Chap 5 ✓

788 86 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jimin telah disetujui untuk mengikuti sidang akhir sesuai jadwal yang disepakati dengan dosen pembimbingnya, sejak itu pula pria manis itu tidak ingin membuang waktu barang sedetikpun untuk belajar, mencoba memahami bahan presentasi seharian penuh hingga melewatkan waktu makannya.

Entahlah.. Pikiran Jimin hanya terfokus pada dua hal untuk saat ini. Pertama, mendapatkan nilai memuaskan, dan kedua tidak mengecewakan orang-orang yang selalu mendukungnya.

Namun ketika Jimin sedang fokus membaca, tiba-tiba ponsel miliknya berdering. Tak ingin mengganggu orang-orang yang ada disekitar, ia pun dengan cepat menjawab tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

"Yeoboseyo?"

"Sayang... kau sedang sibuk?"

Seketika fokus Jimin teralihkan lalu bergegas mengecek layar ponsel, "T-tidak.." ucapnya gugup, kedua matanya mulai memanas karna menahan air mata yang terus memaksa keluar.

"Maaf kemarin aku tak menjawab telponmu, aku juga coba menghubungimu kemarin malam tapi nomormu tidak aktif, kapan sidang akhirmu?"

Air mata Jimin menetes tanpa sadar, pria manis itu benar-benar merindukan Jungkooknya. Sekian lama tak mendengar suara berat kekasihnya, ia bahkan sampai lupa kapan terakhir kali mereka saling bertukar kabar.

"Aah k-kemarin? Hehe maaf, aku sengaja mematikan ponselku karna aku ingin fokus untuk sidangku besok" ujar pria manis itu cepat lalu membekap bibirnya takut-takut keluar suara isakan.

"Besok?! Oh Tuhan kenapa mendadak sekali? Kalau begitu aku akan kesana nanti setelah keperluanku selesai, oke?" ucap Jungkook terdengar meyakinkan.

"Tidak usah memaksakan, aku mengerti kesibukanmu.."

"T-tapi aku akan kesana besok, aku janji"

Bip

Sementara itu Jungkook meruntuki dirinya, kenapa ia bisa mengatakan akan ke Seoul besok? Bagaimana mungkin ia bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Ayahnya dalam waktu singkat. Tapi karna terlanjur membuat janji, jadi bukankah ia harus menepatinya? Jungkook tidak ingin mengecewakan kekasihnya lagi.

~~~

"Selamat Jiminah.."

"Selamaat sunbae"

"Terima kasih.." balas Jimin dengan senyuman.

Jimin begitu bahagia karna momen yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, semua mahasiswa yang sudah melewati fase menegangkan ini pasti akan bersorak gembira. Ia sendiri kadang masih tidak percaya bisa menyelesaikan pendidikannya dalam waktu singkat.

"Yaaaaak Park Jiminn! Chukkaeeee!!" suara bariton Taehyung terdengar jelas menyapanya, sembari membawa bucket bunga besar yang sepertinya akan diberikan pada pria mungil itu.

'REVISI' Painful Love [KOOKMIN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang