Seperti biasa renjun bangun pagi pagi, renjun hanya bisa menghela nafasnya saat melihat bagaimana wajah tenang suami nya saat tidur yg mungkin sebentar lagi bukan milik nya lagi. dengan perlahan renjun melepaskan tangan jeno yg memeluk pinggangnya. Renjun pun menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai mandi, renjun membangunkan suaminya dan bergegas ke dapur untuk memasak sarapan untuknya dan juga jeno. Namun betapa terkejutnya renjun saat ia melihat siyeon sudah duduk di sofa ruang tamunya. Bukan hanya renjun yg terkejut, melainkan pria dibelakangnya juga menegang melihat kehadiran siyeon.
"Maaf tuan, tp wanita ini memaksa masuk." Ucap bibi Kim.
"Untuk apa kau kemari siyeon." Ucap renjun dingin.
"Tentu saja untuk menemui kekasihku yg kau rebut renjun." Jawab siyeon.
"Apa maksudmu?"
"Cihh kau tentu tau kan kalau kau menikah dengan jeno itu hanya untuk menggantikan ku, dan sekarang aku sudah kembali jadi aku harap kau bersiap siap untuk segera di ceraikan jeno." Ucap siyeon.
"Siyeon cukup!" Bentak jeno.
"Mengapa sayang, bukannya kau mencintaiku." Ucap siyeon.
Siyeon menghampiri jeno dan memberikan dia sebuah minum, setelah jeno meminumnya siyeon melumat bibir jeno dengan ganas yg tentu saja dibalas oleh jeno tak kalah ganas. Melihat hal itu membuat hati renjun sangat sakit dan renjun pun memilih untuk kembali ke kamarnya.
Renjun kembali menangis terisak di dalam kamarnya, ia seperti orang yg sama sekali tak dihargai disini.
begitu juga dengan bibi kim, dia merasa sangat iba dengan apa yg di alami renjun. saat ini dia sedang hamil, tapi suami dan juga sepupu nya justru terang terangan berselingkuh di depannya."tuan kau tak apa?" tanya bibi kim dibalik pintu kamar renjun.
"Aku tak apa bi, jangan khawatir." jawab renjun mencoba setenang mungkin disela sela tangisannya. bohong jika ia baik baik saja, bagaimana mungkin ia bisa baik baik saja disaat suaminya tengah bercumbu dengan orang lain di depan matanya.
----***----
Karena merasa haus, renjun pun berniat ke dapur untuk mengambil minum, saat melewati kamar tamu, dia mendengar suara desahan, dan betapa terkejutnya renjun saat ia melihat jeno sedang bercumbu dengan siyeon. Lagi lagi renjun hanya bisa menangis dan kembali masuk kedalam kamarnya.
Jeno menggerakkan pinggulnya dengan cepat, menghentakkan juniornya dengan kasar hingga membuat siyeon semakin menggeram.
"Enghh ahhh sayang." Desah siyeon.
Saat merasa akan mencapai pelepasannya, jeno melepaskan juniornya dan mengeluarkan spermanya diluar.
Karena merasa lemas, jeno pun membaringkan tubuhnya disamping siyeon.
"Kau memasukkan apa diminuman tadi sayang, mengapa badanku terasa panas." tanya jeno.
"Hanya sedikit obat perangsang." Jawab siyeon tenang.
Karena hari sudah hampir petang, jeno pun meminta siyeon untuk pulang, tentu saja setelah ia membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai mandi, jeno menghampiri renjun di kamarnya.
"Renjun." Panggil jeno.
"Apa." Jawab renjun datar.
Jeno menghampiri renjun dan ikut membaringkan dirinya di samping renjun. Saat jeno memeluk pinggangnya, dengan kasar renjun melepaskan pelukannya.
"Aku tidak ingin dipeluk." ketus renjun.
"Renjun, apa kau marah?" Tanya jeno pelan.
Renjun pun bangun dari tidurnya dan mencoba menghadap jeno.
" Jeno, apa kurangnya diriku hiks, aku selalu mencoba menjadi suami yg baik untukmu tp kau malah mengkhianatiku hiks. Jangan kira aku tidak tau sejak kapan kau berselingkuh dengan siyeon, aku mencoba untuk diam karena aku ingin mempertahankan rumah tangga kita. Tp kali ini kau sungguh sudah menyakitiku, kau bercumbu dengan siyeon didepan mataku. Kau sangat jahat jeno hiks. Tidak bisakah kau menghargaiku sebagai suamimu sedikit saja. Mengapa kau sangat jahat padaku hiks. Apa salahku padamu. Jika kau memang tak mau menerima ku menjadi suamimu maka lepaskan aku, bukan begini caranya hiks." ucap renjun dengan Isak tangisnya.
Jeno yg melihat renjun menangis pun merasakan sakit di hatinya. Jeno mencoba menenangkan renjun dengan memeluknya, namun lagi lagi renjun menolaknya.
"Jangan pernah menyentuhku lagi dengan tangan kotor mu itu Lee jeno." Tegas renjun dan pergi meninggalkan jeno. Dia memilih untuk tidur bersama bibi Kim.
Jeno hanya terdiam memikirkan semua perkataan renjun. Jeno merasa sangat bersalah namun ia juga bungung harus berbuat apa. Disisi lain dia tidak mau kehilangan renjun, di sisi lainnya lagi dia masih mencintai siyeon.
Karena larut dalam fikirannya yg membuatnya pusing, jeno pun memilih untuk tidur dan akan mencoba untuk berbicara pada renjun esok hari. Semoga renjun mau mendengarkan dan memaafkannya. Yah semoga saja seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Renjun ✔✔
FanfictionRenjun harus menggantikan posisi sepupunya untuk menikah dengan orang yg bahkan tidak dikenalnya. Bijaklah dalam memilih cerita. Mengandung sedikit konten dewasa. Ini hanya cerita, tolong jangan membawanya ke dunia real. bxb