prolog

29 7 5
                                    

Jadi ini first story, kalo ada yg pernah baca emang ini pernah di publish tapi di unpublish><

Aku mau bilang Selamat datang di ceritaku, moga suka jangan lupa vote, komen.

Dan satu lagi, bakal ada quotes dari para idol untuk pembukaan hehe jadi jangan bingung kalo quotesnya agak gk nyambung ama cerita, dan satu lagi quotes nya dari semua boygrup, girlgrup, aktor, aktris atau drama dahlah kok banyak bacot.

Happy reading:*

--------------------------------------------------

"Jika kamu mencintai orang lain maka belajarlah untuk mencintai dirimu sendiri"

-kim namjoon/RM BTS

--------------------------------------------------


Selamat ya.

Selamat Falisha.

Selamat ya, kamu hebat deh.

Falisha cewe pinter selamat ya.

Begitulah ucapan dari siswa-siswi ketika Falisha turun dari panggung.

Falisha hanya tersenyum menanggapi dengan sesekali mengangguk.

"Aku engga sabar mau pulang, aku mau ketemu Kakak," ucap Falisha senang.

Pasalnya hari ini adalah hari bahagia Falisha, ia mendapatkan peringkat pertama umum dari kelas VI A dan nilai ujian terbesar se-Jakarta.

Demi apapun ia ingin cepat-cepat pulang agar bertemu dengan Kakak tercinta. Ia memikirkan Kakaknya bukan karena tidak memiliki orang tua, tetapi karena Orang tuanya terlalu sibuk bekerja jadi ia hanya memiliki kakaknya untuk dijadikan sebagai tempat keluh kesah.

Falisha tidak membenci Orang tuanya, Kakaknya bilang mereka bekerja untuk memberikan yang terbaik untuk mereka berdua.

Kini Falisha bergegas menuju rumahnya. Ia sampai ngebut mengendarai sepedanya. Ketika sampai di rumahnya, Falisha sangat terkejut, mengapa rumahnya sangat ramai.

Deg.

"Bendera kuning." Gumamnya

"Si ... siapa yang meninggal."

Falisha berlari memasuki rumahnya ia dapat melihat Mamanya menangis dan ada Papa nya yang berusaha menenangkannya.

Falisha diam ia masih bingung apa yg terjadi sebenarnya, dan ketika ia menatap jenazah yang telah terbungkus dengan kain kafan, dunia nya seakan berhenti.

Tidak ini tidak nyata ini hanya mimpi.

Namun iya dapat melihat semua orang menangis membuatnya semakin gelisah.

"Ma ... " ucapnya tak mampu berkata.

"Sasa ... Kakak," ucap mama Falisha  yang tidak mampu menahan tangisnya.

"Kenapa ma, kakak engga kenapa-napa, kan?" tanya Falisha yang entah sejak kapan air matanya sudah jatuh.

"Kalian harus ikhlasin Kakak, Nak," ujar sang Papa menenangkan Falisha dan sang Mama.

"Papa kakak belum pergi kan, Kakak cuma tidur kan Pah, bilang Pah bilang," ucap Falisha semakin histeris.

"Kak Yaya, Kata kakak kalo aku juara Kakak akan turutin permintaan aku, aku mau jalan-jalan kak, ayo bangun kak bangun kakak jangan bohongin Sasa, aku mohon bangun kak bangun, "ucap Falisha meraung disamping jenazah sang kakak.

"Nak, biarkan kakak mu tenang ya," Ucap Mama Falisha tak tega melihat anak nya terpukul.

"Engga bisa Ma, kakak ada janji sama Sasa, kakak engga boleh ingkar janji," teriak Falisha tak Terima dengan ucapan sang mama.

"Kakak ... Jangan pergi, Sasa sama siapa kalo kakak pergi, siapa yang ngajarin Sasa belajar kalo engga ada Kakak" ucap nya lirih.

"Kakak ...!" teriak Falisha

Kini tubuh Falisha sudah di penuhi peluh ternyata itu mimpi.

Kejadian itu, kejadian yang telah terjadi tiga tahun  silam. Falisha bangun dari tidur nya dan mengambil minum di nakas tatapan nya berhenti di sebuah foto, foto nya bersama sang kakak.

"Kakak... Sasa kangen, " ucapnya lirih.

"Udah tiga tahun kakak ninggalin Sasa, tapi sampai sekarang Sasa engga tau apa penyebab kakak meninggal."

"Mereka rahasiain semuanya kak, mereka jahat sama Sasa, mereka yang membunuh kakak, mereka engga mau cerita yang sebenarnya, aku benci sama mereka!" ucap Falisha sambil mengepalkan tangan nya.

"Aku engga bakal maafin orang yang ada di rumah ini sampai kapanpun,"ucap Falisha penuh penekanan.

"Aku sudah mencoba berpegangan tangan, tapi tetap terjatuh,"ucapnya lirih.

Jadi gimana><

Jangan lupa tinggalkan jejak:*

Lopyu dari calonnya jeka:*

Falisha'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang