Part 21 [Pasca Haidar Pindah]

1.4K 88 4
                                    

-o0o-
.
.
.

Siapa yang kangen sama Alexa? Axelle? Grace? Dan lain-lain.

~Happy Reading.~
.
.
.
-o0o-

Tadi malam adalah hari keberangkatan Haidar menuju Surabaya. Axel dkk pun ikut mengantar ke bandara malam tadi. Hari ini adalah hari pertama tanpa Haidar. Bahkan semua siswa SMA Galaxy juga ikut merayakannya dengan cara banyak diam. Tak seperti biasanya ketika mereka melihat gerombolan para most wanted datang maka akan berteriak kagum, sekarang para murid itu hanya diam. Biasanya akan ada Haidar atau Sam dan Nathan yang menebar pesona dan membuat para siswi histeris. Namun hari ini tidak. Baik Sam maupun Nathan diam dan beraut sama seperti Axel. Datar dan dingin.

Dari arah gerbang, terdengar suara deru kendaraan bermotor. Kali ini bukan mobil BMW i8 milik Naufal, melainkan sebuah mobil Chevrolet Camaro RS warna putih. Kedatangan mobil itu ke area sekolah, membuat semua mata memandang ke arahnya. Dari pintu kanan, keluar seorang gadis cantik berseragam SMA Galaxy. Semua siswa yang menatap, semakin dibuat ternganga.

Dia adalah Alexa Glenys Rawnie. S, si gadis misterius yang selama ini membuat Axelle Fernando Denice penasaran. Yang selama ini membuat Bryna Grace Erlina Weston geram. Yang selama ini membuat Samuel Valentino Volker terpincut.

Alexa berjalan santai melewati setiap kerumunan murid yang terus menatapnya. Risih? Sudah pasti. Namun Alexa berusaha untuk tenang dan mulai membiasakan diri dengan semua itu. Saat melewati gerombolan most wanted boy, Alexa merasa ditatap intens. Peduli dan menoleh? Tentu saja tidak. Alexa terus berjalan tanpa menghiraukan sekitar. Bisik-bisik mulai terdengar pagi ini. Tak seperti tadi--sebelum Alexa datang--yang hanya diam, kini mereka mulai melupakan hari tanpa Haidar.

Axelle baru ingat sesuatu tentang Alexa, maka dari itu dia mengejar Alexa. Alexa yang tadinya berjalan dengan santai, pun dibuat terkejut oleh cekalan di tangan kanannya. Alexa lebih dulu memandang tangannya yang dicekal. Setelah itu, barulah dia mendongak untuk melihat siapakah orang yang sudah lancang memegang tangannya. Wajah dingin milik Axelle Fernando Denice terlihat dengan jelas. Dengan kasar Alexa menghempaskan cekalan tangan tersebut.

"Gue udah peringatin sama lo buat jangan pegang tangan gue lagi!" ujar Alexa dengan dingin. Axelle tak tampak merasa bersalah ataupun takut, dia malah menatap dingin Alexa.

"Apa yang udah lo obrolin sama Haidar kemarin lusa di telfon?" tanya Axel dengan nada dingin dan raut datar. "Kenapa waktu dia telfonan sama lo, dia jadi pucat dan tegang? Apa karena itu juga, Haidar mutusin buat pindah sekolah?" lanjutnya.

"Lo nggak perlu tau. Dan apa tadi? Telfon? Gue sama sekali nggak pernah telfonan sama sahabat lo itu," jawab Alexa. Axel geram sendiri dengan wanita di depannya itu. Sudah ketahuan, malah masih sempat untuk mengelak.

"Lo nggak usah ngelak lagi! Gue tau kalau yang telfonan sama Haidar itu elo! Gue udah minta sama temen gue buat lacak nomor itu, dan ternyata itu adalah nomor lo." Alexa tetap santai walau sudah tertangkap.

"Satu hal yang perlu lo ketahui, gue nggak peduli," tekan Alexa. Axel semakin geram dengan wanita itu. Entah apa lagi yang harus Axel lakukan agar Alexa mengakuinya dengan lantang.

"Gue cuma tanya sama lo 3 hal. Pertama, apa yang lo obrolin sama Haidar? Kedua, kenapa waktu Haidar telfonan sama lo, dia jadi pucat dan tegang? Ketiga, apa karena obrolan itu, makanya Haidar mutusin buat pindah sekolah?" ~Axelle.

"Perihal gue ngobrolin apa sama Haidar, itu adalah rahasia di antara kami. Gue tau dia sahabat lo, tapi privasi itu tetap ada. Perihal pertanyaan kedua lo, gue juga nggak tau kalau Haidar pucat dan tegang. Yang terakhir, gue nggak tau alasan Haidar pindah. Udah terjawab semua, 'kan? Gue harap lo puas." Bukan Axelle namanya jika percaya begitu saja. Dia tetap memasang gelagat curiga kepada gadis bernama Alexa itu.

Mysterious Girl [#MG1] (TELAH TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang