13. Sister

196 28 5
                                    


Disebuah rumah sakit kini terlihatlah seorang gadis yang terbaring diatas brankar rumah sakit setelah beberapa hari terakhir ini ia sering mengeluh kesakitan. Dia adalah Kim Somi adik kanfung dari Kim Umji. Sudah beberapa  kali Somi beserta kedua orangtuanya itu bolak-balik ke rumah sakit karena Somi selalu mengeluh kesakitan, awalnya Dokter juga khawatir akan keadaan Somi yang seakan sangat sulit walau hanya untuk mengambil nafas saja.

Tetapi beberapa kali juga Dokter memeriksa Somi, namun hasilnya tetap nihil, tak ditemukan sakit apapun pada tubuh Somi. Bahkan Somi sering sakit dan sembuh secara tiba-tiba.

Baru saat ia sadar ia melihat ada Felicia yang menemuinya bahkan raut wajah Felicia terlihat sangat sedih dan sayu.

Betapa mengejutkannya saat Somi mendengar semua yang dikatakan oleh Felicia. Ia merasa sangat sedih bahkan air matanya jatuh seketika membasahi wajah cantiknya. Felicia mengatakan bahwa ia sungguh menyesal terlambat untuk menyelamatkan Hana, padahal Somi sudah berpesan agar Felicia selalu menemani Hana.

"A...aniyaa Hana harus bertahan hidup hiks...." isak Somi setelah mendengarkan semua yang Felicia ceritakan padanya.

"Somi ada apa ? Ke...kenapa kau menangis ?" tanya Eommanya.

"A...apa ada yang sakit lagi,  dimana dimana ? Biar Appa panggilkan Dokter." tanya Tuan Kim panik.

Seketika Somi mengingat apa yang dikatakan Dokter tadi padanya dan orangtuanya  "Sakit yang tak terlihat itu biasanya disebabkan karena saudaranya ataupun kembarannya merasa juga sakit, karena mereka memiliki hubungan yang kuat. Apabila Somi tinggal tanpa saudaranya, namun saya yakin ada yang tidak beres dengan keadaan saudaranya, yang mungkin saja memiliki kemampuan khusus yang sama, ataupun kemiripan yang lebih Dominan dalam diri mereka. Somi tidak sakit apapun, saya bahkan selalu memeriksanya setiapkali Somi dibawa kemari dan hasilnya selalu nihil."

"Eomma Appa sekarang pergi ke Asrama Umji Eonnie kita juga harus membawa Eunha Eonnie." pinta Somi sebisa mungkin langsung turun dari ranjangnya walau tubuhnya juga masih merasa sedikit kesakitan.

.

.

.

.

.

Setelah Somi mengabari Umji bahwa Somi ingin pergi ke Asrama Gfriend bersama kedua orangtuanya, Umji lalu menghampiri Eunha yang kini sedang duduk menonton Drama bersama Sowon, Yerin dan Sinb.

"Eunha Eonnie, tolong percayalah padaku." kata Umji tiba-tiba, ia sudah tak tahu lagi harus bagaimana.

"Umji ada apa ?" tanya Eunha bingung, diikuti tatapan bingung daei tiga member lainnya.

"Eonnie,  Hana dalam bahaya. Eonnie tolong ikutlah, aku, Somi dan kudua orangtuaku akan pergi menyelamatkan Hana." kata Umji langsung tanpa basa-basi.

"Umji-ah, aku sudah bilang bahwa aku tak ingin kau membahas tentang adikku dan kita BUKAN SAUDARA ! Berhentilah berkata seperti itu atau aku tak akan pernah memaafkanmu !" jelas Eunha yang kini terlihat sorot mata tajam dari dirinya.

"Eonnie, kau tak tahu keadaannya secara pasti dan aku tetap menganggap Hana itu adikku karena kami sedarah. Aku mengkhawatirkan nya sejak lama karena hatiku selalu merasa aneh, bahkan Somi keluar masuk Rumah Sakit sudah berkali-kali, namun Dokter tetap berkata bahwa dia baik-baik saja tidak ada luka pada tubuhnya.  Dokter berkata kemungkinan adalah keadaan saudaranya yang lain sedang berada dalam bahaya, tapi kau lihat Eonnie, aku kakaknya kini tidak sakit, apa kau tak merasakan hal lain Eonnie ?" ucap Umji yang membungkam mulut Eunha untuk tidak berkata-kata lagi, benar nyatanya kalau ia sering merasa gelisah setiap harinya bahkan ia juga tak tahu dari faktor apa yang membuatnya seperti itu.

Tetapi Eunha yang keras kepala selalu menentang hal yang tak dapat ia percayai, jelas-jelas Bibinya itu sangat baik bahkan rela untuk repot setiap harinya tanpa ada pembantu lain.

"Baiklah jika kau masih tetap bersikeras untuk mengatakan hal aneh seperti itu !" ujar Eunha lalu mengambil ponselnya dan menghubungi nomor milik Bibinya.

"Nee...Eunha-yaa, ada apa menghubungi Imo. Maaf Imo sedang repot memasak, apa ada hal penting yang ingin kau katakan ?"

"Emm Imo, maaf mengganggu. Bagaimana keadaan Hana ?" tanya Eunha.

"Eoh,  Hana sedang bermain bersama Nata. Tadi mereka mengeluh lapar jadi  Imo membuatkan lauk sekalian untuk makan siang."

"Eoh begitu, baik Imo. Imo semangat terus yaa, mereka anak kecil memang begitu hehe." jawab Eunha sedikit terkekeh, ia ingat benar bagaimana ulah anak kecil seperti Nata dan Hana.

"Eoh,  Eunha-yaa Imo sedang memasak sekarang. Mungkin kita bisa melanjutkan nanti, tak apa bukan ?"

"Nee Imo, semangat. Eunha tutup dulu yaa. Anyeong." jawab Eunha lalu ia tersenyum sambil menyeringai.

"Umji-ah, kau dengar bukan ? Imo adalah orang baik dan penyayang." jelas Eunha.

"Eonnie, maaf aku tetap tidak mempercayainya, bagaimanapun dia adalah orang yang jahat." jelas Umji yang juga mulai marah.

"Umji-ah,  Imo tetaplah orang baik bagiku. Yang jahat adalah ORANGTUA YANG TIDAK PERNAH MEMPEDULIKAN KEADAAN ANAKNYA !" jelas Eunha yang turut marah, sedangkan member lain juga tak bisa ikut campur begitu saja dalam permasalahan mereka, walau Yerin dan Sinb memiliki aliran darah yang sama dengan Eunha.

"DIA JAHAT EONNIE ! KAU PERGI ATAU TIDAK, AKU TETAP PERGI. INI BUKAN KARENA HANA SAJA, TAPI KARENA DIA ADALAH ADIKKU JUGA !"

PLAK !

Satu tamparan keras mengenai pipi Umji, dan itu Eunha yang melakukannya.

"Kau bisa menamparku beberpa kali hingga kau puas Eonnie, tapi ingatlah bahwa penyesalan selalu berada diakhir." jelas Umji lalu pergi meninggalkan Asrama dengn wajah yang penuh air mata, ia bertengkar lagi dengan Eunha.

"Aku pastikan keluargamu tak akan bisa masuk kesana. Akan ada banyak Bodyguard yang melarang kalian." kata Eunha menyeringai, lalu berjalan menuju kamarnya.






















Sabtu, 12 September 2020

Jangan lupa Vote dan komen


BYE Eunha Eonnie [Eunha & Gfriend FF By.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang