Part 12 [Axel dan Alex Adalah...?]

1.9K 117 1
                                    

Hai hai, ketemu lagi sama ALan di part 12. Di part ini, ALan mau ungkap siapakah Axel dan Alex di part 11 kemarin. So, happy reading!!!

-o0o-

"Sejak kapan seorang Arga peduli dengan hal seperti ini?" timpal Ray yang juga terkejut.
Arga tak berminat untuk menjawab pertanyaan yang unfaedah. Ia memilih diam dan menunggu bel istirahat berbunyi. Hanya tinggal beberapa menit lagi bel itu akan berbunyi. Setelah itu, Arga akan bertemu dengan Alex, itupun kalau Alex ke kantin. Jika tidak? Maka Arga yang akan menghampiri Alex. Entah di kelas atau harus mencari keliling sekolah, Arga siap.

{5 Menit Kemudian}

(Kring Kring Kring.....)

Bel istirahat telah berbunyi. Senyum Arga terbit begitu lebar. Feli semakin terpesona dengan senyum itu, tapi tidak untuk Axel dkk. Axel dkk malah menatap geli Arga yang tersenyum itu. Entah mengapa, senyum Arga terlihat menggelikan hari ini.

Satu per satu gerombolan siswa memasuki kantin. Arga berdiri dari duduknya, ia menatap ke arah pintu masuk. Bukan ke pintunya saja, tapi tengah mencari keberadaan Alex-nya. Beberapa menit berikutnya, walau matanya belum melihat sosok Alex, tapi sebuah teriakan mampu membuat Arga tersenyum.

"AXEL!" Teriakan itu membuat sang empu nama menoleh. Bukan hanya Axelle, tapi juga Axelio. Axelle ikut berdiri dari duduknya, ia menatap heran ke arah sumber suara. Mengapa dia memanggil namanya?

Di pintu masuk kantin, seseorang tengah berdiri tegap dengan mulut yang ia bekap. Di sampingnya ada dua orang siswa laki-laki. Seorang gadis, gadis yang berteriak memanggil nama Axel.

Terlihat seorang gadis- yang meneriaki nama Axel- berlari menuju dua Axel. Tangannya merentang ingin memeluk, larinya semakin kencang saat dua Axel semakin dekat. Axelle terlihat tersenyum kala gadis itu ingin memeluknya, tapi dugaannya salah. Gadis itu bukan ingin memeluknya, tapi memeluk Axel yang lain. Diterjangnya tubuh salah satu pria yang bernama Axel itu.

Alexa, gadis itulah yang kini tengah memeluk Axel. Bukan Axelle, tapi Axelio (Arga). Axelle sempat terkejut, ia sudah percaya diri bahwa ia yang akan dipeluk tadi. Namun nahas, bukan ia melainkan sang kakak.

"I miss you, I miss you, I miss you, I miss you...-" racau Alexa dipelukan Axelio. Axelio atau biasa disapa Arga itu mulai mengendurkan pelukannya. Jari telunjuknya ia tempelkam di bibir Alexa, agar gadis itu berhenti meracau tiga kata itu.

"Cukup! Mau bilang berapa kali lagi?" tanya Arga kesal. Perlahan Alexa menurunkan jari telunjuk Arga yang berada di bibirnya.

"Kita nggak ketemu berapa lama?" tanya Alexa sambil mengetukkan telunjuknya ke dagunya. Ia masih sangat bahagia untuk pertemuannya dengan Axelio.

"Satu tahun," jawab Arga.

"Satu tahun ada berapa hari?" tanya Alexa lagi.

"Ada 365 hari."

"Kalau begitu, aku akan bicara I Miss You sebanyak 365 kali."

"Jangan!" cegah Arga.

"Kenapa?" tanya Alexa sambil berkerut dahi. Namun selanjutnya, ia kembali merubah rautnya menjadi datar. "Ekhm, tuan Axelio, seharusnya Anda itu hubungi Alex sehari sekali, tapi satu tahun ini Axel nggak ada kabar satupun. Nelfon nggak, SMS juga enggak. Gimana Alex nggak marah sama Axel?" cerocos Alexa. Tadinya ia senang dan bercakap dengan riang, tapi setelah mengingat kesalahan Axelio, Alexa berubah menjadi garang.

"Kalau gitu, Axel ini minta maaf kepada Alex. Dimaafkan atau tidak?" ujar Axelio/Arga. Alexa tampak menghela napas pelan, lalu ia tersenyum kembali seperti semula.

Mysterious Girl [#MG1] (TELAH TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang