Ada dan tiada itu karena waktu.
Tiada berbeda pula antara pertemuan dan perpisahan.Ingatkah kamu kala perjumpaan kita, perjumpahan sebelum waktu memisahkan kita?
Ketika waktu terus berputar, tercipta pula kisah manis maupun sedih yang akan menjadi kenangan. Perjumpaan terakhir itu membawa ku dalam bayangan manis sampai kini. Kisah manis yang kini hanya terlintas dalam angan karena waktu sudah berhasil memisahkan kita.
Waktu yang berani memisahkan kita maka diapun yang harus mempertemukan kita. Aku tidak takut dengan perpisahan hanya saja aku takut tiada pertemuan.
Kini aku hanya bisa menunggu waktu,
Menunggu dia menuaikan tanggung jawabnya atas perpisahan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang langit yang menanti senja
Rastgelerindu akan selalu menghantuiku hanya pertemuanlah yang dapat menjadi penawarnya. sementara ini aku ingin mencari peredanya dengan kisah penantian langit dengan senja.