Jungkook keluar dengan wajah tersenyum namun terkesan menyedihkan bagi siapapun yang melihat, salah satu lengannya mengusap dada bagian kiri mencoba menetralkan detak jantung yang terasa nyeri setelah mendengar ucapan kekasih mungilnya.Sedangkan dua orang yang sedang berdiri dihadapannya menatap paham hingga tidak ada yang berani bertanya.
Perlahan Jungkook menghampiri Ibu Park lalu menggengam lengannya, mata mereka bertemu.
"Aku ijin pulang ke Daejeon sekarang bu" ucap Jungkook sambil menghindari tatapan wanita paruh baya dihadapannya
"Ohh.. pulang? Secepat itu? Apa Jimin mengatakan sesuatu padamu?" Ibu Park sedikit khawatir melihat raut wajah calon menantunya
"Jimin tidak mengatakan apapun bu, aku hanya ada urusan mendadak. Nanti aku akan kembali lagi" bohong Jungkook
"Ahh begitukah? Sayang sekali.. Ibu tidak bisa menahan jika itu urusan penting. Hati-hati dijalan, kabari Ibu jika sudah sampai ditujuan"
Jungkook mengangguk kemudian memeluk tubuh Ibu Jimin dan dibalas dengan sedikit tepukan di punggungnya.
“Ibu tau kau sedang dalam keadaan tidak baik nak” – batin Ibu Park
Perlahan namja tampan itu melepaskan pelukannya dan membungkuk sopan pada dua orang dihadapannya lalu pergi menuju basement.
Namun ketika Jungkook sedang berjalan, seorang namja berkulit tan mengikutinya.
Ya, ia adalah Taehyung. Bukan tanpa alasan dia membuntuti Jungkook, dia sangat yakin bahwa bocah tengil itu menyembunyikan sesuatu.
Sejak awal bukankah Jungkook yang paling antusias menunggu sahabat kecilnya bangun? Lalu kenapa tiba-tiba sekarang dia membuat alibi urusan ‘mendadak’ kemudian pergi?
Taehyung melangkah lebih cepat agar dapat menyusul lalu merangkulkan lengannya pada pundak Jungkook.
"H-hyung.." ucap Jungkook terdengar lemah
"Gwaenchana?"
Jungkook hanya menunduk tak mengindahkan pertanyaan dari Taehyung.
"Wae? Apa Jimin mengucapkan sesuatu padamu?" Taehyung semakin penasaran
"Sepertinya Jimin Hyung membenciku..." balas Jungkook terdengar menyedihkan
Taehyung menolehkan kepalanya ke arah Jungkook, dia sedikit terkejut melihatnya meneteskan air mata. Karna sejak awal mengenal Jungkook dia tidak pernah melihat sisi lemahnya.
Tidak banyak yang bisa dilakukan namja berkulit tan itu kecuali menepuk pundak Jungkook berharap sedikit menenangkan.
“B-bagaimana jika Jimin tidak ingin bertemu denganku lagi hyung?” ucap Jungkook sedikit frustasi
"Jimin tidak mungkin membencimu, kau kenal dia cukup lama Jeon. Mungkin dia terluka tapi rasa cinta padamu lebih besar. Aku tau itu" balas Taehyung
"Tapi dia bilang aku menyakitkan Hyung.. aku bahkan tidak bisa menyangkal ucapannya karna itu adalah fakta" Jungkook mengusap kasar wajahnya
Untuk kali ini Taehyung tidak bisa membalas ucapan Jungkook karna memang benar adanya bocah nakal ini telah menyakiti sahabat mungilnya.
"Hyung.. bolehkah aku meminta bantuanmu?" tanya Jungkook
Taehyung menganggukan kepalanya.
"Bi-bisakah kau menjaga Jimin hyung u-untukku?" ujar Jungkook sedikit ragu
"Maksudmu? " tanya Taehyung meminta penjelasan
“Geunyang...”
Taehyung menatap tajam, rahangnya sudah mulai mengeras. Namja berkulit tan itu sedikit geram mendengar ucapan Jungkook, ia benar-benar tidak paham isi kepala bocah sialan yang ada dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
'REVISI' Painful Love [KOOKMIN] ✓
FanficBukan perkara mudah mempertahankan suatu hubungan bagi mereka yang merasakan hubungan jarak jauh, hanya bermodal kepercayaan dan kesetiaan agar keduanya tetap bersama. Namun apakah itu berhasil? apakah takdir indah akan berpihak pada hubungan merek...