If it Happens....

4.5K 616 82
                                    

3 bulan kemudian.

"(naaamme..) ayo bangun" panggil shinsuke dengan lembut sambil berbisik di telingaku. aku mengerang pelan dan berbalik arah dari shinsuke. shinsuke mendekatkan wajahnya pada pipiku, shinsuke mengigit pipiku dengan lembut.

"aaaa sakit" ucapku denga suara serak, mataku terbuka lebar dan menatap shinsuke dengan kesal.

"udah jam 9 pagi, jangan males-males" ucap shinsuke sambil mengusap pelan pipi dan rambutku. 

"gak, mau tidur minggir sana" ucapku dengan kesal, dan kembali menarik selimut. aku ingin kembali lagi ke alam mimpi tapi, deru nafas hangat shinsuke di wajahku membuatku sulit tidur. ternyata shinsuke sudah menindihku diatas kasur.

"shin- uhmmp.." shinsuke mencium bibirmu dengan kasar, tangannya perlahan menyentuh tubuhku dengan lembut. shinsuke melepaskan ciumannya agar aku bisa bernafas lagi. 

"shin, kamu menyakiti anak kita" ucapku dengan suara kesal seperti anak kecil. aku jadi terpaksa bangun padahal aku masih ingin tidurr.

"aku bahkan tak menyentuh perutmu, udah ayo cepet mandi sana" ucap shinsuke membela diri lalu mengibaskan tangannya dihadapanku. aku mengerucutkan bibirku kesal, 

"ck, menyebalkan" ucapku kesal, sambil berjalan ke arah kamar mandi sambil menghentakan kaki.

"nee-- (name)-chan.." panggil shinsuke padaku, aku berbalik dengan wajah kesal.

*cuupp* shinsuke yang sudah berada tepat di belakangku, tiba-tiba mencium bibirku dengan lembut. aku terkejut dan tubuhku seketika membeku, kemudian shinsuke tersenyum kecil menatapku. shinsuke menjatuhkan kepalanya pada bahuku dan mengecup leherku hingga menimbulkan bekas disana.

"s-sakit woi" ucapku makin kesal. shinsuke meraih pinggangku dan mendekapku dalam pelukkanya.

"jangan galak-galak, entar anak kita ikut galak kaya kamu" ucap shinsuke tanpa dosa. aku menyeritkan alisku kesal.

"aku ga galak tau, kamu nyebelin" ucapku sambil mengembungkan pipiku. shinsuke mencubit pipiku dengan gemas, 

"yaudah sini aku mandiin" ucap shinsuke sambil mendorong tubuhku masuk ke kamar mandi.

"ha? apa aku bisa mandi sendiri" ucapku denga rona merah yang menjalar di seluruh wajahku. shinsuke langsung saja menangkat tubuhku ala bridal style tanpa menunggu aba-aba dariku.

"nurut aja" ucap shinsuke sambil menyeringai kecil.

"KYAA!"

---

hari-hari terasa cepat, kandunganku semakin membesar dan tanda-tanda lain mulai muncul. mulai dari rasa lelah yang cepat datang atau keinginan untuk memakan sesuatu di malam hari. tubuhku juga terasa semakin memberat karena membawa 2 badan sekaligus. dan yang paling parah adalah mood yang berubah-ubah, jika tidak ada shinsuke mungkin aku tidak akan bisa melewati masa-masa ini...

"mauu eskrim" rengekku pada shinsuke. shinsuke menatapku bingung, aku menjatuhkan diriku diatas shinsuke yang lagi asik duduk di sofa. shinsuke hampir saja terkejut, shinsuke langsung menopang tubuhku

"hati-hati nanti perut kamu yang kena" ucap shinsuke memperingatiku. shinsuke menarikku dalam pangkuannya, 

"es krimm" ucapku merengek pada shinsuke.

"lagi musim dingin kalau makan es krim nanti flu" ucap shinsuke sambil menyisir rambutku dengan tangannya. aku berbalik menatap shinsuke dengan puppy eyesku. aku menyandarkan punggungku pada dada shinsuke.

"pengennn, pengen es krim" ucapku masih sambil merengek, aku menekuk wajahku dengan kesal. shinsuke menghela nafas kasar

"iya bentar beli eskrimya dulu kamu tunggu dirumah ya" ucap shinsuke sambil menyuruhku berdiri, aku menggelengkan kepalaku.

"ikut hehe" ucapku sambil tersenyum tipis.

"diluar dingin nanti kamu sakit" ucap shinsuke sambil mengusap pelan rambutku. aku menggeleng pelan dan menarik tangan shinsuke.

"ikutt" ucapku dengan wajah kesal. lagi-lagi shinsuke menghela nafas kasar, dan berusaha sabar dengan sikapmu. shinsuke mengambil 2 buah jaket tebal, sarung tangan dan topi, shinsuke juga melilitkan syal di leherku.

aku dan shinsuke pun berjalan ke minimarket terdekat untuk membeli es krim. shinsuke menggam erat tanganku, katanya supaya ga terlalu kedinginan. padahal suhu tubuhku biasa saja, meskipun setiap aku berbicara ada asap salju yang mengepul. aku memakan es krimku dengan riang.

"udah habiskan? ayo pulang semakin malam, semakin dingin" ucap shinsuke penuh perhatian, aku menggeleng pelan.

"aku... hatchii.." aku menutup mulut dengan kedua tanganku. seketika shinsuke menatapku dengan pandangan horror. "astaga.. a-aku ga sakit kok.." batinku dalam hati. lidahku tercekat saat shinsuke menatapku dengan tatapan tajam.

"ayo pulang!" ucap shinsuke dengan tegas dan tidak ingin di bantah. aku menghela nafas kasar dan kecewa, aku pun mengikuti langkah shinsuke dan berjalan pulang ke rumah.

---

shinsuke langsung mendorongku ke kasur saat sudah sampai di kamar, setelah itu shinsuke mengobrak-abrik kotak obat dan memberikan termometer padaku. aku melihat pancaran mata shinsuke yang terlihat panik.

"shin-- aku ga sakit kok" ucapku meyakinkan shinsuke. aku hendak berdiri menghampiri shinsuke, tapi shinsuke berbalik menatapku tajam. tubuhku jadi membeku seketika, aku menarik dan mengenggam erat selimut yang menutupi kakiku. 

"ck" shinsuke berdecih pelan, dan mengambil termometer yang barusan ku pakai. angkanya menunjukkan angka 37,8 derajat celcius. shinsuke menempelkan plester penurun panas pada dahiku.

"padahal aku baik-baik saja" ucapku mencibir pelan. shinsuke yang hendak mengambil minuman, berbalik menatapku. 

"kamu ingin meremehkan sakitmu? kalau sampai berdampak sama anak kita gimana?" tanya shinsuke dengan sarkas. aku hanya menunduk, aku tau aku tidak akan pernah bisa melawan perkataannya. bahu bergetar, dan mataku mulai berkaca-kaca. 

"m-maaf" ucapku dengan suara pelan, shinsuke tidak mendengarnya. aku mengusap pelan air mata disudut mataku. beberapa saat shinsuke datang.

"minum obatnya" ucap shinsuke dengan sebutir pil obat dan segelas air putih. aku menangguk pelan dan meneguk minuman itu hingga habis. shinsuke mengecup pelan keningku,

"aku khawatir sama kamu, jangan sakit lagi sayang" ucap shinsuke lembut. shinsuke memeluk tubuhku dari samping dengan erat dan penuh kehangatan. aku mengangguk pelan, lalu shinsuke beralih tidur disampingku.

---

Tbc.

Fanficnya mulai berdebu ya bund,

Votenya kaka 🙂🔪

Stay. (Kita Shinsuke x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang