Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, pernikahan Jungkook dan Jimin akan diselenggaran lusa. Keluarga dari kedua belah pihak kini sedang berkumpul di kediaman Jeon.
Suasana di ruang keluarga terasa hangat dan damai, saling bertukar cerita tentang kebiasaan putra mereka, menikmati cemilan sembari menonton tv.
BRUK
Tiba-tiba terdengar suara gebrukan pintu dengan keras, semua orang di ruang keluarga berpandangan seolah mengirim sinyal dan memutuskan siapa yang akan mengecek kegaduhan itu.
"Aku akan memeriksanya" ujar Appa Jeon inisiatif
"Aku ikut" balas Ayah Park
"Nado" timpal Eomma Jeon
"Aku juga" Ibu Park tak ingin tertinggalCalon besan itu kompak berbaris dipimpin oleh Appa Jeon, berjalan menuju sumber suara dengan langkah kaki yang begitu hati-hati agar tak menimbulkan suara.
Namun bukannya mengecek secara langsung, calon besan itu justru saling berebut posisi untuk menempelkan indra pendengaran mereka dipintu kamar Jungkook.
"Yaaak! Ku bilang pelan-pelan Kook.. kalau aku terluka kau mau tanggung jawab? Sebentar lagi hari pernikahan kita! Aaaaahhh" omel Jimin
"Okeokee.. aku akan hati-hati. Tapi jangan salahkan aku, lubangmu terlalu kecil, apa aku harus menjilatnya dulu?" balas Jungkook
Empat orang yang berada diluar hampir terjungkal karna terkejut mendengar pembicaraan vulgar putra mereka.
Ibu Park tidak tahan, ia tidak ingin melihat putra manisnya di rusak oleh orang lain.
"Yeobooo.. ottoke?" ucap Ibu Park pelan, sang suami hanya memeluknya dan menepuk punggungnya guna menenangkan
Berbeda dengan keluarga Park, calon besannya justru menikmati moment penting ini.
"Tidak salah lagi, Jungkook menang benar-benar anakku" ujar Appa Jeon bangga
"Apa maksudmu?" Eomma Jeon bingung
"Heiii.. kau tidak dengar? Dia sangat gentleman, dia benar-benar memperlakukan Jimin dengan lembut 'apa aku harus menjilatnya dulu' hiyaaa ku yakin Jungkook punya pelumas di dalam kamarnya" jelas Appa Jeon rinci
Eomma Jeon yang mendengar itu hanya menggeleng dan menghela nafas.
"Ahhhh K-ook.. aku sudah tidak tahan, apa milikmu sudah masuk?" ucapan Jimin semakin tak terkendali, kedua besan itu menjambak surai masing-masing karna gemas
"Sabar sayaang.."
Beberapa detik tak ada suara dari dalam, Ibu Park menggigit kuku jari telunjuknya, sedangkan Eomma Jeon terus menempelkan telinganya agar bisa mendengar jelas percakapan kedua putranya.
"Apa Jungkook sudah memasukkannya? Kenapa tidak ada suara?" Eomma Jeon semakin penasaran, beberapa detik setelah mengucapkan itu tiba-tiba..
"Sssssshhhh aaah sakit K-kook hiks"
"Maaf sayang maaf.. tahan sebentar"
Semua orang yang diluar meloncat girang mendengar erangan Jimin dari dalam.
Cklek
"Boya?" Jungkook keluar dari kamarnya dan membuat semua orang membeku ditempat
Eomma Jeon melirik ke arah Jungkook dan menatapnya heran.
"Kenapa pakaianmu lengkap?" tanyanya ambigu hingga Jungkook menaikkan alisnya
"Nde?"
"Kenapa pakaianmu tidak terlepas sehelaipun?" Eomma Jeon mengulang ucapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
'REVISI' Painful Love [KOOKMIN] ✓
FanfictionBukan perkara mudah mempertahankan suatu hubungan bagi mereka yang merasakan hubungan jarak jauh, hanya bermodal kepercayaan dan kesetiaan agar keduanya tetap bersama. Namun apakah itu berhasil? apakah takdir indah akan berpihak pada hubungan merek...