15. BYE EUNHA EONNIE

356 36 22
                                    


Pagi ini tak seperti biasanya yang seharusnya diliputi oleh sinar mentari yang cukup hangat, namun pagi ini suhu dingin karena gerimis yang cukup lama membuat
kota Seoul ini basah.

Pada salah satu ruangan VVIP kini terlihatlah 3 orang gadis Dewasa yang terlihat sedang tertidur, mereka adalah Eunha, Umji dan Somi. Sedangkan yang sejak kemarin terbaring diranjang rumah sakit ia adalah Hana. Keadaannya sungguh tak dapat dideskripsikan lagi, ia belum siuman sejak kemarin.

Beberapa menit kemudian, tangan kecil milik Hana mulai bergerak dan Matanya terbuka secara perlahan. Tubuh kecil yang sebelumnya sudah banyak tersiksa itu sekarang serasa tak dapat digerakkan lagi.

"Ini dimana ?" tanya Hana dalam Hati.

"Ke...kenapa tubuh Hana sangat sakit ?" tanya Hana pada dirinya sendiri sambil menangis, bahkan saat ia menghirup nafas, rongga dadanya juga cukup sakit, mulutnya yang ingin bicara itu terasa sangat sakit walau hanya digerakkan sedikit saja.

"Imo ? Imo dimana ? Hana takut." tanya Hana dalam hatinya bahkan kini isakannya sudah dapat didengar orang lain, walau tubuhnya memang sangat kesakitan. Hana sungguh sanggat ketakutan apabila akan bertemu lagi dengan Bibinya yang kejam itu, tapi ia tau bahwa kakaknya tak akan mau mendengarkan permintaannya.

Umji terbangun, ia melihat kearah Hana yang sudah terbangun, namun diiringi isakan yang kuat dengan air mata yang mengalir deras.

Umji terbangun, ia melihat kearah Hana yang sudah terbangun, namun diiringi isakan yang kuat dengan air mata yang mengalir deras.

"Ha-Hana ? Ada apa ?" tanya Umji panik, kemudian ia menekan tombol darurat untuk memanggil Dokter sedangkan Eunha dan Somi yang terkejut itu juga turut bangun.

Eunha, Umji dan Somi yang melihat Dokter satang dan memeriksa itu langsung bergerak mundur agar dapat memudahkan Dokter untuk bekerja. Sedangkan orangtua mereka yang datang itu langsung menatap apa yang dilakukan oleh Dokter dan bertanya kepada Umji.

.

.

.

.

Setelah beberapa saat Dokter dan para perawat selesai memeriksa Hana, kemudian Dokter menjelaskan dengan rinci keadaan Hana.

"Sekarang Hana memang sudah pulih, namun keadaannya belum juga membaik. Seluruh fungsi tubuhnya bahkan melemah dan masih merasakan rasa sakit yang sama seperti sebelumnya. Sebelumnya Hana menangis karena ia mengingat kejadian yang menimpa dirinya dan itu membuatnya merasakan takut yang berlebih, saya mohon agar keluarga dapat menenangkan Hana dan jangan membuatnya merasa kelelahan atau mengajak berbicara begitu banyak, pita suaranya cukup lemah dan terasa sangat sakit saat ia bersuara. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk kesembuhan Hana. Untuk sarapannya akan segera diantar. " jelas Dokter tersebut dengan rinci.

"Baik Dokter,  terima kasih atas bantuannya dan semua usahanya." balas Appa Kim.

"Itu sudah kewajiban saya, saya permisi." jawab Dokter tersebut, lalu keluar diikuti dengan perawat yang lainnya.

.

.

.

.

"Eon...nie ?" tanya Hana dengan wajah pucatnya. Eunha yang merasa dipanggil langsung meneteskan air matanya, mengingat keadaan adiknya itu adalah ulah dari Bibinya yang selama ini ia percayai. Ia merasa tak pantas disebut kakak oleh Hana.

"Hana, maafkan Eonnie." kata Eunha sambil memegang tangan Hana dengan kedua tangannya.

"Uljima...Eonnie, Hana tahu ka...lau Eonnie sibuk. Ta...tapi Hana ta..takut." jelas Hana lirih sebisa mungkin ia tidak menangis.

BYE Eunha Eonnie [Eunha & Gfriend FF By.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang