Part 16 [Drama Cika]

1.5K 89 0
                                    

"Kak Cika," ujar pemuda yang satunya saat melihat sosok sendu itu. Mereka adalah Cika dan Axelle, mereka berdua mendengar dan melihat semuanya. Sungguh saat ini hati Cika sedang hancur.

"Arga," ujar Cika saat ia sampai di hadapan Arga dan Alexa. Arga dan Alexa yang tadinya berpelukan, pun segera melepaskan. Arga menatap Cika dengan tatapan gugup, sedangkan Alexa menatap Cika dengan tatapan senang.

"Hai, kak Cika" Ujar Alexa sambil mengulurkan tangannya, niatnya untuk berkenalan, namun malah mendapat sebuah ... tamparan.

(Plak)
Sebuah tamparan mendarat keras di pipi kiri Alexa. Siapa pelakunya?

"Cika!" bentak Arga saat melihat Alexa ditampar oleh Cika. "Kamu apa-apaan, sih! Nampar Alexa seenaknya aja!" bentakan Arga masih setia menggema di telinga Cika.

"Kamu bentak aku? Cuma karena dia?" lirih Cika.

"Iya! Karena tindakan kamu salah!" ujar Arga yang masih membentak. Lantas tangannya tergerak untuk mengelus pipi Alexa bekas tamparan tadi.

"Kamu nggak papa, kan? Sakit banget ya?" ujar Arga sambil mengelus pipi itu.

"Nggak papa kok, cuma kaget aja tadi," jawab Alexa.

"Maafin Cika, ya," ujar Arga dengan nada bersalah.

"Ngapain kamu minta maaf? Harusnya dia yang sadar diri atas kesalahannya. Kenapa tadi dia panggil kamu my lovely? Dan dia juga bilang I love you ke kamu?" ujar Cika. Sungguh, saat ini ia kecewa terhadap kekasihnya. Bagaimana mungkin Arga menghianatinya seperti ini?

"Kakak salah paham, gue cuma-" Alexa berusaha menjelaskan, namun segera dipotong oleh Cika.

"Udahlah, nggak usah ciptain drama! Maksud lo itu apa sebenarnya? Gue nggak kenal sama lo, dan lo juga kayaknya masih anak SMA ya?" ujar Cika.

"Iya gue emang masih SMA, tapi gue mau jelasin semuanya." Alexa masih mencoba untuk menjelaskan. Namun Cika sudah terlanjur marah padanya. Awalnya, ia sangat senang karena akhirnya bisa bertemu dengan kekasih Axel. Namun mengapa malah seperti ini?

"Nggak perlu, semua udah cukup! Gue udah lihat dan dengar semuanya. Sekarang gue cuma mau tanya sama pacar gue ini," ujar Cika, kemudian ia memandang ke arah Arga.

"Kamu pilih aku atau dia?" tanyanya. Ia menunjuk dirinya dan Alexa secara bergantian.

"Apa maksud kamu? Jangan seperti anak kecil, Cika!" ujar Arga. Ini pilihan yang sangat sulit bagi Arga. Memilih salah satu di antara dua wanita di hadapannya? Itu tidak mungkin.

"Kamu hanya bisa menjawab aku atau dia, jangan mengalihkan pembicaraan!" ~Cika.

"Aku nggak bisa milih di antara kalian berdua, kalian sama-sama penting buat aku." ~Arga.

"Oke, berarti kamu pilih dia. Selamat buat kalian," ujar Cika sambil bertepuk tangan dan tertawa renyah. Hatinya kembali sakit, bahkan sangat sakit. Rasa kecewa ini mungkin akan menjadi kebencian selamanya.

"Kak Cika, jangan kayak gini. Gue dan Axel cuma sekadar teman, nggak lebih," ujar Alexa. Saat ini ia juga merasa bersalah atas keributan ini.

"Axel? Apa itu panggilan sayang buat Arga? Sejauh itu hubungan kalian? Sejak kapan kalian memulai ini?" ~Cika.

"Axel, selesaikan masalah kamu dulu! Aku harus pergi, Ciko butuh aku sekarang." Alexa memang harus pergi karena suatu alasan penting. Lagi pula, ia juga mulai jengah dengan drama yang Cika buat.

"Siapa Ciko? Oh ... atau dia juga cowok lo? Ternyata lo murahan ya!" hardik Cika.

Mendengar ucapan Cika tersebut, wajah Alexa yang tadinya santai kini berubah menjadi merah padam. Bukan hanya Alexa, Arga pun berekspresi demikian. Apa mulut wanita ini tidak bisa dikontrol?

Mysterious Girl [#MG1] (TELAH TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang