Hari demi hari pun mereka lewati dengan penuh kebahagiaan. Chen lee pun tumbuh dengan sangat baik, dan saat ini usianya sudah memasuki tahun ke 5, chen lee sudah bersekolah di taman kanak kanak, dia juga sangat pandai dan juga pintar.
Saat ini renjun sedang terburu buru untuk menjemput chen lee di sekolahnya. Renjun tidak menyadari jika jam sudah menunjukkan jam 12, dan itu tandanya sekolah chen lee sudah berakhir setengah jam yang lalu.
"Astaga renjun, bagaimana kau bisa kelupaan seperti ini. Semoga chen lee baik baik saja." gumam renjun.
Renjun bahkan saat ini mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata. Beruntung jalanan tidak terlalu ramai dan juga macet.
Setelahnya sampai di sekolah, renjun langsung bertanya pada satpam penjaga sekolah itu.
"Pak, apa bapak melihat anak saya?" tanya renjun panik. Pasalnya ia melihat sekolah itu sudah sangat sepi.
"Maaf tuan, tapi sekolah ini sudah selesai sejak setengah jam yg lalu, dan sudah tidak ada anak anak lagi disini." jawab satpam itu.
Hal itu tentu saja membuat renjun semakin panik.
"Tadi saya melihat dek chen lee pulang bersama seorang pria, mungkin itu suami anda tuan." lanjutnya lagi.
"Terima kasih pak. Saya akan menghubungi suami saya." ucap renjun.
Dengan cepat renjun mengambil ponselnya dan menghubungi sang suami.
"Hallo jeno." ucap renjun panik.
"Sayang, ada apa denganmu, mengapa kau terdengar sangat panik." Tanya jeno.
"Jeno, apa kau menjemput chen lee, apa dia bersamamu?"
"apa maksudmu sayang. Aku saat ini berada di kantor. Aku tidak bersama dengan chen lee." jawab jeno.
Renjun pun sangat panik mendengar jawaban jeno. Jika bukan jeno yhmg menjemput chen lee lalu siapa pria yg bersamanya. Dan dimana anaknya sekarang berada.
"Jeno hiks, tadi aku tertidur dan saat aku bangun sudah jam 12, saat aku hiks menjemput chen lee dia sudah tidak ada di sekolahnya. Jeno chen lee dimana hiks."
"Sayang tenanglah. Sekarang kau masih disekolah chen lee?"
"iya hiks."
"Kau tunggu disana, jangan kemana mana. Aku akan menjemputmu dan kita akan mencari chen lee bersama. Kau tenanglah." ucap jeno.
Jeno pun mematikan ponselnya dan bergegas pergi menuju sekolah chen lee.
Sesampainya disana, jeno melihat renjun yg masih terisak. Jeno dengan cepat menghampiri suaminya.
"Sayang." panggil jeno.
Melihat jeno sudah datang, renjun pun langsung memeluk jeno.
"Jeno maafkan aku, ini salahku. Harusnya aku tidak telat menjemput chen lee hiks. Aku memang bodoh." ucap renjun.
tak tega melihat renjun yg terus terisak, jeno pun berusaha menenangkan sang suami
"Sayang hey, ini bukan salahmu oke. Jadi jangan menyalahkan dirimu." ucap jeno.
"Lalu dimana chen lee sekarang jeno hiks. Aku takut terjadi sesuatu padanya."
"sayang kau tenanglah. Chen lee pasti baik baik saja. Kita akan mencarinya bersama sama." jawab jeno.
"Satpam itu bilang chen lee di jemput seorang pria jeno hiks."
"pria? mungkinkah itu papa?" Tanya jeno.
"Papa?"
"lebih baik sekarang kita ke rumah papa untuk memastikan sayang. Ayo." ajak jeno.
Jeno dan juga renjun pun menuju ke rumah taeyong. Mereka berharap chen lee benar berada disana.
cklekkk..
Saat jeno dan renjun membuka pintu rumah taeyong, mereka dikejutkan oleh sebuah sambutan. Disana juga ada chen lee yg sedang tertawa bahagia. Begitu juga taeyong yg datang dengan membawa sebuah cake.
"Happy anniversary yg ke 7 tahun sayang." ucap taeyong.
"Astaga, kalian yg merencanakan semua ini?" tanya jeno terkejut.
"Chen lee kau disini. Bunda sungguh khawatir sayang." ucap renjun.
"Maafkan chen lee bunda hehe." Jawab chen lee dan berlari umtuk memeluk renjun.
"Papa yg menjemput chen lee tadi renjun. Kata satpam sekolah tadi kau terus terusan menangis, maafkan papa." ucap jaehyun.
"Kalian ini benar benar membuat kita berdua sangat panik." ucap jeno.
"Make a wish dan tiup lilinnya. Kalian berdua ini terlalu sibuk mengurus chen lee hingga lupa anniversary pernikahan sendiri." ucap taeyong yg membuat renjun dan juga jeno tertawa.
Setelah membuat permohonan, mereka pun meniup lilinnya bersama.
"renjun, papa punya hadiah untuk kalian." ucap jaehyun kemudian memberikan sebuah amplop.
Renjun pun membuka amplop itu. Dan isinya adalah tiket liburan ke china.
"papa tau jika kau merindukan negara kelahiranmu renjun." ucap jaehyun yg membuat renjun tersenyum.
"Horeee libulannnnn.," terian chen lee senang.
Memang sejak menikah renjun tidak pergi ke china dan mengunjungi makam kedua orang tuanya. Dan renjun sangat merindukan mereka.
"Bunda, chen lee nanti bisa bertemu dengan nenek dan kakek juga kan disana?" tanya chen lee.
"Iya sayang. Nanti kita kesana bersama oke." Ucap renjun yg dijawab anggukan antusias oleh chen lee.
"Terima kasih papa, mama." ucap jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Renjun ✔✔
Fiksi PenggemarRenjun harus menggantikan posisi sepupunya untuk menikah dengan orang yg bahkan tidak dikenalnya. Bijaklah dalam memilih cerita. Mengandung sedikit konten dewasa. Ini hanya cerita, tolong jangan membawanya ke dunia real. bxb