15

17.8K 1.1K 165
                                    

Waktu begitu cepat berlalu. Dan saat ini usia kandungan renjun sudah memasuki 9 bulan. Sebenarnya jeno ingin selalu berada disamping renjun, namun lagi lagi pekerjaannya yg banyak itu mengharuskannya untuk tetap pergi ke kantor.

Seperti saat ini, jeno sungguh tidak tenang, entahlah ia tidak tau mengapa, tetapi perasaannya itu sungguh tidak tenang.

"Hallo ma." ucap jeno saat sang mama menelfonnya.

"Jeno, sepertinya renjun akan melahirkan. Mama akan membawanya ke rumah sakit xxx, kau segeralah kesana." ucap taeyong kemudian mematikan panggilannya.

Dengan kalang kabut jeno pun langsung bergegas menuju rumah sakit yg tadi mama nya bilang. Jeno sangat merasa panik hingga dia pergi ke rumah sakit dengan menggunakan taksi. Padahal dia sendiri membawa mobil ke kantor. Oke, orang panik bebas mau apa aja :v

Sesampainya di rumah sakit, jeno langsung berlari dan bertanya ruangan tempat renjun. Setelah tau jeno pun langsung berlari bahkan sesekali menabrak orang lain.

"Mama, jeno dimana?" tanya jeno yg membuat taeyong bingung.

"Hah?"

"ah maksudku, renjun dimana?" tanya jeno setelah sadar ia salah menyebutkan nama.

"Di dalam, kau masuklah." ucap taeyong.

"Jeno." ucap renjun.

Jeno memegang erat tangan renjun untuk menyemangatinya.

"Ayo renjun. Kau pasti bisa." ucap jeno.

"Shhh ahhhh sakit jeno." ucap renjun dengan tangannya yg semakin erat mencengkeram tangan jeno.

"Tarik nafass, buang secara perlahan." ucap sang dokter.

Dan setelah proses yg cukup panjang, akhirnya renjun pun berhasil melahirkan seorang anak laki laki yang sangat tampan.

"Selamat tuan, anak kalian seorang laki laki." ucap sang dokter dan memberikan bayi itu pada jeno.

"Astaga, dia sangat tampan. Sayang, lihatlah anak kita ini. Dia sangat mirip denganku." ucap jeno senang.

(Anggap aja bayi yg baru lahir yh hehe)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja bayi yg baru lahir yh hehe)

"Astaga, cucuku sangat tampan, berikan pada mama jeno, mama juga ingin menggendongnya." ucap taeyong.

"Renjun terima kasih karena sudah berjuang untuk melahirkan malaikat kecil kita." ucap jeno kemudian mengecup kening renjun pelan.

"kau akan memberikan nama anak kita siapa jeno?" tanya renjun.

"Huang chen lee." ucap jeno.

"Mengapa kau memberikan nama huang juga jeno?" tanya renjun.

"Karena aku ingin ia menjadi anak yg baik, kuat dan juga tangguh sepertimu sayang." Jawab jeno yg membuat renjun tersenyum.

"Selamat datang ke dunia huang chen lee, kita semua sangat senang dan juga menyayangimu." ucap doyoung.

"Renjun, sepertinya chen lee sangat haus. Kau berikan dia asi terlebih dulu." ucap taeyong kemudian memberikan chen lee pada renjun.

dan benar saja yg dikatakan taeyong. Chen lee melahap dan menyedot asi dari renjun sangat kuat, sepertinya bayi ini memang sangat kehausan.

"Kau kuat sekali meminum susunya sayang, apa rasanya enak? ah tentu saja. Bahkan ayah pun sangat menyukainya. Apa kau mau berbagi dengan ayah juga?" tanya jeno dengan tatapan menggodanya.

Tiba tiba pun chen lee menangis dengan sangat keras.

"Hahaha, sepertinya chen lee tidak mau berbagi dengan mu jeno." ledek jaehyun.

.

.

Setelah seminggu di rawat, renjun pun sudah diijinkan pulang. Jeno pun sengaja meminta cuti sebulan untuk menemani renjun dan juga bermain bersama anak mungilnya ini. Jeno merasa sangat bahagia menjadi seorang ayah. Dan jeno akan selalu berusaha untuk membahagiakan keluarganya, menjadi seorang suami dan juga ayah terbaik untuk keluarga kecilnya.

Seperti ini misalnya. Saat tengah malam chen lee menangis karena sekedar mengompol atau pun haus jeno yg akan mengurusnya. Kebetulan renjun sudah menyimpan asinya di sebuah botol bayi untuk cadangan atau persiapan sewaktu waktu.

"Jeno, apa chen lee pipis lagi?" tanya renjun.

"Tidurlah lagi sayang. Biarkan aku yg mengganti popoknya." Ucap jeno.

Jeno tidak tega melihat suami manusnya terlalu lelah, jadi dia harus bisa menjadi suami dan ayah yg siap siaga.

"Tapi jeno."

"renjun, kau harus banyak beristirahat agar cepat sehat dan pulih lagi seperti semula. Jadi turuti perintah suamimu ini yah." bujuk jeno.

"Baiklah, terima kasih jeno." ucap renjun.

"Chen lee juga anakku sayang, jadi kau tak perlu berterima kasih." jawab jeno.

Renjun pun tersenyum kemudian mengangguk. Dan dia pun kembali memejamkan matanya.












I Love You Renjun ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang