10. Eun JI

163 29 11
                                    


Sudah sekitar satu minggu Eunha menginap dirumah bibinya yang juga selama ini dia sendiri yang membelinya karena hasil kerja kerasnya. Kini tepatnya adalah malam terakhir dimana Eunha akan menghabiskan hari-harinya bersama Adik kecil kesayangannya. Kini mereka sedang berada dibalkon kamar Hana. Dengan Eunha yang mendudukkan Hana dipahanya sambil memeluk dan memegang selimut untuk melindungi tubuh keduanya dari dinginnya angin malam.

Tak hentinya Eunha itu menciumi pucuk kepala adiknya yang mungkin akan sangat ia rindukan nantinya, karena besok Eunha harus kembali berkumpul bersama Member Gfriend dan berlatih untuk acara berikutnya.

Berbeda dengan Hana yang merasa selalu khawatir akan saat-saat seperti ini,  berulang kali ia merasakannya. Merasakan sesuatu yang tak seharusnya ia rasakan, merasakan hal menyakitkan yang Eunha tak tahu akan hal tersebut.

"Eonnie,  Gomawo. Saranghae." ucap Hana dengan penuh rasa sayang sambil memegang kedua tangan kakaknya yang kini memeluknya,  ia cukup bersyukur memiliki Eunha,  walau kakaknya itu tak selalu ada untuknya.

"Eonnie juga sangat sangat menyayangimu." balas Eunha senang,  sambil melihat keatas,  tepatnya pada bintang bertaburan dilangit.

"Eonnie, bagaimana Eonnie selalu sehat dan bahagia ?" tanya Hana mengingat dirinya yang sesungguhnya tak sama seperti yang Eunha lihat.

"Kau tahu,  Eonnie selalu sehat kerena rajin berolahraga dan bersyukur akan kehidupan ini,  walau tak semuanya terjadi sesuai harapan Eonnie. Asal kau tahu saja,  Eonnie selalu memakan makanan siap saji,  padahal tidak baik bagi kesehatan hehe. Tapi Hana kau tetap harus memakan makanan sehat agar cepat besar,  Arrachi ?" jelas Eunha dnegan baik dan untungnya Hana memahami perkataan tersebut walau cukup berbelit untuk diserap diotaknya.

"Hmm,  Hana paham Eonnie. Tapi Eonnie,  apakah Eonnie selalu tidur dengan nyenyak,  setiap malam ?" tanya Hana yang sepertinya memiliki keraguan akan kesehatan Eunha.

Eunha yang ditanyai itu jujur saja membuatnya berdiam cukup lama. Sejak Debut Member Gfriend hanya dapat menghabiskan sedikit waktu untuk tidur,  mereka juga rela tidak tidur sebelum siaran agar Make Up yang mereka pakai tidak rusak nantinya. Bahkan mereka juga pernah Demam karena memaksa melakukan Perfom dibawah guyuran air hujan. Tahun demi tahun terlewati,  akhinya member Gfriend mendapat juga cukup istirahat untuk ketigatan mereka yang melelahkan. Tak jarang mereka tampil dan rekaman pada tengah malam,  saat dimana kebanyakan orang tertidur dengan kasur empuk milik mereka. Hanya untuk ini saja,  Eunha terpaksa berbohong,  lagipula adiknya itu juga belum mengerti benar bagaimana kerasnya dunia seorang Idol dibelakang layar.

"Eonnie selalu tidur nyenyak setiap malam,  tenanglah." jawab Eunha berbohong.

"Apakah Eonnie meminum susu? Hana juga meminumnya,  Imo membuatnya untuk Hana dan setelah itu Hana dapat tidur dengan nyenyak." jawab Hana jujur,  walau setiap pagi ia harus selalu terbangun dengan keadaan pusing yang cukup kuat dikepalanya,  itu sudah terjadi cukup lama.

"Ah,  iya sama sepertimu. Eonnie juga begitu. Ah sudah malam,  ayo masuk lalu tidur sekarang,  apa kau akan meminum susu hmm?  Eonnie akan membuatnya." tanya Eunha sembari menggendong Hana, tubuh kecil Hana memang ringan untuk digendong Eunha.

"Tidak perlu Eonnie, setelah ini Hana akan keruang makan sebentar,  Imo pasti sudah membuatnya. Nanti Eonnie tunggu sebentar yaa,  jangan meninggalkan Hana tertidur sendiri hehe." kata Hana mengingat bahwa ia juga harus mencuci gelas miliknya.

"Anniya tak perlu...karena sekarang Eonnie sedang menggendongmu. Kita bisa turun bersama." ucap Eunha senang sambil melangahkan kakinya menuju ruang makan.

.

.

.

.

.

Hari berlalu dengan cepatnya dimana semua Member Gfriend telah kembali ke Asrama setelah mendapatkan cukup libur selama satu minggu.

Namun kini di Asrama hanya ada Eunha, Umji, dan Yerin. Sedangkan Sowon, Yuju dan Sinb sedang pergi berbelanja sayuran.

Umji yang menanti waktu yang tepat akhirnya mendapat kesempatan,  ia sangat menunggu-nunggu saat yang seperti ini. Walau dihatinya penuh dengan rasa gugup,  namun ia berusaha untuk menyembunyikannya, Umji sedang berusaha untuk siap akan resiko apapun yang akan ia terima disaat melihat reaksi Eunha nantinya.

Dengan perlahan Umji berjalan ke kamar Eunha dan mengetok pintunya pelan.

"Eonnie,  bolehkah Umji masuk ?" tanya Umji setelah melihat bahwa Eunha sedang sibuk membaca Novel.

"Nee,  masuk saja. Kemarilah duduk disamping Eonnie." jawab Eunha dengan senyuman manisnya. Umji yang dipersilahkan itu langsung masuk dan menutup pintu kamar Eunha.

"Emm,  apa Umji mengganggu Eonnie ?" tanya Umji gugup.

"Anniya,  ada apa memangnya dan emm...kenapa wajahmu sepert gugup ?" tanya Eunha bingung,  namun ternyata yang diperolehnya Umji malah menangis.

"Um..Umji-ah ? Gwenchana ? Mengapa kau menangis hmm ?" tanya Eunha bingung sambil memeluk Umji dan mengusap-usap bahunya.

"Eonnie hiks...Eonnie...Umji ingin bercerita sesuatu. Ta...tapi Eonnie jangan marah." ucap Umji terbata-bata.

"Nee,  ceritalah. Tapi kau harus berhenti menangis,  Eonnie akan sedih saat Adik Eonnie menangis, Arrachi ?" kata Eunha sambil menghapus jejak air mata Umji dengan jari-jarinya.

"Eunha Eonnie,  kau berjanji tak akan marah bukan ?" tanya Umji sekali lagi.

"Nee,  Eonnie tak akan marah,  lagipula kapan Eonnie pernah marah padamu ?" jawab Eunha sambil memegang kedua pundak Umji, "Ceritalah...." lanjut Eunha dengan lembut kepada Umji.

.

.

.

.

Hingga akhirnya Eunha memahami semuanya,  namun kepercayaan dirinya belum juga kembali kepada Orangtuanya yang tak pernah memikirkannya itu.

"Eonnie,  Hana dalam bahaya. Eonnie percayalah." ucap Umji meyakinkan Eunha.

"Tak bisa Umji-ah, Imo adalah orang yang paling aku percaya sejak lama,  dia lebih peduli daripada Eomma dan Appa. Aku tak peduli apabila mereka mencariku,  asal Hana tetap bersama Imo. Aku tak peduli pada Yerin Eonnie dan Sinb yang sebenarnya adalah saudara kandungku,  bukankah mereka juga membenciku selama ini ? Kau tau bukan,  kedatanganku disini tak menimbulkan kesan baik." jelas Eunha mengingat bagaimana Yerin dan Sinb membencinya sejak lama,  walau disiaran TV mereka akan terlihat baik-baik saja.

"Eonnie,  tapi Hana dalam bahaya. Kita harus menyelamatkan Hana dulu Eonnie." ucap Umji meyakinkan Eunha.

"Bahaya apa ? Imo bukanlah Monster seperti Eomma dan Appa kandungku. Atau ini siasat keluargamu untuk mengambil Hana yang selama ini aku rawat,  begitukah Umji ?" tanya Eunha yang saat ini berada pada ambang kemarahannya.

"Eonniee, tolong percayalah." pinta Umji lirih.

"Umji-ah,  aku sudah berusaha menahan kemarahanku,  tapi kau sendiri yang membuat diriku semakin marah dan membencimu !" ucap Eunha geram,  apalagi setelah Umji menunjukkan Foto keluarganya yang cukup bahagia.

"Eonnie, percayalah padaku aku mohon." pinta Umji sekali lagi sambil memegang kedua tangan Eunha. Tetapi yang ia dapatkan hanya hempasan kasar Eunha,  yang membuat hatinya pedih.

















Sabtu, 5 September 2020

Eunha marahnya serem ih...

Maap aq lg mls revisi dah ngantuk ini

BYE Eunha Eonnie [Eunha & Gfriend FF By.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang