Seorang cowok tampan dengan badan tegak nan gagah.berjalan menyusuri koridor salah satu sekolah.
Dia adalah Ardistian Steviano Atau sering di panggil Tian .Tian seorang siswa yg sekarang duduk di bangku kelas 11.
Tian seorang murid kebanggaan sekolah nya.dia tampan,cerdas dan juga dari keluarga yg berkecukupan selama kelas 10 dan 11 Tian selalu mengikuti olimpiade dan juga lomba² yg di adakan di sekolah nya juga menjadi perwakilan sekolah nya ketika ada pertandingan olimpiade.
Sekarang Tian menjadi ketua OSIS sampai kelas 12 nanti.
Tian menjadi cowok idaman seluruh siswi di SMA nya tentu Karna kepintaran dan ketampanan Tian.tapi tak ada satu pun dari siswi itu yg berhasil menjadi kekasih nya.semua nya berhenti memperjuangkan Tian Karna cowok itu yg kelewat dingin dan cuek kepada perempuan.
Tian POV.
Gue sekarang harus buru² ke ruang BK bukan karena gue udah buat masalah tapi gue harus nyelamatin temen² gue yg sekarang ada di ruang BK.
Gue gak tau apa yg mereka perbuat lagi sampe bisa masuk ke ruang BK lagi.
Saat sampai di ruang BK Tian langsung mengetuk pintu ruangan itu dan setelah mendengar suara seseorang yg menyuruh nya masuk Tian langsung masuk ke ruang BK.
Saat di ruang BK Tian bisa melihat ketiga sahabat nya yg sedang duduk santai di depan guru BK.
"Tian sekarang apa yg akan kamu katakan untuk membela mereka lagi?"tanya guru BK sambil menatap Tian.
Tian menaikkan sebelah alisnya pertanda menanyakan apa yg telah sahabat nya itu perbuat.
"Mereka merokok,bolos dan yg paling parah membully adik kelas mereka sendiri dan kamu juga tau kan kalau ini bukan yg pertama kali mereka lakukan"jelas sang guru BK.
Tian menghela nafas nya mengapa sahabat nya ini nakal sekali beda dengan nya yg God boy seperti nya habis ini dia akan memberikan sedikit kata² berlian nya pada sahabat² nya ini.
"Saya akan membuat mereka memperbaiki sifatnya kasih mereka hukuman jangan panggil orang tua mereka"ucap Tian menatap datar guru di hadapan nya.
"Baiklah saya akan percayakan mereka pada kamu dan sekarang kamu boleh tunggu di luar"ucap Guru BK itu.
Tian langsung melangkah kan kaki nya keluar dari ruang BK dan menunggu di depan ruang BK.
Setelah menunggu beberapa menit sahabat² nya keluar dengan wajah yg tersenyum cerah Tian yakin hukuman yg mereka dapat itu menguntungkan mereka.
Author POV.
"Jadi hukumannya?"tanya Tian dengan menaikkan satu alisnya.
"Kita di skors"ucap lion salah satu Sahabat Tian dengan wajah tersenyum bahagia.
Dua sahabat Tian yg bernama Keananda atau sering di panggil Ken dan Nando ikut mengangguk sambil tersenyum.
"Rencana nya kita nanti mau nginep di apartemen Nando lu ikut?"tanya ken menatap Tian
"Hm abis Pulsek"jawab Tian "udah!gausah buat masalah lagi!kalau lu bertiga buat masalah lagi gue pecat Lo bertiga jadi sahabat gue"lanjut Tian dengan wajah datarnya.
"Ok nanti kita tinggal ngelamar lagi deh"jawab Nando membuat Tian memutar bola matanya malas.
"Udah lah sekarang mending kita ke Kantin kuy nanti Ken teraktir"ucap lion sambil merangkul pundak Tian dan Nando lalu menarik mereka pergi.
"GUE GAK MAU WOY!"teriak Ken lalu berlari menyusul sahabat² nya.
Kantin.
Suasana kantin begitu ramai karena memang sekarang sudah jam istirahat.
"Lu bertiga tunggu di meja biasa biar gue peseinin kek biasa"ucap lion.
"Gue jus aja"ucap Tian.
"Sip tunggu di meja ok"ucap Lion dan sahabat² nya langsung pergi ke meja pojok tempat mereka.
"Gue yakin dia mau ngelakuin sesuatu biar gak ngantri"ucap Nando.
"Liat aja sapa tau seru"seru Ken.
Nando berdiri di belakang antrian.dia menatap malas murid² yg sedang mengantri untuk memesan makanan.
"Ok suara gue udah siap tinggal hitung aja"gumam Nando.
"AIR PANAS AIR PANAS AWAS WOY AWAS KALAU TUMPAH KULIT LU SEMUA KENA"teriak Nando.
Refleks semua murid yg sedang mengantri langsung menyediakan jalan untuk Nando.
Nando memasang wajah tidak bersalah lalu berjalan menuju salah satu pedagang.
"Bang kaya biasa yah buat saya sama temen² ke meja biasa"ucap Nando pada penjual tadi.
Setelah itu Nando berjalan menuju meja nya dan tidak memperdulikan tatapan jengkel murid² di sekitar nya.
Tian POV.
"Tuh kan udah gue duga si nando pasti ngelakuin hal yg iya-iya"ucap Lion.
"Gue males ngantri lagian gak salah juga cara gue"ucap Nando menatap teman² nya.
Tian hanya diam sambil memainkan ponsel nya tak berniat ikut bergabung dalam obrolan non faedah sahabat² nya itu.
Next part?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDISTIAN
Teen FictionCerita Karangan sendiri untuk menemani kalian yg sedang di rumah aja😉 Mulai:17 September Selesai: