SunShine

7.2K 894 149
                                    

15+⚠️

paginya aku terbangun dengan tangan melingkar erat dipinggangku. aku mengerang pelan dan bergerak sedikit, tapi shinsuke tiba-tiba terbangun. aku kembali pura-pura tidur dihadapannya. shinsuke mendekatkan wajahnya padaku, dan mengecup pelan bibirku.

"aku tau kamu sudah bangun" ucap shinsuke dengan suara sedikit serak. "ah.. aku lupa kalau suamiku ini punya titisan cenayang" batinku. aku pun terbangun dan tersenyum tipis, aku mendudukan diri sama seperti shinsuke.

"aku mau tofu hamburger," ucap shinsuke, sambil menidurkan kembali kepalanya di pahaku. aku mengusap pelan rambut shinsuke. aku, menyampirkan rambutku ke belakang telinga. lalu memajukan wajahku agar dekat dengan wajah shinsuke.

"kenapa (name)?" tanya shinsuke kebingungan. aku menyingkirkan, poni shinsuke dan mengecup dahinya sejenak. aku melihat shinsuke yang sedikit kaget, wajahnya juga bersemu merah.

"oh... kamu udah berani ya?" tanya shinsuke dengan seringaian kecil, meskipun wajahnya masih memerah.

"huuh.. dari pada kamu terus yang nyerang" ucapku dengan kesal. shinsuke memiringkan posisinya, lalu memeluk perutku erat dan mengoyang-goyangkan kepalanya diperutku membuatku geli.

"shin-kun, g-geli" aku tidak tahan dengan rasa geli itu, membuat tubuhku kembali tertidur di kasur, shinsuke langsung saja mengubah posisi di atasku.

"mainnya sekarang aja." ucap shinsuke dengan seringaian tipis.

"g-ga mauu, aku laper mau makan sek-karang. minggir huh.." ucapku gugup, dan memasang ekspresi cemberut.

"dari kemarin kok ngelak terus sih?" tanya shinsuke dengan nada tajam. aku tidak bisa berkata apa-apa, "aku belum siapp" batinku ingin teriak tapi, melihat aura tidak suka dari shinsuke membuatku terdiam. aku hanya mengeleng-gelengkan kepala, mataku mulai berkaca-kaca. "takut".

shinsuke menghela nafas kasar, menarik tanganku agar berdiri. selanjutnya shinsuke memeluk tubuhku erat, dan mengusap pelan surai hitamku, aku hanya memeluknya dengan bahu bergetar

"tunggu aku siap" ucapku pelan, dengan suara bergetar. shinsuke memelukku hingga aku merasa tenang.

"aku lapar" ucap shinsuke pelan.

"akan ku masakan sesuatu,"ucapku dengan senyuman tipis.

"masakan yang enak ya" ucap shinsuke lalu mencium keningku sejenak. shinsuke pun beranjak ke kamar mandi, sementara aku turun untuk memasakan di dapur.

---

"belum selesai?" tanya shinsuke yang baru selesai mandi, tiba-tiba berada di belakangku dan memeluk pinggangku

"belum" ucapku sambil fokus, mengepalkan onigiri. tiba-tiba shinsuke melepaskan karet rambutku, membuat rambut sebahuku terjatuh.

"eh bekasnya belum ilang?" tanya shinsuke, sambil memegang bagian leherku yang digigit olehnya. wajahku memerah dibuatnya, aku pun menutupinya dengan helaian rambutku.

"mouu, itu salahmu. sekarang ikatkan kembali rambutku" ucapku dengan ekspresi cemberut. aku kembali fokus, mengepalkan onigiri. hingga shinsuke tiba-tiba mencium tengkuk leherku.

"shinsuke-kunn!, jangan mengangguku" ucapku kesal. shinsuke terkekeh pelan dan menyelesaikan ikatan rambutku.

"sini aku bantu" ucap shinsuke sambil membantuku mengepalkan onigiri. setelah semuanya dirasa sudah selesai, aku menyiapkan bekal untuk shinsuke bekerja di ladang.

"semangat kerjanya!" ucapku dengan senyuman tipis. shinsuke mendekatkan wajahnya padaku, dan mencium keningku sejenak, shinsuke juga mengacak pelan rambut hitamku. lalu shinsuke, menjatuhkan kepalanya di bahuku dan berbisik pelan.

"seandainya hari ini aku tidak sibuk, aku ingin berduaan bersama mu" ucap shinsuke dengan manja padaku. aku menusap pelan surai ke abu-abuan shinske.

"kapan-kapan kan bisa" ucapku lembut, aku pun memeluk tubuh shinsuke beberapa saat. aku pun melepaskan pelukanku, dan membiarkan shinsuke bekerja.

---

malamnya aku dan shinsuke tengah duduk sofa, dengan shinsuke yang tertidur di pahaku dan menjadikan pahaku bantal. aku memainkan surai abu-abu shinsuke sambil menatap film di depan kita.

"capek" ucap shinsuke pelan. shinsuke mendudukkan dirinya disebelahku, aku menatapnya bingung. tiba-tiba shinsuke menjatuhkan kepalanya pada bahuku, dan menelusuri lekuk leherku, membuatku merasa geli, shinsuke memeluk pinggangku erat.

"g-gelii," ucapku pelan, tapi aku tidak menolak dan ikut memeluk shinsuke. shinsuke melepaskan pelukannya.

"duduk sini" ucap shinsuke sambil menpuk pahanya, aku menurutinya dan duduk sambil mengahadap shinsuke.

"duduk sini" ucap shinsuke sambil menpuk pahanya, aku menurutinya dan duduk sambil mengahadap shinsuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mata kita saling menatap satu sama lain, shinsuke menatapku dengan penuh harap. aku menatapnya kebingungan, tiba-tiba shinsuke menjatuhkan kepalanya pada dadaku. jantungku terasa ingin melompat keluar, aku jadi merasa aneh sendiri.

"shin-kun kenapa?" tanyaku sedikit gugup, aku mengusap pelan punggung shinsuke.

"aku ingin kamu, ah.. tubuhmu hangat sekali" shinsuke memasukan tangannya pada bajuku dan mengusap-usap pelan punggunku. aku hanya mengelantungkan tanganku pada leher shinsuke, dan menikmati sentuh lembut yang dia berikan.

untuk beberapa saat kita terdiam, dan sibuk dengan perasaan masing-masing. hingga shinsuke melepaskan pelukannya padaku, shinsuke menagangkat kepalanya dan menatap mataku dalam-dalam. wajah shinsuke semakin mendekat padaku dan...

*cupp* shinsuke mencium bibirku dalam-dalam, lidah kita juga saling beradu, shinsuke mengelus pelan punggungku membuat rasa getaran dalam diriku. setelah cukup lama beradu mulut, shinsuke melepaskan ciumannya.

"lanjutakan di kamar" ucap shinsuke dengan nada rendah. aku sedikit terlejut dibuatnya, aku tau hal itu akan menuju kemana.

"b-besok saja shin-kun" ucapku dengan gugup. jantungku terasa berdegup dengan cepat, dan aku baru saja menyadari kesalahanku.

"baiklah, aku tunggu besok. tidak ada penolakan ya?" ucap shinsuke tepat di telingaku, shinsuke menekankan setiap perkataannya. shinsuke mengangkat tubuhku ala bridal style, dan membawaku ke kamar.

"tidurlah persiapkan dirimu, hmn.. " ucap shinsuke dengan seringaian kecilnya. shinsuke mencium sejenak keningku, lalu berbaring di sampingku. "mampus, salah ngomong" batinku, sambil merutuki diri sendiri.

---

Tbc.
Ga jadi deh gw revisi semua cerita yg gw buat 🙂
Votenya kaka 🙂🔪

Stay. (Kita Shinsuke x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang