Part 19 [Misteri Alexa 2: Apakah Dia Y'S?]

1.4K 101 1
                                    

[SMA Galaxy]

Hari ini Haidar berangkat pagi, jam 06:15 ia sudah sampai di sekolah. Namun ia tak langsung ke kelasnya, melainkan ke lapangan olahraga. Menonton beberapa siswa ekstra atletik yang tengah berlatih. Wajah Haidar murung, tapi ia tutupi dengan tatapan dingin.

Semalam, setelah ia menutup telfon dari sang oma, ia mencoba menghubungi orang tuanya, namun tak diangkat. Barulah tadi pagi jam 5 sang mama menelfonnya balik. Dari seberang ke seberang, Haidar berbicara masalah kepindahan sekolahnya. Sang mama sempat menolak, tapi dengan bujukan Haidar dan beberapa alasan yang Haidar sampaikan, akhirnya kedua orangtua Haidar setuju.

Keputusan kepindahan Haidar telah diambil tadi pagi juga. Haidar akan pindah esok hari, jadi hari ini surat kepindahannya harus diurus. Bukan Haidar yang mengurus, tapi orangtuanya, dari jarak jauh. Lumrah saja, orang kaya.

Lima belas menit berlalu, kini sekolah semakin ramai. Peserta ekstra tadi sudah bubar, namun Haidar masih tetap melamun di tepi lapangan. Sampai tepukan di bahu mampu membuatnya terlonjak. Saat mendongak, ternyata wajah sahabatnya terlihat, wajah Sam.

"Tumben lo udah di sekolah jam segini? Kesambet apaan lo?" tanya Sam sembari ikut duduk di samping Haidar.

"Gue mau ngomong sama lo dan yang lainnya," ujar Haidar tanpa menatap Sam.

"Ngomong apaan? Serius amat keliatanya?"

"Gue pindah besok, ke Surabaya."

"Ha? Jangan ngadi-ngadi, lo! Becanda mulu."

"Gue beneran."

"Apa? Tapi kenapa? Bentar lagi ujian, kalau lo nggak bisa nyogok pihak sekolah, lo harus ngulang kelas lagi ntar."

"Gue tahu dan gue siap. Gue harus pindah ke sana, oma butuh gue. Lo tahu, 'kan kalau Oma sendirian di sana, jadi dia butuh gue. Dan gue berpikir, lebih baik gue pindah sekolah aja sekalian."

"Terus lo mau ninggalin gue? Kita udah sama-sama dari SMP, Dar. Lo mau persahabatan kita jadi LDR gitu?"

"Ya mau gimana lagi."

"Lo 'kan bisa bolak-balik Jakarta-Surabaya, kagak harus pindah sekolah ke sana. Atau oma lo suruh tinggal di sini aja."

"Mana bisa, oma itu nggak bakal mau ninggalin rumahnya. Itu peninggalan Opa satu-satunya buat oma. Dan kalau gue harus bolak-balik, itu nggak enak, Men"

"Huft, kita bicarain sama yang lain dulu lah."

"Ya udah, kelas sekarang!"

—🚶‍♂🚶‍♀🚶‍♂—

[Kelas XI IPA 1]

Di kelas sudah ramai, hanya tinggal Grace dkk yang belum sampai. Haidar dan Sam masuk ke kelas dengan raut yang murung. Pagi ini Haidar bisa melihat wajah dingin Alexa lagi, setelah kemarin Alexa tidak masuk sekolah. Wajah itu terlihat lebih dingin dari biasanya, bahkan seperti sedang memikirkan sesuatu. Entah rencana atau sebagainya.

"Ngapa lo berdua? Muke kusut kayak pakaian belum disetrika," ujar Nathan saat melihat Haidar dan Sam sampai di bangku.

"Tuh, si Haidar pengen ngomong sama kita semua," jawab Sam. Kini tatapan tertuju ke arah Haidar yang masih murung dan tetap diam. Merasa ditatap dengan intens, akhirnya Haidar menghela napas sebelum berkata. "Besok gue ke Surabaya," ujarnya.

"Ya elah, gitu doang lo sampe murung?" kesal Nathan.

"Tau lo, kita kira lo mau pergi selamanya," canda Ray dengan disertai tawa receh olehnya, Nathan, dan Axelle.

Mysterious Girl [#MG1] (TELAH TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang