuke, tidak dapat dicerna oleh otakku. tiba-tiba shinsuke memasukan tangannya pada baju tipisku, dan menyentuh kulitku dengan lembut. sontak hal itu membuatku terkejut, akupun berdiri dari kasur.

"shin-kunn!" teriakku cukup kaget. shinsuke hanya terkekeh pelan, dengan seringaian tipis.

"kita sudah menikah, jadi kamu milikku seutuhnya" shinsuke menarik pergelangan tanganku, membuatku kembali terjatuh di atas kasur. kali ini wajahku berhadapan dengan wajah shinsuke, tangan shinsuke kembali memeluk pinggangku.

"udah malem ayo tidur" ucap shinsuke sambil memejamkan matanya. aku ikut memejamkan mata, dan meletakan kepalaku pada dada bidang shinsuke.

"oyasumi".

---

tbc.
Vote nya kaka 🙂🔪
Lover-Taylor Swift

Stay. (Kita Shinsuke x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang