5

24.4K 1.7K 394
                                    

hari demi hari cepat berlalu dan tidak terasa usia pernikahan jeno dan juga renjun sudah memasuki bulan ketiga, semuanya berjalan dengan baik. Yah jeno yg sudah bisa menerima atau mungkin sudah mulai menyukai renjun dan renjun yg sudah mencintai sang suami.

Mereka berdua melewati hari hari bersama, jeno jg sedikit sudah mulai bersikap manis pada renjun. Hal itu tentu saja membuat renjun merasa sangat senang.

Belakangan ini renjun sering merasa lelah, ia juga sering mual. Jeno yg melihat renjun seperti itu tentu saja khawatir.

"Renjun kau kenapa? Apa kau sakit." Tanya jeno.

"Aku sedikit pusing Jen." Jawab renjun.

"Kalau begitu ayo kita ke rumah sakit. Aku takut kau kenapa Napa renjun." Ajak jeno.

Entahlah tp renjun merasa sangat senang melihat jeno yg begitu khawatir padanya. Perasaannya menghangat.

Renjun pun menganggukkan kepalanya dan jeno pun membantu renjun ke mobilnya untuk pergi ke rumah sakit.

Setelah cukup lama di periksa, dokter itu pun keluar dari ruangannya.

"Bagaimana dengan keadaan suami saya dokter." Tanya jeno.

"Tidak ada yg perlu di khawatirkan. Anda hanya perlu menjaga kesehatan suami anda dan juga janin yg dikandungnya." Ucap sang dokter.

"Janin?" Tanya jeno bingung.

"Iya, saat ini suami anda sedang mengandung dan usia janinnya sudah memasuki usia empat minggu." Ucap sang dokter.

Jeno tidak bisa tidak tersenyum, dia sangat senang dan juga bahagia mendengar kabar itu. Akhirnya hal yang selama ini dinantikan jeno untuk menjadi seorang ayah sebentar lagi akan terwujud.

"Terima kasih banyak dokter." Ucap jeno yg dijawab anggukan oleh sang dokter.

"Renjun, apa kau dengar. Saat ini kau sedang hamil. Terima kasih sayang." Ucap jeno terlihat sangat senang dengan berulang kali mengecupi punggung tangan renjun. Hal itu tentu saja membuat renjun ikut merasa senang.

Sejak renjun hamil, jeno dan juga mertua dan bibinya semakin menyayangi dan menjaga renjun. Jeno pun lebih sering menghabiskan waktu di rumah untuk menemani renjun. Contohnya saja seperti saat ini, jeno menemani renjun ke super market untuk belanja kebutuhan bulanan mereka.

"Renjun, ibu hamil harus makan ikan kan? Kalau begitu kita harus membeli semua jenis ikan!" Ucap jeno dengan nada antusiasnya.

"Jeno, bukan seperti itu juga, perutku bisa sakit jika terlalu kekenyangan." Jawab renjun.

Yang benar saja? masa ia harus memakan semua jenis ikan, bisa bisa perutnya meleduk duluan karena kekenyangan. Lagi pula hal yg terlalu berlebihan itu kan tidak baik. memangnya perutnya itu lautan yg harus merasakan bermacam macam jenis ikan?

"Ah baiklah, kalau begitu kita beli seperlunya saja." Ucap jeno.

"Kau harus makan daging, ah sayuran juga. Kau harus makan banyak vitamin dan juga penambah gizi." Lanjut jeno kemudian ia mengambil sayuran dan juga daging dan memasukkannya kedalam troli belanjaan.

"Renjun, kemari lah." Ucap jeno.

Renjun yg mendengar panggilan jeno pun segera menghampiri suaminya itu.

"Lihatlah, susu ini sepertinya baik untuk ibu hamil, ah yg ini jg baik. Ini juga." Ucap jeno dengan menunjukkan beberapa susu hamil dengan merek yg berbeda.

"Pilih saja salah satunya jeno." Ucap renjun.

Jeno pun menunjukkan senyumannya yg sedikit membuat renjun bingung.

"Semuanya baik untukmu dan juga aegi, jadi lebih baik kita beli ketiganya." Ucap jeno dan mengambil ketiga susu itu.

"Astaga jeno, kau ini."

Renjun hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan sang suami. Namun renjun juga tersenyum karena merasa sangat bahagia dan di cintai.

"Aegi, baik baik di dalam perut bunda, dan tumbuhlah dengan baik. Ayah menunggumu." Ucap jeno dengan tangan yg mengelus perut renjun yg belum terlalu besar itu.

Setelah selesai berbelanja, jeno pun mengantarkan renjun pulang. Sedangkan dirinya harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan dadakan yg harus ia selesaikan.

Tok tok tok..

"Masuk." Ucap jeno.

"Permisi pak, ada seseorang yg ingin menemui anda." Ucap sekretaris jeno.

"Siapa?" Tanya jeno.

"Aku." Jawab seorang wanita yg memasuki ruangan jeno.

" Jawab seorang wanita yg memasuki ruangan jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siyeon." Ucap jeno.

"I Miss you sayang." Ucap siyeon dan langsung memeluk jeno.

Jeno pun membalas pelukan siyeon, entah mengapa ia sangat merindukan pelukan ini. Iya karena jeno akui jika dia masih mencintai siyeon.

"I Miss you to." Jawab jeno.

Siyeon pun langsung menyambar bibir jeno dan melumatnya. Mendorong jeno hingga terduduk di tempatnya dan ia pun duduk di pangkuan jeno dengan bibir yg masih bertaut.

Seharian ini jeno menghabiskan waktu untuk berjalan jalan dan menemani siyeon di apartemennya. Yap siyeon tinggal di apartemennya karena keluarganya sudah menghapusnya dari daftar keluarga.

Jeno pun pulang larut malam, dia melihat renjun yg sudah tertidur pulas. Sebenarnya jeno merasa bersalah pada renjun, tapi ia tidak bisa memungkiri jika ia masih mencintai siyeon.










I Love You Renjun ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang