6

22.4K 1.7K 68
                                    

Belakangan ini renjun merasa ada yg aneh dengan sikap jeno, dari mulai jeno yg semakin sering lembur dan pulang hingga larut malam, hingga jeno yg mulai bersikap dingin padanya lagi meski tidak sedingin dulu.

Pagi pagi sekali jeno sudah rapi dan siap dengan kemejanya, hal itu tentu saja membuat renjun bingung karena tak biasanya jeno berangkat ke kantor sepagi ini bahkan sampai tidak memakan sarapannya.

"Jeno, kau tak makan dulu. Tumben sekali kau berangkat sepagi ini." Tanya renjun.

"Aku ada meeting pagi sayang." Jawab jeno kemudian mengecup kening renjun singkat sebelum pergi.

Setelah mobil jeno pergi, Renjun yg merasa sedikit curiga pun akhirnya mengikuti mobil jeno, renjun sedikit bingung saat mobil itu berjalan bukan kearah kantor jeno melainkan kesebuah kawasan apartemen. dan betapa terkejutnya renjun saat tebakannya itu benar, ia melihat jeno menghentikan mobilnya disebuah apartemen. Saat jeno masuk kedalam, renjun diam diam mengikutinya. Renjun melihat jeno berhenti disalah satu kamar apartemen dan menekan tombol paswordnya, tak lama kemudian keluar lah seorang wanita dengan pakaian super tipis nya yg sangat pendek dan mencetak lekuk tubuhnya itu yang langsung merangkul tangan jeno dengan mesra.

Jeno memeluk wanita itu dan melumat bibirnya dengan kasar, wanita itu pun tak tinggal diam, ia membalas lumatan jeno tak kalah kasar dan mereka pun masuk kedalam apartemen itu dengan bibir yg masih tertaut.

Renjun yg melihat itu pun merasakan sakit dihatinya, ah tidak, bukan hanya sakit melainkan hancur berkeping keping. Dengan air mata yg mengalir, renjun memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Beruntung renjun masih bisa sampai dengan selamat hingga rumahnya dengan keadaan yg bisa dibilang sangat buruk itu.

dengan penampilan yg amat seksi itu, siyeon selalu berusaha untuk menggoda jeno.

Saat siyeon ingin membuka resleting celana jeno, jeno langsung menghentikannya.

"Aku ada meeting pagi, jadi aku harus pergi." Ucap jeno kemudian bangkit dan pergi meninggalkan apartemen siyeon.

"Sial, lagi lagi aku gagal." Geram siyeon.

Selama ini jeno dan siyeon hanya sebatas bercumbu, tidak sampai ke inti. Entah mengapa jeno teringat dengan renjun dan juga calon anaknya.

Renjun terus menangis di dalam kamarnya. Dia tidak menyangka jika jeno akan bermain dibelakangnya, terlebih itu dengan sepupunya Park siyeon. Renjun tau jika jeno tidak mencintainya, tetapi ia mengira dengan kehamilannya bisa membuat jeno mencintainya dan berubah, tetapi ternyata dugaannya salah.

"Mengapa kau sangat tega padaku jeno hiks. Apa salahku." Gumam renjun disela sela tangisannya.

Renjun menangis sepanjang hari hingga ia lelah dan tertidur.

Malam ini jeno lagi lagi pulang larut malam, sebenarnya renjun mendengar suara pintu terbuka namun renjun tidak ingin membuka matanya dan memilih untuk pura pura masih tertidur.

Jeno yg melihat suaminya sudah tertidur pulas pun menghampirinya.

Cup..

Jeno mengecup kening renjun dan juga perut renjun singkat. jeno pun tidur disamping renjun dan memeluk tubuh renjun erat dari belakang.

Sedangkan renjun hanya menangis tanpa suara mengingat pengkhianatan yg dilakukan oleh suaminya.

.

.

.

Renjun berniat untuk menemui teman kantor jeno untuk menanyakan perihal jadwal kerja jeno. Renjun pun bertemu dengan Mark dan juga jaemin.

Renjun menceritakan semuanya kepada teman teman suaminya itu, berharap agar mereka mau membantunya untuk membuat jeno berhenti melakukan perselingkuhan dibelakangnya. Kedua teman jeno yg sudah tau betul bagaimana sifat jeno pun sangat mengerti keadaan renjun. Mereka berdua tau bagaimana jeno sangat mencintai siyeon.

"Kau tenang saja renjun, kami akan berusaha membantu keutuhan rumah tangga kalian sebisa kami." Ucap Mark.

"Jangan terlalu larut dalam kesedihan renjun, kau juga harus menjaga kesehatanmu. Ingat di dalam perutmu ada malaikat yg tidak berdosa." Ucap jaemin.

"Terima kasih karena kalian mau membantuku. Kalau begitu saya permisi." Pamit renjun yg dijawab anggukan oleh Mark dan juga jaemin.

"Kasian sekali renjun, pria manis sebaik dia harus merasakan pengkhianatan." Ucap jaemin kesal. Entah mengapa ia sangat kesal melihat jeno yg menyakiti perasaan renjun, ia juga tidak tega melihat renjun menangis.

"Jeno memang bodoh. Cinta sudah membutakan mata dan juga hatinya." Ucap mark.







I Love You Renjun ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang