Mereka bertiga telah sampai di area basement apartemen Jimin. Jungkook yang telah selesai memarkirkan mobilnya langsung mencopot sabuk pengaman lalu turun lebih awal agar dapat membukakan pintu mobil belakang, namun sayangnya Jimin memilih turun melalui pintu lainnya. Dari situ Jungkook menyadari perubahan sikap kekasihnya, dia mencoba menatap netra Jimin mencari jawaban tapi tentu saja kekasih mungilnya itu terlalu pandai menyembunyikan perasaannya.
"Terima kasih sudah mengantarku sampai apartemen" Jimin tersenyum dan membungkuk sopan pada Jungkook dan Jieun
"Kenapa kau membungkuk seperti itu, aku tidak sukaaa! Kita santai saja.. Aigoo kenapa kau begitu menggemaskan" Jieun mengelus surai Jimin lembut
Jungkook memperhatikan interaksi keduanya sambil tersenyum, dia merasa lega karna akhirnya bisa memperkenalkan Jieun pada kekasihnya.
"Kalian masuklaah, aku akan naik taxi dari sini ke apartemen temanku" ucap Jieun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi taxi
"Tidak usah, biar aku saja yang mengantarmu" Jungkook merampas ponsel Jieun
"Kembalikan ponselku Jungkook.. ahh menyebalkan" Jieun mencoba meraih ponselnya yang berada di tangan Jungkook
"Aku tidak mengijinkan! Kau ingat? disini aku yang bertanggung jawab semua tentangmu. Masuklah ke dalam mobil sekarang" wajah Jungkook berubah jadi dingin dan nada bicaranya sedikit meninggi membuat Jieun terkejut
Jimin yang melihat keduanya bertengkar tidak tau harus melakukan apa, dia tidak pernah melihat sisi Jungkook yang protektif seperti ini, karna mengingat Jungkook selalu memperlakukannya dengan lembut dan jarang mengatur.
"Masuklah Jieun noona, biarkan Jungkook mengantarmu" akhirnya Jimin bersuara mencoba mencairkan suasana
"Ck kalau tau begini lebih baik aku naik taxi dari restoran saja, tidak masuk akal! Bagaimana mungkin kau tega meninggalkan Jimin Kook!" Jieun tidak ingin kalah, dia merasa tidak enak dengan Jimin, dia hanya tidak ingin menghancurkan momen kencan sahabatnya
Jungkook membeku setelah mendengar ucapan Jieun, kepalanya perlahan menoleh ke arah kekasih mungilnya. Jungkook dapat melihat wajah kekasihnya tersenyum hambar, namja tampan itu kembali meruntuki dirinya karna sudah bertindak bodoh, bagaimana mungkin dia membiarkan Jimin menyaksikan dirinya berdebat dengan Jieun hanya karna hal sepele.
Akhirnya Jungkook mengalah pada Jieun, dia mengijinkannya naik taxi dengan syarat setelah sampai harus cepat memberi kabar. Sebenarnya Jungkook masih khawatir dan itu terlihat jelas pada raut wajah tampannya, namun dia sudah membuat keputusan untuk tetap bersama kekasihnya.
~~~
Jungkook dan Jimin sudah berada di dalam apartemen, tanpa bicara apapun Jimin pergi ke kamar membaringkan tubuhnya yang kelelahan sejak kemarin sedangkan Jungkook hanya mengikuti Jimin, lengan kekarnya memeluk dan mengelus perut rata kekasih mungilnya dari belakang.
"Maaf..." Jungkook memulai percakapan
"Apa Jieun noona sebegitu berharganya untukmu?" tanya Jimin to the point
"Yaa, karna dia sahabatku" Jungkook semakin mengeratkan pelukannya lalu menciumi tengkuk Jimin tanpa henti
"Ke-kenapa kau baru memberitauku?"
Akhirnya Jungkook mulai menjelaskan dari awal hingga semua yang terjadi pada Jieun sampai sekarang, bahkan Jungkook juga memberitau kekasihnya bahwa dirinya tinggal bersama dengan Jieun sejak beberapa tahun lalu. Dia sudah tidak peduli dengan fakta yang selama ini dirahasiakan, dia benar-benar tidak ingin menyembunyikan lagi semua hal tentang Jieun dari kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'REVISI' Painful Love [KOOKMIN] ✓
FanficBukan perkara mudah mempertahankan suatu hubungan bagi mereka yang merasakan hubungan jarak jauh, hanya bermodal kepercayaan dan kesetiaan agar keduanya tetap bersama. Namun apakah itu berhasil? apakah takdir indah akan berpihak pada hubungan merek...