drama panci pink

6 2 0
                                    

"Kita hanya perlu waktu berjalan dan melakukan hal yang terbaik dalam apapun yang kita lakukan"

JHope di "BTS in the soop eps 4"

--------------------------------------------------


Demi apapun Falisha sangat jengkel sejengkel jengkelnya dengan Arraz, ia sudah cape-cape beli makanan malah di suruh masak, sok-sokan engga mau makan lagi, ok jangan salahkan Falisha jika Arraz wafat karena makanan yang Falisha masak. Falisha tentu tidak bisa masak karena yang dia lakukan tidak lain hanya tidur atau nonton drama jika masak juga ia hanya bisa masak nasi goreng itupun dengan rasa yang pas-pasan bagi lidah Falisha.

"Ok Arraz manusia engga waras, aku bakal masak sesuai keinginan kamu, jadi jangan salahin aku kalo kamu keracunan," ucap Falisha bermonolog.

"Pertama-tama ambil bahan di kulkas," ucapnya berjalan ke arah kulkas.

"Apaan nih? sayuran daun hijau? ok kita masak ini aja, gue kayanya pernah masak ini waktu bocah."

Falisha mencari bahan-bahan masakannya di kulkas, barang yang ia cari akan di pegang dan jika tidak sesuai Falisha melemparnya kesembarang tempat.

"Ok gaes, sekarang kita cuci dulu sayuran daun hijaunya, cuci sampai bersih."

"Setelah itu ambil panci." Falisha jalan kearah di mana tempat panci di gantung.

"Banyak juga pancinya Arraz, ada yang warna pink lagi, jangan-jangan Arraz pengikut setianya worldwide handsome lagi," ucap Falisha mengingat panci milik suami halunya.

Falisha memilih panci mana yang cocok untuk masaknya malam ini, ia memilih panci pink milik Arraz karena hatinya kali ini sedang baik di karenakan ingin menyaksikan Arraz yang keracunan.

"Ini jelek banget pancinya, buang!!" ucap Falisha melempar panci kesembarang tempat sehingga menimbulkan suara yang gaduh.

"Ini juga astaga, Arraz suka banget nyimpen panci gosong." Lagi dan lagi Falisha melempar semua panci yang gosong kesembarang tempat.

"Ok, lanjut masak," ucapnya menaruh panci pink di atas kompor.

"Pertama, masukan air kedalam panci," ucap Falisha memberikan tutorial seperti chef di televisi.

"Masukin sayuran daun hijau." Falisha memasukan sayuran tanpa di potong terlebih dahulu bahkan ikatannya belum di lepas.

"Tunggu 3 menit," ucap Falisha kemudian menunggu 3 menit.

Setelah tiga menit menunggu, Falisha melihat masakannya tidak terjadi apa-apa, bahkan tidak blebek-blebek.

"Astaga, kompornya belum nyala," ucapnya langsung menyalakan kompor.

"Jangan di tunggu deh. Btw gue engga mau ngomong nunggu itu engga enak, siilnyi iliy, ok next."

"Ok, masukan garam 1 sendok, eh kalo satu nanti Arraz engga keracunan, 5 sendok jadi!" ucapnya bersemangat memasukan garam sebanyak 5 sendok.

"Masukan gula 5 sendok juga, asam Jawa satu bungkus, cabe-cabean jangan di masukin nanti Arraz keenakan lagi."

"Ok tunggu mendidih dengan sempurna, dan jadi." Falisha mematikan kompor, padahal masakan yang Falisha buat belum menunjukan jika sudah mendidih.

Falisha mengambil mangkok untuk menyajikan masakannya.

"Kok belum lemes ya," ucapnya mengaduk-ngaduk masakannya.

"Kurang panas nih masakan, padahal dari tadi gue ngegibahin Arraz mulu."

"Masak ulang, nyalain kompor," ucapnya menyalakan kompor lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Falisha'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang