2. Ajjaaa Ajjjaa

309 49 28
                                    


Hari ini merupakan Hari libur bagi kebanyakan orang, karena sekarang adalah hari Minggu.

Eunha kini sedang berada ditaman bermain sambil menggendong adik kecilnya Hana. Ia perlu untuk menenangkan fikirannya sejenak.

Dengan tangan yang memegang roti, ia berfikir sambil menyuapi adiknya sedikit demi sedikit.

Hana yang sedang dalam gendongan Eunha untungnya memahami keadaan Eunha dan tidak berbuat ulah, walau itu terlihat aneh bagi kebanyakan orang yang melihat mereka.

Melihat seornag anak berusia 14 tahun yang menggendong Bayi berumur 2 tahun tanoa ada pengawasan dari orang dewasa.

Dalam keadaan sekarang ini Eunha menjadi lebih banyak berfikir dan bermonolog, sesekali ia bertanya kepada adiknya walau tentunya tak semua perkataannya dapat diserap sang adik dengan baik.

"Mimpi atau Adik ? Huh aku bingung ! Aku ingin bersekolah lagi, aku ingin mewujudkan mimpiku, huft tapi bagaimana dengan Hana ? Aku tak mempercayai siapapun untuk mengasuhnya, haruskah menyewa Babysister ? Itu artinya aku juga harus bekerja, tapi aku tak dapat meninggalkan Sekolah, huft kepalaku ingin pecah rasanya !"

Perkataan Eunha terus saja berputar-putar seperti itu, dirinya sedang diambang kebimbangan.

Keinginannt sejak lama adalah menjadi Idol, namun ia juga harus bersekolah, karena jika ia menjadi seorang Idol sejak dini, maka Uang lebih cepat mengalir walau ia juga menghadiri pelajaran disekolah.

Tetapi ia juga tak bisa meninggalkan Hana, adiknya itu masih berusia 2 tahun. Sedangakan keperluan Hana juga masih banyak lagi, ia perlu membeli Makanan Bayi, Susu Formula, Pampers, wadah makan, minum, perlengkapan mandi dan harus membayar uang Kos.

Namun ia juga masih bimbang akan hal itu.

"Haiss, kenapa hidupku seperti ini ? Ayolah, aku tak pernah mengharapkan hidup yang seperti ini ! Bila bisa aku ingin agar mereka tidak melahirkanku saja ! Menelantarkan anak seakan tanpa dosa !" Eunha terus saja berfikir akan kehidupannya, kehidupan yang seharusnya tidak ia jalani.

"Ajaa..ajaaa (Kajja = Ayo !) " celoteh Hana karena melihat Eunha tak kunjung menyuapkan roti kepadanya.

"Ohh, maaf Hana, Maafkan Eunha Eonnie hehe....chaaa makannn !" ucap Eunha sambil memberikan secuil roti kepada adiknya, kembali ia berfikir, "Bagaimana ia bisa meninggalkan adiknya yang lucu dan menggemaskan seperti Hana ?"

Walaupun mereka beda Ayah, namun Eunha tetap menyayangi Hana, Hana adalah tanggung jawabnya sejak lama.

"Aiss mengapa punggungku sakit lagi...aku terlalu lemah akan cambukan mereka ! Aku seharusnya kuat, ayolah Eunha kau kuat !" ucapnya menyemangati diri.

"Hana kita pulang sekarang ya ? Hehe...Eonnie lelah, kajjaa !" ajak Eunha tersenyum kepada Adik kecilnya, ia sangat senang melihat tawa Hana.

"Ajaaa...ja...jaaa (kajja) hik hi hi." jawab Hana seolah sudah hafal dengan cara bicara Eunha dalam berkomunikasi dengannya.

Eunha juga tersenyum senang saat Hana menjawabnya dengan gembira, bahkan Hana sempat meloncat senang dalam gendongan Eunha. Entah mengapa mereka sangat cocok, dua anak kecil dan menggemaskan sedang berjalan pulang menuju Kos.

Ditengah itu ternyata Hujan deras mengguyur mereka, Eunha yang kebetulan membawa jaket langsung menutupi tubuh adiknya yang kini sedang berada dalam gendongannya. Tak apa dirinya basah, namun adiknya harus tetap kering dan sehat, ia tak mau melihat adiknya menggigil kedinginan.

Karena Eunha berlari cukup kencang, maka Hana yang berada digendongannya terus menangis dan merasa tidak nyaman, itu membuat Eunha tambah risau, apapun itu mereka harus segera sampai di Kos agar tak sakit nantinya.

"Hanaa, maafkan Eonnie, kita harus pulang sekarang juga." kata Eunha sambil sedikit berteriak karena melawan suara hujan.

Untung saja tangis Hana mereda saat mendengar suara Eunha, dirinya saja bingung karena semuanya gelap.

Sedangkan Eunha, badan dan seluruh wajahnya sudah pucat dan membiru seakan saat itu juga dirinya akan membeku. Tak peduli apapun ia tetep berlari secepat mungkin dan tetap menjaga Hana dalam keadaan yang aman dari Hujan. Biarlah hanya hujan yang mengguyurnya, tapi Adiknya jangan.

Setelah sekitar 20 menit menerjang Hujan, kini Eunha dan Adiknya Hana sudah sampai di Kos tempat mereka tinggal, Eunha yang khawatir akan keadaan adiknya langsung mengganti pakaian adiknya dengan cekatan. Saat mengetahui bahwa tubuh adiknya panas dan terus menangis, ia menjadi sangat risau.

"Hana, maafkan Eonnie hiks...kau jadi sakit sekarang, sabar yaa Eonnie buatkan Susu, kamu tenang yaa...cup cup cup, adek Eonnie." kata Eunha dengan kewalahan, bahkan  ia mengabaikan tubuhnya yang sejujurnya lebih parah dari keadaan Hana, luka cambukan dipunggungnya kemarin, belum juga sembuh dan diobati, jadi terasa sangat perih dan sakit saat terkena air hujan

Sekitar 5 menit setelah Eunha membuat Susu dan menghangatkan Hana, akhirnya adiknya itu dapat tenang walau belum tertidur, namun itu sudah membantu Eunha saat adiknya itu membawa botol susu dan meminumnya sendiri.

"Hana, sebentar yaa Eonnie mau membereskan semuanya." kata Eunha lalu ia mengambil Lap dan mengelap seluruh lantaj yang sebelumnya basah karena jejak kakinya. Lalu ia masuk kekamar mandi, untuk membersihkan dirinya.

















Bersambung Eps 3

Thanks For Read, Vote and Coment at this Part. Hope you like it Buddy !

Jumat, 14 Agustus 2020

SELAMAT HARI PRAMUKA !
BTW AKU ANAK PRAMUKA WKWK
UDAH BANTARA😆😮

Aku nulis ini perjuangan bgt, tanganku bengkak trus merah, akhirnya harus pake Koyo😢 biar cepet sembuh dan lanjut cerita. Dari pagi sampe siang beesih" nonstop😢 semua nya capek seluruh tubuh menjalar huhuuu. Penghen ga nulis, tapi kasian yg udah nunggu ada 10 readers walau yg baca otu 23 orang hemmm....biarlah . Lelah saiiyaa....bayangin dong dalam wakty segitu harusnya aku sah dapet 2000 kata, nah ini cuma isa dapet 700 an kata. Mana tangan belum istirahat sejak Tadii. Smeoga aja suka yaa dan makasih yg udah hargain kerja kerasku.

BYE Eunha Eonnie [Eunha & Gfriend FF By.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang