Part 30 [Avatar: The Legend Of Aang]

1.2K 100 18
                                    

Pagi telah berganti malam. Suasana kota Jakarta selalu padat oleh kendaraan. Begitupun saat ini. Mobil hitam milik Ray yang juga terdapat Axel, Grace, dan Sherly tengah terjebak kemacetan. Di depan sana, ada mobil yang mogok, dan tidak ada yang bisa memperbaiki. Katanya, akan ada mobil derek yang datang sebentar lagi. Namun, kata 'sebentar lagi' itu telah terucap 15 menit yang lalu. Dari arah lain pun tengah ramai-ramainya. Tidak ada yang rela menjadi polisi lalu lintas dadakan.

Selang dua menit berikutnya, ada mobil derek yang membelah keramaian lalu lintas. Mobil derek itu segera melakukan tugasnya. Barulah setelahnya, kemacetan teratasi. Mobil Ray yang tadinya diam di tempat, kini melaju kembali. Para penumpangnya pun bisa bernapas lega.

"Eh, gimana sama misi kita?" tanya Nathan mengawali. Saat ini, mobil yang Ray kendarai tengah menuju markas utama DOD. Siang tadi mereka pulang ke rumah masing-masing, dan malam ini, nona Y'S ingin semua member-nya berkumpul.

"Gue sama Ray udah nemu 2 siswa yang memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan. Besok pagi kita mulai jalanin misi itu!" jawab Sherly. Ya, hanya Ray dan Sherly yang mengetahui lebih dulu.

"Bagus deh. Setidaknya, kita nggak bakal kesulitan buat milih," ujar Nathan.

"Kita bagi tugas atau gimana? Biar dapatnya cepet!" usul Grace. Benar juga. Jika membagi tugas menjadi 2, maka itu akan menguntungkan.

"Kita berlima," ujar Axel singkat.

"Ya, nggak masalah. Kita tetep bagi 2 tim aja. Satu tim isi 2 orang, tim lainnya isi 5 orang," ujar Grace. Adil tidak harus sama rata bukan?

"Oke. Kalau gitu, biar gue yang bagi!" ujar Sherly. "Gue sama Ray akan jadi satu tim, sedangkan tim lainnya itu kalian bertiga. Gimana?"

"Gue setuju. Gue sama Sherly bakal satu tim, dan kalian bertiga juga satu tim. Gue dan Sherly tau siapa aja siswa yang terpilih jadi target," balas Ray. Memiliki rekan seperti Sherly akan sangat menguntungkan. Dia gadis yang mandiri, pintas, cerdik, dan juga tidak manja.

"Kalau kayak gitu, kita yang bakalan kekusahan," ujar Nathan. "Gue, Axel, dan Grace nggak tau siapa kandidat targetnya."

"Gue bakal kasih tau. Kandidat pertama, namanya Richo, dia anak kelas 12 IPS 5. Kandidat yang kedua, namanya Frenki, dia anak kelas 11 Bahasa 2. Gue sama Ray akan nanganin yang kelas 12, dan kalian yang kelas 11. Gimana?" ujar Sherly.

Richo, badboy-nya kelas 12. Suka merokok, sering ikut tawuran--entah dari sekolah sendiri ataupun sekolah lain--, juga sering masuk BK, dan hampir di drop out dari sekolah. Di sisi lain ada Frenki, siswa pendiam yang cupu. Dia masuk dengan beasiswa. Si gendut berkacamata itu, sering memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan. Terutama jika sedang sendirian. Dia sering menelfon seseorang yang entah itu siapa. Percakapannya pun dibuat bisik-bisik agar tidak ada yang mendengar.

"Gue setuju," ujar Axel. "Kita bakal bagi jadi 2 tim, tapi jangan sampai komunikasi kita terputus. Kita berlima sedang menjalani misi yang sama. Jadi, jangan sampai komunikasi yang menjadi masalah!"

"Baik, Bos!" jawab empat sahabatnya.

"Sher!" panggil Nathan. Sherly pun segera menoleh. "Gimana rasanya berada di IT?" Wajah Sherly langsung gembira. Mengingat bagaimana kenyamanan yang DOD hadirkan di ruang IT.

"Gue seneng. Di sana nyaman. Orang-orangnya juga ramah. Di DOD, punya 100 lebih orang IT. Tapi, dari 100 orang itu, ada 3 orang yang menjadi kepalanya di sana. Namanya Didik, Fajar, dan Tiger. Mereka bertiga itu berwajah seram, dingin, tapi juga ramah. Awalnya gue takut sama mereka. Tapi saat gue cuma diem, ternyata mereka ngajak ngobrol duluan. Asik banget lagi ngobrolnya," ujar Sherly bercerita. "Terus, gimana sama kalian? Gue denger, ada satu member baru yang punya tujuan buruk?"

Mysterious Girl [#MG1] (TELAH TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang